EXTRA PART

49.8K 1.5K 43
                                    

Haiii bebifrend

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haiii bebifrend.. kita bertemu lagiii ❤️

Sebelumnya aku mau ngucapin terima kasih banyak kepada kalian, terima kasih udah support aku selama ini, udah nemenin aku buat tamatin cerita pertamaku. bahagia terus ya, sehat jangan sakit!! 😠😇

Sesuai permintaan kalian yang pengen extra part Garis Takdir jadi aku kabulkan hehe 😉 maaf jika tidak sesuai ekspektasi kalian 🙏🏻😉

Happy reading bee <3

°°°°°

Lima tahun kemudian.

brak

"Assalamualaikum..., Kepin anak baik, ganteng, manis, lucu, lajin ibadah dan ndak sombong pulang membawa pelingkat peltama.." serunya gembira sembari membuka pintu utama rumahnya.

"Waalaikumussalam..."

Mata Kevin berbinar melihat kehadiran Oma dan Opa nya di ruang tamu. Dengan wajah yang berseri-seri, Kevin berlari kepangkuan Agam─Opanya.

Kevin Gavindra Manuela. Anak laki-laki berumur lima tahun yang saat ini bersekolah di TK Anugerah. Kevin itu banyak tingkah, tidak bisa diam, banyak bicara dan suka berbuat semaunya. Gemar menggambar sejak umurnya tiga tahun, Kevin selalu mengikuti lomba melukis antar sekolah tingkat taman kanak-kanak.

Bocah yang belum fasih mengucapkan huruf R itu kerap kali menjadi perbincangan hangat orang-orang karena kemahirannya dalam melukis yang bagus padahal umurnya baru genap berusia lima tahun.

"Ayah sama bunda udah dari tadi?" tanya perempuan cantik setelah mencium punggung tangan kedua orang tuanya.

"Kami baru saja datang, nak," jawab Agam.

"Opa lihat, Kepin dapat pelingkat peltama di sekolah," Kevin antusias menunjukkan piagam penghargaan kepada Agam.

"Ck, pamer terus," celetuk anak kecil yang duduk disebelah mamanya.

"Benarkah?" Agam ikut melihat piagam penghargaan kejuaraan cucunya.

"Selamat ya sayang, Kevin mau hadiah apa dari Oma?" tanya Safina mengelus rambut ikal Kevin.

"Wahh benelan Oma? Kepin bisa minta hadiah?" Kevin berseru.

"Beneran dong, sayang. Apapun buat Kevin, Oma kasih."

"Kepin mau─"

"Nggak usah minta mainan lagi, Kevin. Mainan kalian udah banyak banget." sela Gavin tahu apa yang anaknya inginkan.

"Siapa juga yang mau mainan. Kepin cuma mau jalan-jalan sama Oma di Mall," kata Kevin mengerucutkan bibirnya kebawah.

Gavin memutar matanya, dapat ia tebak apa isi pikiran anak keduanya itu. Kevin punya berbagai cara untuk meluluhkan siapapun.

Garis Takdir | Gavin & Keysha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang