1. Sang Tuan

6 0 0
                                    

Surat keputusan lengkap dengan stempel Keshogunan menambah daftar panjang hari-hariku di Rayon. Tsumugi yang kau kenakan juga masih ku ingat, putih kelabu yang lusuh.

Jujur aku iba, aku kasihan pada diri itu. Aku tak tega. Hal yang tidak sengaja kau buat, justru menambah pelik hari-harimu kan.

"Dasar budak tidak tahu diri!. Harga sekantung beras itu mahal. Kenapa malah kau jatuhkan!"

Bahkan aku mengeluarkan lembar kertas dengan nominal ku hempaskan kepada Daimyo agar menyumpal mulutnya dan sikap tinggi hatinya.

"Tuan akan membawa saya kemana?"

Aku bahkan tidak mampu menjawabnya. Dan malah hanya mampu membawa dirimu jauh agar lekas membaik.

"Kenapa berdiri disitu?" Tanyaku.

"Saya tidak pantas untuk ikut dengan Tuan terlalu jauh."

"Aku, aku yang menyuruhmu untuk tetap bersama ku. Itu adalah hak ku, jadi tetaplah di sisiku."

Bahkan aku terlalu gemas dengan jalan pikiranmu yang menolak dan terus menolak. Pada akhirnya aku melihatmu tersenyum dari sesuap sendok yang sedang kau nikmati.

Lalu "Terimakasih." Kata yang sederhana nan menyetuh, jika bisa aku ingin kita bertemu lagi.

****

Tertanggal pada
02 November 2022, pukul 14:00 WITA.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SenbazuruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang