Saat ini kelas sedang sepi karena sudah ada guru yang mengajar pelajaran, tapi tiba tiba ditengah keheningan yang hakiki ada suara yang mengejutkan semua yang ada dikelas itu kecuali orang yang tidur dibelakang
𝘽𝙍𝘼𝙆𝙆"BABI"
"MONYET KAYANG"
"Astaga"
dari beberapa kata diatas hanya satu yang kalem ckckck
"Abimayu kenapa kamu dobrak pintu? " Tanya pak Sean yang bisa dibilang guru killer di sekolah ini
"Dan juga kenapa kamu terlambat? " Lanjutnya lagi
"Ehehe maaf pak tadi-""Tadi apa? Tadi bantuin kambing lahiran kayak alasanmu kemaren"
Potong Pak Sean sambil melangkahkan kaki mendekat ke Abimayu
Tanpa sengaja ekor mata Pak sean melihat ke arah bangku belakang, akhirnya Pak Sean tidak jadi menghampiri Abimayu dan menghampiri salah satu muridnya yang tidur. Murid yang berada disebelahnya segera membangunkan murid tersebut"Run, Runa bangun bego heh pak sean mau kesini"
"Apasih Div gue masih ngantuk ini,jangan ganggu ah" Jawab Aruna sambil berbalik menghadap tembok
"Aruna Nawasena bangun" Kali ini bukan Divya yang membangunkannya karena suaranya berat dan tegas
"Paan sih" Kesal Aruna sambil melihat orang yang membangunkannya. Betapa terkejutnya Aruna saat melihat pak sean dihadapannya sambil menatap tajam aruna
"Eh hehe pak sean, ada apa Pak?" Tanya Aruna sambil duduk tegak
"Ada apa ada apa, kamu kenapa tidur pas pelajaran saya? "Tanya Pak Sean lagi sambil menunduk untuk melihat aruna
"Ngantuk pak" Jawab Aruna santai
"Bapak bilangin mama kamu gimana?" Tantang Pak Sean
"Eh om jangan dong"
Iya kalian gak salah baca jadi Pak Sean ini omnya Aruna, pak sean ini adik dari ayahnya aruna ya begitulah"Om jangan ya mama kalo marah serem om, nanti runa janji gak minta cilok sama om 5 hari deh" Rayu Aruna
"Hilih 5 hari doang doang" Cibir Pak Sean
"1 minggu deh" Tawar Aruna
"Gak"
"2 minggu" Tawar aruna lagi
Pak Sean berpikir keras'lumayan juga 2 minggu gak jajanin ni anak mana sekali jajan 50 ribu'batin pak sean"Oke" Jawab Pak Sean
"YESS" Sorak Aruna sambil joget black mamba
"Tapi kamu tetep tetep om suruh bersihin lapangan"
Celetuk Pak Sean yang membuat Aruna berhenti joget black mamba mana posisinya gak elit lagi"Divya, Bumantara, sama Nagendra kalian ikut aruna bersihin lapangan" Lanjut Pak Sean
"LHO PAK"Protes mereka ber 3x3÷3+3-3
"Pak kita gak ikut ikutan lho"protes Nagendra
"Hilih apanya gak ikut ikutan, pas aruna malak saya kalian juga ikut²an malak saya"julid Pak Sean yang membuat mereka pasrah karna benar mereka ikut aruna pas malakin pak sean
"Yaudahlah ayo" Ajak Bumantara kalem sambil berdiri melangkah keluar kelas
"Gara gara lo nih Run" Julid Divya sambil berdiri mengikuti Bumantara
Sementara Aruna tidak mau berdiri malah memeluk kaki pak sean dan menatapnya seperti berkata 'Aruna gak mau om' tapi Pak Sean malah melotot seperti mengisyaratkan 'lo gak bersihin gak ada cilok'
"Udah ayok run" Ujar Nagendra sambil menarik paksa Aruna
"Gak gue gak mau" Ujar Aruna sambil ngereog(?)
