Takut aku pada udara
Ia ada seperti tak pernah ada
Mengikuti dan mengintai ke manapun engkau pergi
Menemani tanpa mengenal lelah, tanpa memandang waktu, mengejar seperti api yang tersulut jika kamu berani lari
Menenggelamkan layaknya air pasang yang menghantam, mengelilingimu dalam ombak tak berkesudahan hingga terkurung seorang diri
Udara tidak ada di tanah dirimu berpijak kaki
Hilang jika kau masuk ke celah celah kayu yang dipotong besi
Tapi apakah ia rela kau tinggalkan sendiri
Dengan melihat ke langit dengan bulan serta bintang rasi
Dengan membuka mulut dengan sela sela gigi
Udara tidak berhenti
Dia masih berbisik dengan lirih
Memberitahu tentang sanubari yang iri
Udara yang bebas datang dan pergi
Merantai atas nama gravitasi
Predator seperti ini tidak boleh terbang bebas di bumi
KAMU SEDANG MEMBACA
November Serta Aku
PoetryBelum pernah membaca puisi seabstrak ini. Tidak menyangka aku menuliskan sendiri. November sudah berlalu. Sampai jumpa lagi di tahun depan. 😂