2.Kamu Gak Sendiri

22 4 2
                                    

Haloo
Selamat membacaツ

***

06.00
Perempuan dengan seragam sekolah lengkap itu kini sudah berada di dapur rumahnya, ia sekarang sedang membuat sarapan dan bekal untuk ia bawa.

Bi Ijah? Bi Ijah sekarang sedang melakukan pekerjaan lain, ini sudah sering ia lakukan, membuat sarapan pagi untuk semua orang, itupun jika meraka mau.

Setelah menata nasi goreng yang sudah ia buat tadi kini dirinya bergegas menuju kamarnya untuk mengambil tas.

Setelah kembali dari kamarnya ia mendapati sesorang telah duduk di meja makan dan menikmati masakannya.

Tanpa sadar kedua sudut bibirnya terangkat mengukir sebuah senyumaan.

ia mendekat ke meja makan, untuk mengambil kotak bekalnya tadi.

"Ai" panggil orang itu.

Aira menoleh, padahal ia ingin segera beranjak dan langsung pergi ke sekolah.

"iya" jawabnya singkat.

"gak sarapan?" tanyanya tenang.

"enggak, Aira mau langsung ke sekolah aja" tolak Aira lembut.

"bareng gue" ucap seseorang itu setelah menyelesaikan sarapannya.

kemudian ia beranjak dari duduknya,dan ketika ia ingin menarik pergelangan tangan aira.

Aira terkejut ia langsung menutup matanya dan sedikit memundurkan badannya, ia takut.

Degh
Jantung seseorang itu mencelos, ia seketika langsung menatap Aira sendu.

Aira masih dalam keadaan seperti semula, perlahan ia membuka matanya, mata perempuan itu bertubrukan dengan menik mata hitam di depannya yang tengah menatapnya sendu.

"Aira ken_"

"Gapapa kak, pukul aja" ucapan seseorang itu terpotong dengan ucapan Aira.

"Aira gue cuma mau gandeng tangan lo, biar lo mau berangkat bareng gue" jelasnya pelan.

Aira menundukkan kepalanya.

Ia menahan mati-matian agar tidak menangis di depan kakaknya itu.

Ia takut, sangat takut ketika melihat tangan kekar milik laki-laki.

"tadi malam ayah pulang?" tanya laki laki itu mengubah topik pembicaraan.

"iya" jawab Aira singkat.

"lo gak di apa-apain kan" tanyanya khawatir.

"sejak kapan kak Bimo peduli sama Aira?" gadis itu kini sudah terisak.

"kemarin kak Bimo bahkan ga nanya keadaan Aira gimana, bahkan kak Bimo ninggalin Aira sendirian di depan rumah, padahal kak Bimo tau kalo Aira takut dengan rumah, tapi kak Bimo malah gak pulang ke rumah hiks" Aira sudah terisak hebat sekarang setelah mengeluarkan unek-uneknya.

NOT HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang