prat1😾

1K 51 27
                                    

   Sore hari di cadia Riverlands dekat sungai dan hamparan rumput hijau yang sangat luas,seharusnya menjadi tempat yang indah untuk siapa saja menenangkan diri di sana kini menjadi tempat pertarungan hebat antara 2 orang lelaki.

   "Seharusnya aku, bukan kau Zilong!"teriak laki2 surai putih yang terus saja menyerang zilong tanpa henti.Setelah lama berpisah karena tidak terima atas keputusan tentang penerus Dragon Altar mereka masih saja melanjutkan pertarungan terutama ling yang selalu ingin menyingkirkan zilong.Sedangkan zilong? Ia hanya bisa pasrah dengan keputusan yang telah di  tentukan oleh kakeknya sendiri ia hanya sabar menghadapi semua dan masih berharap ling menjadi rekannya.

   Pertarungan belum selesai dengan posisi imbang tetapi yang banyak terluka adalah zilong karena ia hanya bertahan dan tidak menyerang ling sedikitpun meski Ling sendiri menyerangnya tanpa henti.Mereka berdua mulai kelelahan.Dan di tengah pertarungan....

    "Ling aku sudah sangat lelah,maafkan aku tidak bisa berbuat apa² karna ini keputusan kakekku sendiri,Jika kau benar² ingin menjadi penerus dragon maka bertanggung jawablah dan jadilah pemimpin yang baik.Kuserahkan kematian dan pangkatku ini kepadamu" Zilong berusaha berdiri memegangi bahunya sambil tersenyum saat mengucapkan kalimat itu kepada ling yang berdiri dengan jarak agak jauh.
    
     Ling hanya diam menatap zilong dan mulai menggenggam erat2 senjatanya.

    "Ayo ling kau belum bisa mengalahkanku kan? Kemarilah dan bunuhlah diriku" Lagi lagi zilong mengatakan kalimat dengan sebuah senyuman.Ling mengambil ancang² dan mulai berlari membawa pedangnya ke arah zilong yang sudah berdiri pasrah sambil tersenyum di sana.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Brug..

  Ling menjatuhkan senjatanya di hamparan rumput dan memeluk zilong erat² dan mulai menangis di bidang zilong.Zilong awalnya bingung tetapi dia langsung peka dan membalas pelukan ling serta mengelus - elus rambut ling dengan lembut.

  "Hey,kenapa menangis?kau belum bisa mengalahkanku bukan?"
  
    Ling masih dengan isakan tangis menggeleng dan menguatkan pelukannya,seakan akan zilong akan menghilang dari pandangannya selamanya.(sebenarnya waktu zilong mengatakan dia akan menyerahkan kematian dan pangkatnya ke ling.ling mengingat masalalunya yang selalu bersama zilong.Zilong lah yang menemani ling saat berlatih ,menggendong ling ketika kakinya jatuh setelah memanjat tembok,mengobati luka ling dengan hati hati ,itulah yang membuat ling tersadar bahwa zilong orang yang membuatnya menjadi kuat dan mandiri).

    "Zilong,maafkan aku hiks..hiks.."ling menyesali perbuatannya yang egois.
    "Baiklah tetapi kau juga harus meminta maaf kepada guru" Zilong memegang kedua pipi ling dengan kedua tangan kekarnya dan mengusap air mata Ling,sehingga ling mulai tenang.
    "Shh..sudah² jangan menangis lagi" Zilong menatap ling dan tersenyum.ling kemudian berhenti menangis.
    "Apa aku boleh menjadi rekanmu lagi?" Ling menatap zilong yang lebih tinggi darinya sehingga ia harus menengadahkan kepalanya ke atas.
     "mm.. Tentu saja.Oh iya,ini sudah hampir malam ling sebaiknya kita pulang"
     "Hm" Ling menganggukan kepala dan  pulang ke dragon altar untuk menginap di sana sekalian untuk meminta maaf.




                             (╯︵╰)
Mmmm sebenernya w iseng2 aja nulis gini siapatau ada yang mau baca hehe,maaf klo ada typo atau kata2 yang kurang nyambung karna ini baru pertama kalinya w bikin cerita 😁

ZilongxLingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang