Rumput kuning di sudut jendela
Entah berapa lama gembok itu berjasa
Aku juga sudah lupa
Ke mana kunci dan kenangan tiadaHendak aku memberi panggilan
Mengagumi mendung sekilas menyapu
Alam semesta berburu waktu
Kalah rasa seperti laluPesan masuk tanpa notifikasi
Angin terpantul di rangka besi
Helaan bagi serangga malang
Memeluk diri menolak terbangLangit tak lagi terang
Padahal siangnya panas mendekang
Untuk sekarang
Tidak sedang-sedang
Aku yang hanya aku yang memandang
Seandaipun rindu itu datang
Siapa mengira rumput apa yang kusayangAku terlelap oleh kesunyian sore
Hujan lantas menghakimi malasku
Angin besar menggores pohon
Rintik menggelegar jatuh tanpa ampun
Dia begitu berisik agar aku bangun
Menoleh pada halaman yang basah
Serta langit nan cerah
Sesiapa yang menipu siapaHujan lagi
Aku terbangun dari mimpi
Semua ingatan itu berlalu sepersekian detik
Tidak menyisakan barang setitik
Apalagi kalimat yang menulis cerita
Aku menolak untuk terus berjaga
Hujan akan berhenti bila saatnya gerimis
KAMU SEDANG MEMBACA
November Serta Aku
PoetryBelum pernah membaca puisi seabstrak ini. Tidak menyangka aku menuliskan sendiri. November sudah berlalu. Sampai jumpa lagi di tahun depan. 😂