Bab XVI ~ Behind the Pain

264 26 7
                                    

"Choose one of them or you'll loose everything

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Choose one of them or you'll loose everything."
.
Perempuan Kedua
.

"Kamu selalu kayak ini..." ujar Reza.

"Maksudnya?"

"Sebelumnya Refal terus sekarang Max nanti siapa lagi?"

Here we go again...

Prilly menyeringai "Really, Mas? Again?"

Prilly hanya tertawa getir mendengar tudingan Reza. Baru beberapa menit tadi pria ini berlutut dan bersumpah untuk berubah dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama, tapi bahkan belum 10 menit dari janjinya, Reza kembali mengulang keposesifannya.

"Sorry, I mean..."

"FUCK YOU!" Prilly mendorong dada Reza dengan kedua tangannya, membuat pria brengsek itu termangu tak percaya dengan apa yang sudah Prilly lakukan padanya.

Untuk pertama kalinya kata-kata kasar itu meluncur dengan ringannya dari bibir Prilly, tak peduli apa yang pria itu pikirkan tentang dirinya, dia sudah terlalu muak dengan semua drama dan tetek-bengek yang Reza bawa hari ini.

"Pergi dari hidup aku!!" usirnya penuh amarah kemudian dengan langkah penuh emosi ditinggalkannya Reza sendiri hingga terdengar bunyi debam pintu tertutup dengan kasar.

Reza tidak akan pernah berubah...

***

"What the fuck is that, Prill?" Max kembali melakukan aksi protesnya begitu melihat Prilly masuk ke dalam rumah setelah perdebatan besarnya dengan Reza di halaman rumahnya.

Kepala Prilly hampir pecah, satu urusannya belum selesai sudah bertambah urusan lainnya. Rahasia yang tadinya tak ingin Prilly ceritakan pada Max justru terbongkar langsung malam ini.

Prilly yakin Max pasti akan menghujaninya dengan ceramah panjang kali lebar tentang hubungannya dengan Reza yang tak dia beritahukan sebelumnya.

"Gila ya, gue sama sekali nggak pernah tahu soal ini!" ocehnya masih dengan nada marah. Wajah tampannya merah padam menahan emosi "Kenapa lo nggak pernah cerita ke gue?"

Prilly tak menjawab, wanita cantik itu terduduk di sofa lalu diam seribu bahasa. Matanya menerawang, tak tahu apa yang harus dia katakan pada Max karena otaknya masih belum dapat berfungsi dengan baik, kata-kata Reza tadi masih terngiang-ngiang di kepalanya hingga kini.

Laki-laki itu, yang tadi mengemis maaf dan mengucap sumpah padanya kembali membuatnya kecewa.

Dia pikir siapa dia? Berani-beraninya menuduh yang tidak-tidak tentang hubungannya dan Max?

Apa dia sudah gila?

Prilly kira pada akhirnya Reza benar-benar bisa berubah, tapi ternyata semua itu hanya angan semu di imajinasinya. Buktinya kedatangan Max malam ini justru malah melepas kembali topeng busuk Reza.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perempuan Kedua | (2021)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang