Rasa yang pernah hadir biarkanlah jadi memori lampau. Jangan paksa dirimu untuk melupakannya jika kamu belum mampu menghapusnya.
- Abimanyu Bramantya Adiputra -
Song : Rasa Ini - Vierratale
Pagi ini Nara mendapat kelas pagi dari dosen super killer. Cukup menyebalkan memang karena membuat waktu tidur paginya yang nyenyak harus terganggu ketika bangun pagi.
Ia dengan sigap memeriksa semua bawaannya terutama sebuah buku bersampul kulit warna hitam yang menjadi buku andalannya. Itu buku diari Nara. Terdengar jadul memang tapi Nara menyukai menulis di buku tersebut sebagai bagian dari hobinya.
"Nara, jangan lupa sarapan. Biar ngga sakit perutnya!" terdengar suara lantang Caroline yang tampaknya sudah selesai memasak sarapan untuk Nara.
"Iya Ma." Nara langsung bergegas merapikan bukunya dan memasukannya ke dalam tote bag berwarna hitam yang memang dibawanya untuk pergi ke kampus.
Pakaian yang dikenakan Nara pagi ini bisa dikatakan masuk dalam kategori semi formal. Rok midi selutut dengan warna hitam dengan flatshoes berwarna senada dan sebuah jam tangan berwarna putih melingkar sempurna di pergelangan tangan kirinya.
Penampilannya itu sangat menawan bak putri kerajaan saja. Akan tetapi, tingkah Nara yang memang agak tomboi membuat julukan itu sepertinya berubah. Maklum saja, menjadi anak perempuan di keluarganya dan punya dua kakak laki-laki tentunya membawa banyak sekali dampak pada kepribadian Nara.
Aroma masakan yang baru saja matang sudah menggoda indra penciuman Nara. Asap tipis mengepul ke udara dari masakan yang disajikan Caroline di atas meja makan.
"Wah, enak nih kayaknya hehe," ujar Nara sembari duduk di salah satu kursi.
"Jelas dong, kan mama yang masak," jawab Caroline sembari tersenyum.
Tak berselang lama datang Naga, Nando, dan juga Anton--papa Nara. Ketiganya juga sudah terlihat rapi dengan balutan kemeja warna putih yang dilengkapi dengan blazer hitam.
YOU ARE READING
COOKIES N CREAM [COMPLETED]
Romance[ Don't Copy My Story ] [ PLAGIAT HARAP MENJAUH! ] [ Alert⚠ : typo everywhere, be careful ] [ COMPLETED ] . . . Perasaan adalah sesuatu yang paling sulit ditebak. Hal itu sudah dibuktikan Maureen Narayana Raharja yang terjebak dalam l...