"BUM, BANTUIN GUE NARIK NI MAUNG BUM" Teriak Nagendra meminta bantuan Bumantara yang ternyata menunggu didepan
"AAA GUE GAK MAU"
Karna kasihan melihat temannya yang kesusahan menarik Aruna akhirnya Bumantara turun tangan untuk membantu menarik Aruna
"Udah nanti pas kita keluar langsung kabur ke kantin aja" Bisik Bumantara sambil menarik Aruna keluar kelas
Akhirnya Aruna berhenti ngereog(?) dan menggandeng Divya agar lebih cepat menuju kantin. Pak Sean melihat itu langsung menggelengkan kepala karena dia mendengar bisikan sesad Bumantara tadi
"Abimayu"
Abimayu yang sedang bergosip dengan salah satu siswa pun menoleh
"Apa Pak?"
"Kamu ikut mereka aja deh bapak pusing lihat wajah kamu" Keluh Pak Sean
Abimayu segera memperlihatkan wajah julidnya sambil melempar tasnya kepada Pak Sean dan berlari menyusul teman temannya untuk menghindari amukan guru tercinta kita
"Murid kampret"celetuk Pak Sean sambil membuang tas Abimayu keluar jendela
*𝙙𝙞 𝙠𝙖𝙣𝙩𝙞𝙣
Geng sengklek '𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶' saat ini sedang berada dikantin menikmati sepiring mie ayam ditemani dengan segelas es teh manis
𝘖𝘬𝘦 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘯𝘨𝘪𝘭𝘦𝘳
"Cuy bentar lagi liburan nih" Celetuk Divya tiba tiba
"Terus napa Div? " Tanya Nagendra sambil nyolongin ayam milik Bumantara. Bumantara memang kalem tapi kalo soal makan dia gak bisa kalem
"Jangan diambil bego! "Ujar Bumantara sambil menjitak kepala Nagendra
Nagendra yang mendapat jitakan penuh kasih sayang dari Bumantara mendelik seperti mengatakan 'sialan lo' dan Bumantara membalas delikan Nagendra itu"Udah udah ayam lo masih banyak itu Ndra" Lerai Aruna yang sepertinya tertekan duduk diantara mereka berdua
"Napa Div kalo liburan? " Tanya Abimayu yang sedang menyapa para adik kelas
"Jalan jalan yuk" Antusias Divya
"Mau kemana emang? " Tanya Aruna
"Gimana kalo kita muncak? " Usul Bumantara yang berhasil mengamankan ayamnya dari jangkauan Nagendra
" Boleh tuh, jadi kapan mau berangkat? " Tanya Nagendra yang masih melirik ayam punya Bumantara kenapa gak ngambil punya Aruna? Kalo ngambil punya Aruna bisa bisa dia pulang tinggal nama
"Minggu depan gimana? Kita izin dulu sama ortu masing masing" Usul Aruna yang disetujui oleh yang lain
"Hilih gegayaan pake izin biasalanya langsung berangkat lo" Cibir Abimayu, sementara Aruna hanya melirik kemudian kembali memakan mie ayamnya
"ARUNA NAWASENA, BUMANTARA MANGATA, DIVYA ALTEZZA, NAGENDRA IRAWAN, ABIMAYU NALENDRA" Mendengar seseorang memanggil nama mereka sontak mereka semua melihat kearah orang yang memanggil mereka
"𝗟𝗔𝗥𝗜𝗜𝗜𝗜𝗜𝗜𝗜" Seru mereka dengan kompak dan mulai berlari menghindari orang yang memanggil mereka
"𝗛𝗘𝗛 𝗦𝗜𝗡𝗜 𝗞𝗔𝗟𝗜𝗔𝗡"
"𝗠𝗔𝗔𝗙 𝗢𝗠"
Iya yang manggil tadi Pak Sean om kita tercintah
Sean Nawasena a.k.a omnya aruna
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴛʜᴇ ᴍʏsᴛᴇʀɪᴏᴜs ᴘʟᴀᴄᴇ
Viễn tưởngLiburan. Mungkin terdengar sangat seru dan menyenangkan, tapi bagaimana jika malah tersesat ditempat misterius yang dipenuhi oleh makhluk yang aneh? Apakah mereka berlima bisa membebaskan tempat misterius itu? Atau yang paling penting, apakah mereka...