01

23 9 6
                                    

""" Halo-halo semuanya. Selamat datang di cerita keduaku. """

Langsung aja yuk
👇👇

Selamat membaca🥰
.
.
.

Kayshila berdiri di sudut ruangan dengan tatapan lembut yang mengarah ke ruang keluarga. Di sana, seluruh anggota keluarganya tengah berkumpul.

Sudut mulut Kayshila terangkat, menciptakan seringai tipis. Dia yang dulu merupakan anak yatim piatu kini telah memiliki keluarga yang sangat menyayanginya.

Hidupnya selama dua tahun terakhir ini sangat membahagiakan. Tentu saja, ia sangat bersyukur atas karunia yang telah Tuhan berikan kepadanya.

Kayshila melangkahkan kakinya menghampiri mereka saat tatapannya bertemu pandang dengan kakak laki-lakinya.

"Dek, sini duduk di samping Kakak," ucap Kak Adam disertai senyuman lembut.

Kayshila membalas senyuman itu dan mengangguk. Ia lalu duduk di sebelah Kak Adam.

"Shila, kamu udah makan belum?" tanya ibunya yang mengalihkan perhatiannya kepada Kayshila.

Kayshila mengangguk lagi. "Udah kok, Ma," jawabnya.

"Gimana sekolahmu hari ini?" tanya ayahnya.

Kayshila menoleh pada pria paruh baya yang duduk tegak di sebelah ibunya.

"Sekolah Shila hari ini lancar, Pa. Hasil ulangan tengah semester juga udah dibagikan tadi, dan nilai Shila cukup memuaskan," ujarnya tersenyum lebar.

Mendengar itu, Papa Andreas mengangguk-anggukkan kepalanya puas. Meski wajah ayahnya terlihat datar, tatapan lembut itu sudah cukup membuat Kayshila senang.

"Wahh ... selamat ya, Sayang." Mama Adya terlihat berdiri dari duduknya, beliau kemudian memberikan pelukan hangatnya untuk gadis itu.

Kayshila membalas pelukan ibunya dan berkata, "Makasih ya, Ma."

Kak Aqilla yang merupakan kakak perempuan Kayshila juga ikut memeluk gadis itu ketika pelukannya bersama ibunya sudah terlepas.

"Belajar yang rajin ya, Dek. Biar lulus nanti bisa masuk di universitas yang sama kayak Kakak," nasihat Kak Aqilla.

Kayshila mengangguk. "Iya, Kak," balasnya.

Suasana harmonis di antara mereka membuat perasaan Kayshila meledak dengan percikan api kebahagiaan. Keluarga itu lalu menonton TV bersama-sama di ruang keluarga.

Keesokan harinya, Kayshila memasuki ruang makan lengkap dengan seragam sekolahnya. Gadis itu menggerai rambutnya yang panjang sepunggung. Rambutnya dihiasi jepit rambut di sebelah kanan, membuat penampilannya terlihat anggun dan menawan.

Di meja makan, sudah ada ayah, ibu, dan kakak-kakaknya. Kayshila duduk di kursi yang biasa ia duduki, yaitu di tengah-tengah Kak Adam dan Kak Aqilla.

"Selamat pagi, Ma, Pa, Kak Adam, dan Kak Aqilla," sapa Kayshila dengan nada ceria.

"Pagi, Shila," balas semuanya kompak.

Kak Aqilla mengambil roti yang sudah dioleskan selai cokelat dan meletakkannya di piring Kayshila. Mama Adya meletakkan segelas susu di samping piring gadis itu.

"Makasih, Ma. Makasih, Kak," ucapnya dengan ekspresi terharu.

Kak Aqilla dan Mama Adya tertawa kecil. Keduanya dengan kompak berkata, "Sama-sama, Shila."

Kak Adam dan Papa Andreas tampak menggeleng-gelengkan kepalanya, kemudian saling bertukar pandang penuh arti.

Kak Adam berdehem. "Shila, hari ini ke sekolah bareng Kakak ya," pintanya.

Replacement Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang