62

286 61 83
                                    

Saia nemu petuah bijak yang sesuai sama keadaan emosi Taehyung di bab-bab sebelumnya. Harusnya sih diselipin di bab 60 atau 61 yak (kalu yang udah baca tu private chapters pasti tahu di scenes yang mana aja), tapi tak apalah yang penting bisa jadi pengingat kita kalau lagi pengin ngamuk.

"Jangan biarkan orang lain membuatmu marah hingga sampai pada titik dimana kamu menjelma menjadi seseorang yang bahkan kamu sendiri tidak mengenalinya."
Abdulbary Yahya




Undeniable Love




"Kau siap?" Hembusan napas panjang menjadi jawaban yang diterima Taehyung. Park Chaeyoung, sang istri, kini tengah mengeratkan jalinan jemarinya dengan tangan Taehyung. "Jangan khawatir, aku ada di sini." Sejenak manik almond Rosie menatap netra Taehyung, sebelum dia mengangguk lalu melangkah masuk ke dalam salah satu kamar dengan fasilitas terbaik di Sungkyun Psychiatric Hospital.

"Halo, Ny. Kim." Sapa perawat Sooji.

"Halo, Ny. Bae." Rosie mencoba tersenyum untuk mengusir rasa gugup dan ketakutannya.

"Beri aku 5 menit. Setelahnya aku janji kau akan aman meskipun sendirian di sini," kata Sooji meyakinkan Rosie.

Rosie mengangguk lalu berjalan menjauh dari sang perawat. Dia memilih untuk berkeliling ruangan tersebut, dan sesekali berhenti mengamati beberapa lukisan yang digambar asal. Namun Rosie bisa menebak siapa obyek dari lukisan itu.

"Ny. Kim."

"Ya ..." Rosie menoleh dan menghampiri perawat Bae.

"Kau bisa berbicara dengannya, tapi pastikan tidak membuatnya tertekan atau merasa terancam." Jelas perawat Bae.

Rosie mengangguk paham. "Terima kasih, Ny. Bae." Setelah perawat itu pergi, Rosie menghampiri pasien pria yang kini sedang mengunyah sarapannya. "H-halo."

Pasien itu tidak memberikan tanggapan, dia bahkan tidak menganggap eksistensi Rosie yang nyata di hadapannya itu ada.

"Apa kabar, Kookie?"

Kookie adalah nama yang hanya diterima oleh pasien bernama lengkap Jeon Jungkook saat ini.

Lantaran Jungkook masih bersikap abai pada Rosie, maka Rosie menyimpulkan pria itu tidak merasa terganggu dengan eksistensinya. "Aku membawakan susu kesukaanmu."

Jungkook menghentikan kunyahannya. Sepertinya dia sedikit tertarik dengan hadiah yang Rosie bawa.

"Dan ini adalah merek favoritmu."

"A-apa i-itu B-Binggrae?"

Rosie tersenyum lalu menyodorkan susu pisang itu pada Jungkook. "Ya, ini Binggrae. dr. Kang mengizinkanku membagikan ini denganmu, karena satu bulan ini kau sudah bersikap baik."

Jungkook tersenyum malu, lalu berdiri dan berlari layaknya anak kecil menuju rak buku tempat Rosie melihat beberapa lukisan. "A-aku tahu dr. K-kang menyukaiku. L-lihat ini."

Rosie menerima lukisan dengan gambar dr. Kang dan tersenyum. "Apa kau sendiri yang melukisnya?"

Jungkook mengangguk dan kembali tersipu. Kali ini dia menggoyangkan tubuhnya sembari memainkan jemarinya.

UNDENIABLE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang