1

78 11 55
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














Hyeon masih setia duduk di bangku tamam meskipun kini gerimis telah jatuh dari atas langit. Ia membawa payung berwarna hitam, namun enggan untuk memakai payung itu sebagai pelindung diri dari air hujan. Gadis manis itu malah menaruh payung yang hitam yang ia bawah di atas bangku taman tepat di samping ia duduk.

"Kau pasti datang kan? Ini hari Valentine, kau pasti akan datang menemui ku disini." monolog Hyeon dengan menatap sebuket mawar merah yang ada di atas pangkuannya.

Taman yang saat ini ia datangi adalah tempat dirinya dan Jimin bertemu di saat hari Valentine tiba. Pria itu akan memberinya sebuah hadiah dan bunga. Tepat hari ini hati Valentine itu telah tiba. Namun Jimin tak kunjung datang untuk menemuinya. Padahal kini tubuhnya telah basah karena gerimis itu telah berubah menjadi hujan deras. Namun hal itu tak lantas membuat Hyeon beranjak dari duduknya. Ia masih setia menunggu kedatangan Pria yang telah menjadi tunangannya tersebut.

Dengan dada yang terasa berdenyut nyeri, Hyeon menatap sebuah cincin berhiaskan berlian yang tersemat pada jari manisnya. Air mata pun luruh seketika bersamaan dengan air hujan yang jatuh dari atas langit. Suara isak tangisnya yang begitu memilukan tersamarkan oleh suara derasnya air hujan.

"Kau hiks jahat, seharusnya kau menemui ku."

Dengan hati yang sakit karena tunangannya tak kunjung datang, Hyeon pun membuang sebuket mawar yang ada di atas pangkuannya. Lantas ia beranjak dari duduknya. Meninggalkan payung berwarna hitam yang ia bawa begitu saja di atas bangku taman. Hatinya sudah kepalang sakit karena sang tunangan tidak juga datang menemuinya, padahal hari ini adalah hari Valentine. Seharusnya keduanya merayakan hari kasih sayang ini bersama dengan saling memberikan hadiah satu sama lain. Namun Jimin tak menepati janjinya untuk datang di hari Valentine tahun ini.

Dengan langkah begitu berat, Hyeon memaksakan kakinya untuk berjalan kearah mobilnya. Tubuhnya sudah basah kuyup karena guyuran air hujan. Air matanya tumpah ruah dengan rasa sakit di dadanya karena merasa begitu kecewa sebab Pria yang begitu ia cintai tidak datang malam ini. Padahal ia sudah berdandan demi agar terlihat cantik di mata Jimin. Ia mengenakan dress berwarna merah maroon pemberian dari kekasihnya yang melekat begitu apik di tubuhnya. Bahkan Jimin pernah memujinya ketika mengenakan dress tersebut. Ia ingin sekali pujian itu kembali terucap dari belah bibir Pria yang dicintainya tepat di hari Valentine malam ini. Namun Jimin tidak menepati janjinya untuk datang. Padahal Pria itu berkata jika tepat di hari Valentine keduanya akan bertemu di taman yang sering mereka kunjungi untuk bertukar hadiah.

Dengan keadaan yang sudah basah kuyup, Hyeon pun masuk ke dalam mobilnya dengan perasaan kecewa yang mendalam. Ia menatap jam yang melingkar pada pergelangan tangannya, waktu telah menunjukkan pukul sembilan malam. Itu tandanya ia sudah dua jam duduk di bangku taman tersebut untuk menunggu tunangannya datang. Namun Jimin mengingkari janjinya untuk selalu datang tepat di malam Valentine.

Let Go (PJM) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang