3. Movie Time!

10.1K 877 404
                                    

-NeverEnding-

Happy Reading<3
.
.
.

Es Batu
|Kelas gue sampai sore

|Kelas gue beres jam 2
|Sendiri-sendiri aja?

|Ya
|Kecuali, lo mau nunggu kelas gue beres?

|Jam 4 kan?

|Hm

|Wait, gue tanya Hana dulu
|Dikaaa
|Gue tunggu lo aja deh
|Di kafe biasa ya
|Sekalian nemenin Hana nugas

|👍🏻

.
.
.

Setelah menyelesaikan kelas terakhirnya, Alysha segera bergegas menuju kafe yang terletak tak jauh dari kampus. Tangannya mendorong pelan pintu kaca di depannya, lalu mengedarkan pandangan ke setiap sudut guna mencari keberadaan Hana yang sudah sampai lebih dulu. Tak lama, netranya menangkap sosok gadis yang duduk di sudut ruangan ditemani sebuah laptop dan secangkir caramel macchiato.

Tanpa berlama-lama, Alysha segera melangkah menuju meja barista untuk memesan beberapa menu, sebelum akhirnya bergegas menghampiri Hana.

"Nanaaaaa," sapa Alysha dengan riang. Lalu, memeluk sahabatnya itu selama beberapa saat guna melepas rindunya. "Sibuk banget sih lo. Berasa mau ketemu orang penting, cuma ketemuan doang pake acara curi-curi waktu nugas," dengus gadis itu sebal.

"Lah emang orang penting kali. Buktinya lo sampai melas-melas minta ketemuan sama gue," balas Hana dengan nada meledek.

Mendengar hal itu, membuat Alysha mencibir pelan. "Ya karena temen gue yang satu kampus cuma lo doang. Kalau bukan ketemuan sama lo, ya sama siapa lagi?"

"Ajak si Dika lah. Punya pasangan ganteng itu manfaatin. Jangan dianggurin mulu," timpal Hana menyarankan.

"Kebalik, yang ada malah gue yang dicuekin. Rutinitas dia kalau di rumah cuma makan, mandi, tidur. Selebihnya, pacaran sama alat-alat gambarnya itu," koreksi Alysha. "Heran deh gue, Na. Dulu gue diduain sama buku, sekarang sama alat tulis. Nanti kalau udah lulus, bisa-bisa gue diduain sama kerjaannya. Kalau dipikir-pikir gue sabar juga ya," sambung gadis itu sembari membanggakan dirinya sendiri.

Hana memutar matanya malas. "Ya itu sih resiko lo punya pasangan yang ambis. Tapi, mending lah daripada diduain sama cewek lain?" celetuk Hana yang sukses membuat Alysha melotot ke arahnya. Melihat respon sahabatnya itu, Hana terkekeh pelan. "Lagian, lo berdua aneh sih. Udah hampir dua tahun, masa masih gitu-gitu aja. Masih asyik sama dunianya masing-masing. Dua tahun loh, masa iya gak ada rasa ketertarikan satu sama lain, bahkan sedikitpun?" sambung gadis itu. Tak habis pikir dengan hubungan yang dijalani temannya satu ini.

"Kenapa jadi gosipin hubungan gue sih, Na? Tugas lo tuh, udah beres belum? Lo bilang deadline-nya besok?" tanya Alysha berusaha mengalihkan pembicaraan.

Hana mendecak sebal, ketika pertanyaannya diabaikan. Lalu, kembali mengalihkan perhatiannya pada layar laptop sembari menghela napas lelah. "Kenapa pake diingetin segala sih," keluhnya dengan wajah yang memberengut.

"Haha, masih untung gue ingetin, Na. Itu tandanya masih ada yang perhatian sama lo. Beruntung kan lo dapet temen kayak gue?" timpal Alysha menyombongkan diri. Sementara, Hana berdecih pelan mendengarnya.

"Lebih beruntung lagi kalau lo bantu kerjain," sahut Hana ketus. Alysha tak menjawab. Gadis itu malah berpura-pura sibuk dengan ponselnya. Membuat Hana lagi-lagi berdecih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Neverending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang