When You Love Someone
(Songfic)
Siang yang cerah, angin sepoi bertiup sejuk. Ara merapikan rambut lurus panjangnya yang tertiup angin dengan jari, ia harus terlihat rapi, harus terlihat cantik. Ia menarik napas panjang, merasakan kepercayaan dirinya meningkat seiring dengan udara segar yang masuk ke paru-parunya. Setelah merasa siap, setelah menekan segala rasa gugupnya, Ara membuka pintu di hadapannya.
"Selamat datang."
Ara menoleh.
Suara itu, suara itulah motivasi Ara bangun di pagi hari, alasan dirinya selalu menatap jam dinding menanti waktu pulang sekolah tiba, dasar keinginannya mulai memperhatikan penampilan. Dan melihat sumber suara itu sedang tersenyum padanya, membuat oksigen serasa memenuhi paru-paru Ara.
Ara balas tersenyum dan mengangguk, berusaha menyembunyikan kegugupannya, lalu berjalan ke jajaran rak buku terdekat, pura-pura sibuk memilih. Setelah menjatuhkan pilihan-novel tebal bersampul hijau-Ara berjalan ke mejanya yang biasa, meja itu berada di pojok dekat jendela, tempat paling strategis untuk memandangi Rei, si penjaga perpustakaan yang kece, diam-diam.
I love you
But it's not so easy to make you here with me
Ara membuka novel di hadapannya, tak benar-benar membaca isinya. Matanya melirik ke meja di dekat pintu masuk tiap beberapa detik sekali. Ke Rei yang memberi senyum dan sapa ke orang-orang yang baru masuk, ke Rei yang sibuk melakukan entah apa di komputernya, ke Rei yang melayani orang yang meminjam dan mengembalikan buku, ke Rei yang membaca buku ketika tak ada kesibukan.
I wanna touch and hold you forever
But you still in my dream
Setiap kali memandang Rei, tanpa sadar Ara tersenyum. Entah apa yang membuatnya begitu. Mungkin karena senyum Rei yang hangat bagai sinar mentari. Mungkin karena mata Rei yang selalu ikut tersenyum ketika ia tersenyum. Mungkin karena kebiasaan Rei membetulkan letak kacamatanya terlihat sangat manis. Bibir Ara selalu bagai tertarik oleh magnet tiap kali memandang Rei.
I used to hide and watch you from a distance
Ara langsung mengalihkan pandangannya ke novel, ketika mata Rei menangkap basah matanya. Ara menggerakkan matanya berpura-pura membaca, berpura-pura normal-normal saja. Tapi di dalam, jantung Ara berdebar lebih kencang, tarikan napasnya meningkat lebih cepat. Ara membutuhkan waktu beberapa menit sebelum akhirnya berani memandangi Rei lagi, merasa sangat lega karena Rei tidak sedang melihatnya. Ini bukan pertama kalinya hal ini terjadi, tapi Ara tak pernah kapok meneruskannya.
And I knew you realize
Ara melirik jam dinding, jam-jam sekian waktunya Rei menata buku-buku pinjaman yang telah dikembalikan ke rak-raknya semula. Ara sudah sangat hapal, sebab Ara selalu menunggu waktu ini. Meja tempat Ara duduk, bersebalahan dengan rak novel-novel fiksi, jenis buku yang paling banyak dipinjam, sehingga Rei akan cukup lama berdiri di dekat Ara.
Ketika melihat gelagat Rei yang merapikan buku-buku di mejanya, Ara bersiap pasang posisi 'membaca sungguhan'. Telinga Ara siap siaga, mendengarkan langkah kaki Rei yang makin mendekat. Makin dekat dan makin dekat, hingga akhirnya Rei berdiri di depan rak novel-novel fiksi. Ara berusaha keras menahan magnet yang menarik bibirnya untuk tersenyum. Ada Rei di radius satu setengah meter darinya, membuat Ara merasa udara di sekelilingnya lebih segar.
I was looking for a time to get closer
At least to say 'hello'
Kadang, ketika kadar keberanian Ara sedang di atas rata-rata, ia akan mengajak Rei bicara. Bukan pembicaraan yang panjang dan asyik, hanya hal-hal seperti...
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Love Someone (SongFic)
ContoKetika seorang Secret Admirer tak pernah berhenti berharap, mungkinkah harapannya menjadi nyata? P.S : Songfic dari lagu "When You Love Someone" by Endah&Rhesa