Chapter 2

7 2 0
                                    

"A-apa.. Yang sedang di lakukan anak bodoh itu?! . "

Arkan, berlari memasuki kamar Altaline.

"BODOH.. APA YANG KAU LAKUKAN.. TURUN CEPAT! ".

Altaline, menengok ke belakang, melihat Arkan, seperti memasang ekspresi takut, lalu ia pun berbalik lagi menghadap ke depan, memasang ekpresi datar.

" Aku hanya, melihat bintang untuk terakhir kali nya... "

Suasana di sana menjadi hening, hanya terdengar angin yang berhembus.

"Lalu ada apa dengan mu?, apa yang kau lakukan di sini?. "

"Ah.. Ti-tidak aku hanya lewat, dan melihat mu, berdiri di atas pagar balkon... Tidak seru nanti kalau kamu ingin mengakhiri hidup mu sebelum kau pergi ke utara. "

".... "

"Ha... Turunlah, nanti kamu bisa jatuh. "
Arkan berbalik meningalkan ruangan tersebut.

Altaline menengok kebelakang sampai punggung arkan tak terlihat lagi. Ia turun dari pagar balkon tersebut, dan menutup pintu balkon. Ia kemudian naik ke atas tempat tidur.

" Ibu.. Aku akan bertahan di utara untuk mu. " Ia kemudian, perlahan menutup mata, lalu tertidur.

***

Hari, di mana Altaline di asingkan pun tiba. Altaline, di bawa oleh dua prajurit berbaju besi. Dengan tangan nya yang di rantai, dan di beri baju lusuh. Prajurit tersebut membawa Altaline, memasuki Hall of Death. Hall ini biasa di gunakan untuk orang yang berkhianat pada Duke Hilliary. saat sampai di hadapan Duke, kedua prajurit tersebut mendorong Altaline hingga, ia jatuh di bawah kaki Duke.

"Ck.. Kau tau hukuman ini bukan apa-apa, seandainya bukan karena Selena, mungkin sebelum kau membuka mata, kau sudah berada di neraka, berterimakasih lah padanya. "

Semua yang berada di Hall pun hanya bisa menonton proses pengasingan Altaline.

" Prajurit, singkirkan anak itu, dari sini segera, kirim dia ke tempat yang paling dalam di utara. " Duke menyeringai.

Para prajurit, yang mengawal Altaline ke utara, segara meninggalkan castle, dengan kereta. Perjalanan ke utara membutuhkan waktu yang sangat lama
Sekitar 1 bulan 3 hari.

Dalam perjalanan, banyak sekali monster yang menghalangi. Monster-monster tersebut, mulai bermunculan di sekitar wilayah carnevo. Kereta terus berjalan menuju, utara, saat sampai dia perbatasan. wilayah utara sudah terlihat, kereta pun meneruskan perjalanan.

Saat sampai, suara yang tidak enak pun terdengar, tanah yang tertimpa salju, mulai bergetar, seperti ada sesuatu yang besar sedang menuju arah kami, salah satu prajurit bergegas mengeluarkan Altaline dari kereta. Dengan wajah cemas prajurit tersebut mulai menutup pintu kereta, dan hendak memutar.

Tak di sangka sesuatu yang besar, muncul mengahalngi kereta tersebut, monster itu menghancurkan kereta sebelum orang yang berada di dalam kereta tersebut keluar, Altaline yang menyaksikan kejadian tersebut, ketakutan seluruh badanya bergetar hebat, kaki nya serasa mati tidak mau bergerak. Altaline yang ketakutan tersebut mencoba memaksakan tubuhnya, agar dapat bergerak. Saat kaki nya dapat di gerkakkan Altaline sontak berlari sekuat tenaga.

Altaline, yang mencoba lari dari monster tersebut, Tiba-tiba terjatuh. Monster tersebut pun mulai mendekatinya, gigi yang tajam, nafas yang dingin, bulu yang lebat dan cakar yang tajam, seolah-olah siap menerkam Altaline.

"Ak-aku mohon jangan makan aku. "
Meringis ketakutan.

"To-tolong siapa pun tolong aku. " Altaline, perlahan mundur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALTALINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang