Happy Reading
.
.
.__
Aku mencuci wajahku yang panas, aku merasa marah, tapi aku juga tidak mampu melakukan apapun. Ini terjadi juga karena perbuatanku.
Aku yang memintanya putus, aku yang memintanya menjauh, aku yang sempat membencinya dan aku menyesali semua itu karena aku..
-masih mencintainya, Winterku yang cantik dan tampan.
Kami memiliki hubungan special, aku mencintainya tentu saja, tapi sejak hubungan kita yang terendus orang lain dan menyebar, aku merasa malu, dan khawatir karena hubungan seperti ini masih tabu di Negara ku.
Aku mengencani pria yang sama sekali tidak kucintai, tapi karena perjuangannya untuk memiliki hatiku aku mencoba memberinya kesempatan. Awalnya baik-baik saja sampai minggu lalu aku mendapati mantan kekasihku, Kim Winter bersama Giselle anak pindahan dari Jepang, tengah bersendau gurau.
Dalam hatiku, aku tidak suka, aku cemburu, karena yang bisa membuat Winter tertawa selepas itu hanya aku.
"Sayang kamu baik-baik aja kan?". Aku mendengar teriakan Jungwoo dari luar, dia kekasih yang tidak pernah kucintai, tapi kubutuhkan untuk mengembalikan reputasiku yang hampir hancur.
Aku mungkin menyesal tapi aku juga tidak ingin mereka mengatakan hal buruk tentangku, aku ingin menjadi seorang Idol.
Aku melihat pantulan tubuh Jungwoo yang nekat masuk ke kamar mandi wanita, membuat beberapa gadis menatapnya tidak suka.
"Kamu gak perlu masuk, Woo. Kamu tahu ini bukan tempatmu". Dan bukannya mengerti, Jungwoo malah menggeleng dan mengusap pundakku.
Aku membenci sifatnya yang tidak pernah mengerti, berbeda dengan Winter.
"Aku khawatir, kamu udah lebih dari 10 menit dan gak keluar sayang". Aku berdecak, menarik lembaran tisu untuk mengeringkan wajahku, Jungwoo semakin membuatku ingin marah.
"Gue beneran suka deh sama Winter, dia baik banget".
"Baru kenal tiga hari udah bilang naksir, lo gak lagi mabuk kan Ri".
Percakapan dua orang gadis yang baru masuk sukses mengusikku, terlebih setelah ku tahu itu Giselle, aku semakin tidak suka.
"Loh ngapain ada cowok disini? Lo banci ya". Mereka berdua melewatiku dan Jungwoo tapi Somi menghentikan langkahnya, bisa kelihat Somi menatap tidak suka dia mungkin berpikir kita baru saja berbuat senonoh.
"Lo bilang sekali lagi, gue jamin lo gak akan lihat matahari lagi besok". Jungwoo terdengar marah. Memang semenjak kita berkencan, Jungwoo mulai menunjukkan sifat aslinya yang mudah marah.
Aku tidak mau ada keributan, aku segera menarik tangan Jungwoo keluar Toilet, dan aku masih bisa mendengar Giselle menenangkan Somi yang terus mengucapkan sumpah serapahnya pada Jungwoo dan aku kurasa.
Sampai diujung koridor, aku segera menghempas tangan Jungwoo kasar, aku tidak mencintainya dan aku mulai menyesali keputusanku memberinya kesempatan.
"Cewek gila itu ngehina gue Kar, dan lo diem aja?". Aku tidak peduli, sekalipun mereka membunuhnya, aku membenci laki-laki ini mulai sekarang.
"Terserah gue gak peduli". Aku meninggalkannya, naik keatas menuju kelasku, Jungwoo mencoba menahanku tapi aku terlanjur kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
WinRina Only
Fanfictionshort story buat nuangin sekilas ide silahkan cek saja 🤗 by. alnaranish ({})