Semester pertama di tahun baru telah tiba. Pergantian tahun dan libur panjang pun berakhir. Semua aktivitas kembali, seperti kembalinya Bulan Januari dini hari.
Ajaran Tahun kedua dimulai untuk kedua siswa yang berdiri di depan ruang kelas mereka. Pria ini tak lain adalah Juliet yang berdiri bersama Romeo gadis bertubuh mungil yang polos. Kedua nya terdiam cukup lama. Sembari merenungi hari yang telah berlalu. Waktu libur semester yang kini tinggal kenangan.
"Hh~ Kurang liburannya..." Keluh keduanya bersamaan. Sekolah adalah masa-masa untuk menanung ilmu, namun sepertinya ilmu terlalu sulit dicari bagi anak-anak yang terlalu sibuk menikmati masa muda dengan bersenang-senang seperti mereka.
Kali ini, Juliet melirik jam tangannya. Menunjukkan pukul 08:25 a.m. lalu melihat kelas 11 F yang masih sunyi. Di dalam kelas terdapat seorang guru yang mengajari para siswanya, karena pada saat itu jam masuk pelajaran pertama sudah dimulai.
Oke! Masih ada beberapa menit dan bentar lagi jam istirahat.
Batin Juliet dan kembali berdiri tegap. Kenyataannya Juliet dan Romeo mendapat hukuman berdiri di koridor karena tidak membawa peralatan sekolah dengan benar.
"Sst! Sst!.. " panggil seseorang yang membuat keduanya menoleh. Suara itu berasal dari dua teman sekelasnya. Arsy dan Mei.
Pada saat itu, kedua temannya itu baru saja keluar kelas untuk pergi ke Kantor Guru. Melihat Romeo dan Juliet dihukum di koridor membuat kedua temannya ini menggeleng bersamaan.
"Ck ck ck. Kalian gak boleh bawa mainan kesekolah temanku. " Ledek Arsy dengan gaya seperti yang dilakukan gurunya saat dikelas tadi. Tentu hal itu membuat Juliet gemas dengannya.
"Coba kamu bilang apa yang harus aku lakuin Ars?. Kalau kamu yang bilang aku pasti nurut kok." Seakan itu godaan yang sesat, Arsy langsung merinding di tempatnya.
"Lu kadang otaknya suka konslet yak. Gue cowok normal ey!." Elak Arsy, meski begitu wajah manis Juliet memang suka membuat semua orang salah mengira dia sebagai gadis. Meski kenyataan nya dia benar-benar seorang pria yang bertukar nama dengan Romeo.
Berbeda dengan kedua pria aneh itu, Mei menyapa Romeo dan memberinya semangat, kemudian bercerita sedikit alasannya pergi ke ruang guru dan setelahnya Arsy dan Mei pergi. Tinggallah sepi menyahuti Romeo dan Juliet.
"Huaaamm..." Juliet menguap tanpa menutup mulutnya. Terlihat sekali jika dia sudah mulai bosan. Kemudian dia menatap kearah Romeo itu dengan lekat sembari mengupil.
"Huaaa.." Romeo ikut menguap dan dengan cepat Juliet memasukan setetes upil yang baru saja dia gali kedalam mulut Romeo
"Cuih! Brengsek!!! Sini kamu kalau berani Jul!.." tanpa wajah penuh dosa Juliet berlarian tanpa menoleh kearah Romeo yang sekarang sedang benar-benar marah dengan tingkahnya.
"Perasaan tadi saya suruh buat berdiri disini, tapi kok kayak ada yang ribut yah dari tadi?."
"Siap Pak! Dari tadi kami berdiri disini pak!." Jawab Juliet dengan begitu tegas nya saat tahu Pak Tomo alias guru killer di SMA itu datang mengecek kondisi mereka. Untungnya Juliet segara menyadari nya dan menarik Romeo untuk berdiri disebelah nya. Keduanya panik setengah mati.
Pak Tomo mengangguk puas. "Bagus, kalian harus merenungi tindakan kalian. Bisa-bisa nya bawa video game ke sekolah. " Sindir Pak Tomo menoleh kearah keduanya. Namun Juliet ikut menoleh kearah Romeo.
"Kamu tuh Rom, dah tahu gak boleh juga." Ledek Juliet.
"Ngaca dulu kalau ngomong! Lu juga sama kali!." Ketus Romeo dengan kesal yang masih membara.
