In My Heart

264 32 3
                                    

Happy Reading

.
.
.




Sorry for typo.....
__


"Papa--". Bocah yang baru berusia 4 tahun itu berlari dengan antusias menuju sesosok pria dewasa yang tengah berbincang dengan Sekretaris nya.

Rentangan tangan lebar serta tubuh yang merunduk menandakan bahwa pria dewasa itu menyambut kehadiran putri tersayangnya. Dia membawa si bocah kecil dalam gendongannya.

"Aduh sayangnya Papa-- gimana tadi disekolah? Menyenangkan?". Serunya dengan memberi kecupan pada pipi putrinya.

"Senang Papa, tadi temannya Zea banyak". Antusias si bocah 4 tahun, tangannya yang mungil melingkari leher sang Papa.

"Kazea! Ya ampun kamu tuh kalau lari kenceng banget". Dari arah lain datang sosok wanita dewasa yang tampak kelelahan, mungkin mengejar si bocah 4 tahun.

Kazea yang namanya dipanggil, menoleh dan langsung cekikikan. "Tanza saja yang lama. Zea-kan ingin bertemu Papa".

"Makasih ya Za udah sering banget gue repotin perihal Zea". Arsen Wirayudha adalah sosok Papa dari Kazea Senna Wirayudha.

"Lo mah Sen kayak ke siapa aja, gue udah temenan sama lo dari jaman smp. Lo udah kayak kakak buat gue".

Arsen tersenyum. Dia merasa beruntung memiliki sahabat seperti Zamora yang selalu ada disaat apapun. Bahkan saat dia kehilangan sosok sang istri, Zamora dan Rasha lah yang selalu ada disisinya. Membantunya menjaga Kazea disaat dirinya tengah disibukkan dengan pekerjaannya.

"Papa-- Zea lapar". Rengekan kecil yang keluar dari mulut Kazea membuyarkan percakapan antar dua orang dewasa. Arsen mengecup pipi gembil Kazea.

"Aduh sayangnya Papa udah lapar ya, kita makan di tempat kesukaan Zea". Arsen menurunkan Kazea dari gendongannya. "Kamu kebawah dulu sama Tanza, Papa ambil kunci mobil dulu". Lantas Kazea meminta Zamora menuntunnya dan keduanya berjalan menuju lobi, sementara Arsen kembali ke ruangannya untuk mengambil kunci mobil.








.

Sementara dilain tempat ada sosok wanita cantik yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Kalena melepas apronnya, dan meraih Handphonenya untuk melihat apakah sang tunangan memberinya pesan, dan ternyata benar.

"Ghe gue pergi dulu ya, Mas Wisnu ngajak makan siang". Ghea yang tengah menata pot-pot kecil tanpa menoleh hanya mengacungkan jempolnya seraya berujar. "Jangan lupa gue bungkusin".

"Kalau rame kabarin, gue balik cepet".

"Tenang aja".

Kalena segera keluar dari toko bunga dan menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh.

Kalena melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, karena Wisnu mengajaknya makan di Cafe yang tidak jauh dari toko bunganya.

Suara lonceng terdengar ketika Kalena membuka pintu, arah matanya mengedar mencari sosok tunangannya. Senyumnya terbit lantaran melihat pria yang sudah dua bulan menjadi tunangannya, tampak serius dengan ipadnya.

Kalena segera berjalan namun baru beberapa langkah seorang gadis kecil menabraknya, beruntung tidak membuat sibocah kecil terjatuh.

"Tante maafin Zea, Zea ingin pipis sudah tidak tahan". Dan sebelum bisa Kalena membalas, si bocah kecil langsung berlari menuju toilet.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WinRina OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang