Saudara Baik Yang Tidur Dengan Kuda Bambu (NPH)🔚

71-80

071 Canggung

071 Canggung

bab sebelumnya

Daftar Isi

menutupi

Bab selanjutnya

Rekomendasi novel populer

Teman sekamar yang cantik basah

Semua anak laki-laki di sekolah ingin menempel di vaginaku (H tinggi, daging murni)

Benda tersebut diatur di rumah (Saya mencintai Gao H setelah menikah)

Tetangga Meniduriku Setiap Hari (1V1 High H)

Alat peraga promiscuous merekam langsung larut malam

Warna Pernikahan (Pria Kasar, H)

 [Tambah bookmark] 

Mata Lu Wangchen menjadi gelap dengan sedikit kesejukan.

"Atau apakah kamu ingin mengatakan bahwa tadi malam adalah kecelakaan, semua orang sudah dewasa, jadi anggap saja tidak ada yang terjadi?"

Mendengar pria itu menunjukkan bahwa dia ingin lari, dia mengulangi apa yang dia katakan dengan sengaja setelah bangun di rumah Lu Wangchen hari itu.

Xiang Yimo tiba-tiba merasa bersalah.

Dia membuang muka, tidak berani menatap mata pria itu.

Gumaman keluar dari suaranya: "Tidak." Semuanya kosong dan berkibar, dan momentumnya langsung melemah.

Melihat ekspresi itu, Lu Wangchen salah paham bahwa dia benar-benar apa yang dia katakan, dan langsung tertawa dengan marah.

Ji Hengyu juga memiliki pemandangan panorama penampilannya, dan dikombinasikan dengan apa yang dikatakan Lu Wangchen sebelumnya, dia dapat dengan cepat mengetahuinya dan menebak beberapa penyebab dan konsekuensinya.

Dia bertemu mata Lu Wangchen dan mendengus pelan, "Sepertinya kita bermain ringan tadi malam."

Sudut mulutnya melengkung, seolah-olah dia tersenyum, tetapi itu sedikit dingin. Dia meremas rahang bawahnya yang halus dengan ujung jarinya, menekan bibir merahnya lagi, dan menggosoknya dua kali dengan kekuatan.

"Momo, katamu... Apakah kamu harus meniduri anak kecilmu agar tidak memiliki kekuatan untuk berlari?"

Kata-kata seperti itu dimuntahkan ringan dari bibir tipis yang indah.

Kedengarannya seperti mengatakan bahwa cuacanya sangat bagus hari ini.

Faktanya, badai berbahaya sedang terjadi di bagian bawah mata phoenix melengkung Ji Hengyu ketika dia berbicara.

Kata-kata mengancam membuat wajah kecil Yimo panas, dan menatap matanya seolah-olah mereka akan memakan orang.

Seketika hatiku panik, reaksi bawah sadar tubuhku adalah lari. Secara khusus, ada benda panas di pantatnya yang tidak bisa diabaikan, yang mengingatkannya bahwa itu berbahaya.

Dan melihat wajah gadis kecil itu penuh dengan keinginan untuk lari, kedua lelaki itu menahan napas cemberut, yang selanjutnya merangsang keinginan untuk menghancurkan di dalam hati mereka.

Xiang Yimo baru saja mengeluarkan kata "tidak" di mulutnya.

Pria itu menutup mulutnya lagi.

Dia mencium lagi keras, panas dan panik.