PROLOG

196 6 0
                                    

"Lo kan jalang."

Shit. Perempuan yang mendapat kata itu menggeram tertahan. Ia tentu saja marah.

"Wajah lo sudah kelihatan jalangnya, mungkin itu yang membuat mereka nggak mau bantu lo."

"Ya~ dipikir aja sih, siapa yang mau bantu jalang?"

Bugh! Tepat sasaran.

Ajeng melempar tas kecilnya tepat mengenai kepala si pembicara. Dia diam karena tak ingin membenarkan, tetapi lelaki yang duduk santai itu sepertinya sudah terlalu banyak dengan cerocosannya.

Jika bukan menyandang status sebagai suami, Ajeng sudah pasti akan membakar lelaki itu hidup-hidup.

Grahasa dengan segala tingkah polahnya.

"BANGSAT! Mau kemana lo anjing!?" teriak lelaki itu melihat Ajeng akan membuka pintu utama.

"Oh, nge-jalang?" Dia tersenyum miring. "Bagus. Lo memang jalang sesungguhnya."

"IYA! Aku akan bertemu Om Sero," balas Ajeng menekankan. "Dengan begitu duit aku banyak dan nggak akan bagi-bagi ke kamu lagi."

"Bajingan! Balik lo!"

"Why?" Ajeng mengerut penuh ejekan ketika melihat Grahasa akan meledak.

"Kasih gue ciuman panas dulu."

****

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GRAHASA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang