Hati Untuk Naia

35 4 1
                                    

     Abim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abim

Naia

Naia memejamkan matanya, sesekali ia membuka untuk melihat pantai yang di iringi ombak kecil. Di samping nya, ada seseorang yang sedari tadi menggenggam erat tangan nya. Ia kekasih Naia, berusia 25 tahun dan hampir menyelesaikan skripsi nya.

"Tumben banget pengen ke pantai pagi-pagi?" Naia tak menjawab, ia terdiam seakan tak mendengarkan pertanyaan dari Abim.

"Nai?"

"Eh, iya. Kak?"

"Kakak nanya, loh. Kenapa pengen ke pantai? Lagi ada yang mau di ceritain?"

"Enggak, Kak, pengen aja."

"Kamu kalau lagi banyak pikiran, kasi ke Kakak juga, ya? Jangan di pikirin sendiri."

Naia adalah gadis berusia 18 tahun yang baru saja lulus dari SMA, dan melakukan masa pengalihan di perguruan tinggi. Naia menderita penyakit yang bernama Aritmia Vrentikel dari kecil, hingga saat ini.

Orang tua Naia benar-benar merasakan penyesalan. Mengapa dulu sangat menyepelekan hal ini? Mengapa mereka beranggapan Naia hanya tidak boleh kelelahan saja di karena irama jantung nya yang tidak berdetak dengan normal. Dan saat ini kondisi Naia benar-benar tidak memungkinkan untuk hidup lama, semoga saja Tuhan membiarkan Naia merasakan kasih sayang di orang-orang terdekatnya, termasuk orang tua nya dan juga, kekasihnya.

Untuk saat ini, Naia hanya bisa bergantung kepada pengobatan khususnya dan berharap ada seseorang yang ingin transplantasi jantung kepada nya.

"Kak. Kalau semisalnya nanti, aku gak ada, kakak gimana?"

"Suttt. Kaka gak suka kamu selalu mikirin itu."

"Tapi, Kak, aku-"

"Nai? Jangan suka omongin hal yang belum terjadi, umur gak ada yang tau. Bisa aja, kan, Kakak duluan yang di panggil Tuhan."

"OMONGAN, LO, KAK. IH!"

Abim terkekeh kecil, lihat bagaimana kekasihnya langsung berubah ekspresi saat Abim mengatakan hal yang tak seharusnya ia lontarkan. Memang, apa yang Abim bilang itu benar, toh, tidak ada yang tahu sampai kapan kita akan menghirup udara di dunia, melihat pantai seperti sekarang dan menunggu matahari menenggelamkan dirinya, demi bulan yang ingin terbit di langit malam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One-shotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang