_Happy reading_
Hari - hari berlalu.... tak terasa sekarang mereka mulai beranjak remaja setelah percakapan kedua anak tersebut beberapa tahun yang lalu mereka memutuskan kontak entah apa yang terjadi.
Kini mereka telah memasuki lembaran - lembaran baru kehidupan, tanpa adanya kabar antara mereka satu sama lain. Bulan depan, adalah hari dimana mereka memasuki pendidikan yang lebih tinggi... yaitu sekolah menengah atas atau SMA.
Sebulan kemudian
Kini tidak terasa sudah sebulan berlalu, dan artinya mereka berdua sekarang bukan lagi anak SMP tetapi anak SMA.
"RASYA BANGUN NAK, HAMPIR JAM TUJUH LOH RAS" sudah dari lima belas menit yang lalu Riyanti - ibu Rasya membangunkan putranya namun masih belum ada tanda - tanda akan bangunnya manusia tersebut
"Iya bu sepuluh menit lagi ya"
"Bangun Ras kalau kamu nggak bangun ibu siram nih kamu" ancam Riyanti, sungguh dia sangat kesal dengan putranya itu
"Iya deh iya, tunggu Rasya lagi ngumpulin nyawa dulu bu" ucapnya dengan suara serak khas bangun tidur
"Okee anak ku, cintaku, sayangku, manisku ibu tunggu ya kamu" ucap Riyanti dengan dramatis. Sepertinya sudah cocok menjadi artis difilm indosiar
"Ih apaan sih"
"Gak usah banyak protes cepet turun, adek kamu udah dari tadi loh berangkatnya"
"Iya ibu ku sayang yang cerewet" dalam hati Rasya mungkin sudah menggerutu karena omelan pedas ibunya
"Apa kamu bilang" sudah dipastikan kini ibunya sudah mengeluarkan tanduk yang berapi - api
"Hehe nggak bu canda" ucapnya dan berlalu kekamar mandi
Selesai dengan ritual mandinya Rasya pun turun dan beranjak ke dapur mendapati ayah dan ibunya yang sedang sarapan, karena berhubung Novi sudah dari tadi berangkat ke sekolahnya
"Ibu ayah" sapa Rasya
"Eh udah mandi ?"
"Iya bu udah"
"Oke sekarang makan terus kesekolah"
"Oke bu"
"Yah ayah nggak ke kantor ?" tanya Rasya karena sedari tadi ayahnya terlihat begitu santai seperti tidak ada kerjaan
"Pergi kok, cuma agak siangan"
"Oh gitu kirain nggak kerja"
Hening
hanya dentingan sendok dan garpu yang terdengar
"Bu yah Rasya duluan ya" pamit Rasya setelah selesai dengan acara sarapan paginya
"Iya udah tau kelasnya nak ?" bisa berabe urusannya kalau Rasya sampai lupa kelas
"Iya bu udah tau"
"Oke deh anak mama yang ganteng" giliran anaknya nurut dipanggil ganteng
"Iya mah Rasya pamit"
"Assalamualaikum"
"Waalaikumussalam"
Di sisi lain
Seorang gadis cantik yang duduk di sofa sedang memakai sepatunya, tidak lupa dengan tas merah muda yang sedari tadi bertengger di punggungnya
"Mah Kirana pamit pergi sekolah ya" pamitnya kepada orang tuanya
"Iya nak hati - hati ya"
"Oke mah"
KAMU SEDANG MEMBACA
RASKANA [ HIATUS ]
Short Story"Gue nggak akan berhenti berharap sama lo, kecuali lo bukan orang yang tuhan takdirkan buat gue" -Rasyaka ahkam askara "Lo itu bagaikan kerang dilaut dalam, susah didapetin" Ini cerita tentang dua orang anak yang terpisah karena masalah urusan bisni...