"Bagus lanjutkan." Pak Tomo pun pergi setelah memberi masing-masing dua ember ditangan dengan setumpuk buku di kepala kedua nya. Kali ini mereka tidak bisa berkutik.
"Hei Rom, aku mau nanya nih." Setelah beberapa menit terlewat. Juliet kembali memulai percakapan diatara mereka.
"Apaan lagi? Kamu mau ngejek aku? Mau bikin aku ketawa biar ember ini tumpah?." Romeo menerawang apa yang ingin direncanakan Juliet kepada nya. Tapi Juliet langsung menghela nafas panjang dengan sikap Romeo.
"Kamu ini buruk sangka mulu kalau sama aku yah. Aku serius mau nanya nih. " Juliet meyakinkan penjelasannya. Kali ini Romeo mengendus sedikit dan mengalah "Iya apaan?."
"Aku penasaran. Patung yang berjalan dan sekarang disebelah kamu itu mereka bukan sih?." Penjelasan Juliet membuat Romeo mengernyit alis tanda tidak paham. Dia penasaran. Sayangnya dia tidak bisa menoleh karena buku dikepalanya.
"Siapa yang Lu maksud? Dua couple kelas kita tadi?." Romeo memastikan. Karena tidak ada orang lain lagi yang bisa Juliet sebut 'mereka' selain kedua orang itu, Arsy dan Mei yang sejak tadi tidak kunjung kembali ke kelas.
"Kenapa Rom? Lu kangen sama gue?"
"eh?-""Aaaaaa!!!!!..."
Romeo menjerit begitu melihat sosok makhluk berlumuran lumpur tiba-tiba mengejutkannya. Gerakan tangannya sepontan menjatuhkan ember dan mendorong kedua makhluk tersebut. Hal itu membuat seisi kelas keluar untuk memastikan apa yang terjadi. Bunyi kegaduhan itu jelas sekali.
"ROMEO! JULIET! Kalian main lagi yah?!." Pak Tomo ikut menengahi namun ia tertegun saat melihat keempat anak yang sudah basah kuyup dengan air dan lumpur. Romeo dan Juliet melotot saat tahu manusia lumpur sebelumnya itu adalah Arsy dan Mei.
"Siapa yang mulai semua ini?!" Pak Tomo mengintrogasi.
"Bu-Bukan saya pak! Ini salahnya mereka!." Juliet menunjuk ketiga temennya yang lain.
"Jul! Lu temen gue bukan sih? Licik banget jadi orang, sini kamu!." Romeo menarik Juliet sedikit dan berbisik kearahnya.
"Ah! Ini juga bukan salah Romeo pak!." Tiba-tiba Juliet membenarkan ucapannya.
"Hah?!! Rom!, Lu hasut temen gue pake boba toping sepuasnya kan?! Lu sama liciknya kek dia!." Arsy mengendus kesal. Tapi Romeo dan Juliet berpura-pura tidak mendengar kan apapun.
"Ini semua bukan salah mereka pak." Tiba-tiba Mei bangkit dari lantai dengan tubuh basah kuyupnya. Dia terlihat keren dengan suara nya yang tegas. Semua orang terpana melihat kejantanan bagi seorang wanita sepertinya.
"Dewi Mei... " Bahkan Arsy ikut terpesona
"Ini semua salahnya Arsy pak!."
"Gitu Lu yah! Dendam amat jadi orang!." Arsy meraung begitu Mei menunjuk dirinya."Gue masih dendam sama lo Ars! Tega lo yah nyepak gue nyemplung ke kubangan lumpur kantin belakang!."
"Ya kan gk sengaja! Lagian gue ikut kesandung juga!." Arsy dan Mei beradu pandang saling tajam. Disaat yang sama Pak Tomo sudah menjerat Romeo dan Juliet yang berniat kabur."Tunggu dulu - Kalian ngapain ke kantin?." Pak Tomo membuat Arsy dan Mei tidak berkutik seketika.
Tidak ada alasan lagi. Kini mereka berempat pasrah pergi keruang BK. Keluar dari ruang BK mereka merasa tersucikan.
----
KAMU SEDANG MEMBACA
ROMEO & JULIET BERTUKAR NAMA
HumorCewe itu nama nya Romeo dan laki ini namanya Juliet?!. Kok bisa?!. Kehidupan anak SMA gemesin ala kedua nya bikin kepala puyeng. Satu sekolah udah tahu gimana mereka disebut sebagai Couple komedian. Punya nama ketuker itu gk enak. Enak nya kalo dape...