CHASING YOU [On Going]

Bagian 14

⚡ Chasing You ⚡

Hyunsuk, Haruto (dom)
Jihoon, Junkyu (sub)

Warning : mafia, romance, mature, kekerasan, bxb, au, yaoi, DLDR, adult, blood, fiksi, typo(s).

ATTENTION‼️
⇉Tolong jangan membawa cerita ini ke kehidupan nyata. Ini hanya fiksi.

Happy Reading🙌

.

.

.

Semua yang kita rahasiakan belum tentu buruk dimata orang lain. Ada baiknya berceritalah pada orang yang tepat, setidaknya beban itu berkurang walaupun sedikit.

.

.

.

Dada Junkyu tiba tiba terasa sesak mendengar ucapan dokter itu, semuanya jelas memang. Junkyu sudah menduga dengan keadaan Jihoon bahkan ia sempat melihat obat yang di minum oleh sahabatnya tapi Junkyu berusaha untuk berpikir positif akan hal itu, ia berusaha untuk tidak mengetahui lebih banyak dari Jihoon karena pemuda itu sendiri yang mengatakan bahwa dirinya baik baik saja tapi semuanya terbukti dengan jelas bahwa Jihoon, saat ini tidaklah baik baik saja.

Junkyu bodoh. Junkyu tidak mencari tahu kebenarannya, ia terlalu sibuk memikirkan diri sendiri tanpa mengetahui jika Jihoon membutuhkan pengobatan lebih lanjut. Bahkan dokter Jaemin, menyuruhnya untuk melakukan pengobatan dengan dokter spesialis kanker.

Junkyu menghapus air matanya, ia bangun dari duduknya dan berjalan ke arah tempat barusan. Sedikit mengeriyit kala tidak mendapati kedua teman kerja Jihoon di ruang tunggu, ia menatap sekeliling tapi nihil tidak menemukan sosok yang ia cari. Lalu matanya menatap sang perawat yang keluar dari ruangan tersebut, Junkyu segera menghadang perawat itu membuat sang perawat seketika menghentikan jalannya.

"Maaf, dimana Jihoon dan dua orang yang menunggu disini? " tanya Junkyu sambil menunjuk tempat duduk dibelakangnya.

Perawat tersebut sedikit melirik apa yang ditunjuk Junkyu dan sekan paham apa yang dimaksud pemuda manis itu, perawat itu mengangguk.

"Pasien bernama Jihoon telah dipindahkan ke ruang rawat biasa dan kedua temanmu tadi ikut bersama Jihoon, " balasnya dengan senyuman tipis terpatri disana.

"Dimana ruangannya? " tanya Junkyu alisnya mengerut dengan otomatis.

"Lantai 3 ruangan 311, " ujar perawat tersebut membuat Junkyu mengangguk lalu mengucapkan terima kasih pada perawat tersebut dan pergi darisana menyusul Jihoon serta kedua teman kerja sahabatnya.

.

.

.

Ceklek.

Pintu ruangan itu terbuka membuat ketiga kepala itu menoleh ke arah pintu tersebut, suara tawa yang tadinya memenuhi ruangan tersebut tiba tiba berhenti kala pintu itu terbuka menampilkan sosok Junkyu yang masuk ke dalam ruangannya. Junkyu menatap Jihoon yang menampilkan wajah pucat serta tubuh lemasnya, benar apa yang dikatakan dokter barusan membuat Junkyu berjalan ke arah Jihoon dan memeluk tubuh sahabatnya itu. Lagi lagi Junkyu menangis, kali ini dirinya menangis di depan sang sahabat, seperti biasanya Junkyu akan menangis tanpa memperlihatkan wajahnya yang penuh air mata itu.