Langit kian abu abu meluncurkan tetesan air kebumi membasahi jalan raya sore itu, bel pulang sudah berbunyi para siswa dan siswi bergegas menerobos hujan agar dapat segera pulang kerumah. Tapi banyak juga yang meneduhkan diri dari hujan sambil menunggu angkutan umum. Seperti aku dan temanku yang sedang duduk manis di halte menunggu angkutan umum datang dengan melemparkan lelucon aneh hingga membuat masing-masing dari kami tertawa.
"kita mau 3 tahun sekolah disini, ko gue gak pernah liat lo tertarik gitu sama cowok disekolah kita" Ucap Kalea zivani. Gadis bersurai panjang yang selalu memakai bando hijau ini temanku agak berisik memang.
"cowo disekolah kita gak ada yang cakep!"Balas aku sambil menerawang jalanan sekitar siapa tau ada pria tampan dari sekolah sebelah yang lewat. Oh iya namaku Ciella serene aku suka sekali menatap langit dan gumpalan awan diatas sana,rasanya seperti aku bisa bebas mengarungi seluruh dunia saat melihatnya.
" Dihh siapa bilang,yang itu cakep tuh! "
" biasa aja! "
" Ck. Lo gak ada niatan nyari doi gitu biar gak monoton idup lo belajar mulu, padahalkan banyak tuh cowo yang suka sama lo disekolah ini kenapa gak lo Terima aja salah satunya "
"Emangnya penting? "Tanyaku sambil mengangkat satu alisku.
"YAAMPUN CIEL SOMBONG AMAT,IDUP LO ISINYA APAANSIH SELAIN BELAJAR! "
"YAAMPUN KALEA, NILAI LO TUH BENERIN"balasku sambil mendekat kearah kuping Kalea. Membuat Kalea reflek menutup kedua telinganya rapat menggunakan tangan.
" Minimal jangan diulti dulu lah! "Cicit Kalea sambil memutar bola matanya malas.
" Lagian sih, lo pake mancing segala! "Balasku sambil melihat sekilas sekelompok siswa dari sekolah kami diwarung sebrang.
" Iye ah maap! "
" Buset siapa tuh cakep amat! "Tambah Kalea sambil menatap pria disebrang dengan tampang semangat 45.
" Yang mana? "Tanyaku sambil menyimpitkan matanya agar bisa melihat jelas pria yang Kalea maksud.
" Noh yang pake topi warna cream, cakep kan! "balas Kalea sambil mengarahkan kepalaku.
"Biasa aja! " Ucapku sambil menarik kepala kembali. Tapi Saat itu aku tidak sengaja melirik satu pria berhoodie hitam disebelah pria yang Kalea maksud tadi.
"Semua aja lo bilang biasa,awas aja kalo abis ini lo jatuh cinta sama cowok disekolah kita, gue yang bakal ketawa paling kenceng! "ucapnya tapi hanya aku balas putaran bola mata.
"Siapa yaa nama dia"tambah Kalea sambil mengeluh menunjukan wajah sedihnya. Memang anaknya sedikit lebay
"Ya mana gue tau nama dia siapa!"
" Yaudah biasa aja dong gak usah nyolot, kalo lo suka yang mana? "balas Kalea sambil menaik turunkan alisnya menggodaku.
Tapi belum sempat aku menjawab angkutan umum yang sudah lama kami tunggu tiba.
Ciiiiiittttttttt
Suara decitan ban terdengar, itu suara bus yang berhenti tepat dihadapan kami.
"Sebelahnya! " Jawabku asal lalu beranjak masuk angkutan umum meninggalkan Kalea yang kebingungan.
"HAH YANG MANA.WOY TUNGGU?! "Teriak Kalea sambil buru buru ikut naik kedalam angkutan umum itu.
Sore itu hujannya menjadi semakin berisik sepanjang jalan karena ditambah oleh suara Kalea yang tidak henti hentinya bertanya untuk memastikan siapa pria yang aku maksud.
***
Setelah beberapa menit menempuh perjalanan, akhirnya aku sampai di halte dekat rumah. Aku turun dari Bus dan tak lupa melambaikan tanganku pada Kalea yang masih didalam Bus karena rumah Kalea jaraknya masih jauh.
Lalu aku melanjutkan langkah untuk pulang, aku lupa membawa payung kecil karena pikirku hari ini tidak akan hujan. Ternyata hujan sedikit deras jadi terpaksa aku harus menerobos air itu untuk sampai rumah, tidak apa jika semua basah.
Aku berjalan sambil menikmati tetesan air satu persatu membasahi seragam sekolah,aku teringat akan pria yang aku lihat tadi diwarung sebrang. Cukup menarik, mata bulan sabit yang kian menyimpit kala pria itu tersenyum ,kulit putih dan alis tebal tidak lupa postur tubuh tinggi yang membuatnya semakin tampan.Ya Tuhan sepertinya aku kalah kali ini,pikirku sambil sedikit tersenyum .
BERSAMBUNG...
Aku minta vote sama komenya boleh? Biar aku semangat nulis cerita ini hehe
Kalian boleh tinggalin kritik dan saran dicerita ini. MakasihAtapuuuu
KAMU SEDANG MEMBACA
SELAMAT ABADI[On Going]
JugendliteraturNote: Untuk Dethan Pratama yang asli,yang ada dibumi "Selamat dirayakan, dicerita ini" Cerita ini aku tulis untuk mengenang kita yang pernah ada pada masanya, yang pernah bejalan bersama dalam waktu yang tidak lama, dan untuk mengenang masa putih ab...