episode 01

1.2K 140 8
                                    

Typo bertebaran
_____________________________

_________________

__
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Rintik hujan mulai berjatuhan awan menutupi seluruh kota membuat semua warga memasuki rumah, apartemen atau bahkan hotel dengan pasangan atau seorang diri dan para pengendara yang menepi kan kendaraan mereka di restoran guna untuk menghindari tetes air yang berjatuhan dari langit

Namun tidak dengan sosok kecil itu ia malah asik meloncat loncat kecil sembari merentangkan tangan ke atas

Senyum manis terbit di wajah manisnya rintik hujan yang perlahan mulai deras membasahi wajah dengan kulit halus dan putih itu seakan menghapus kotoran tanah yang menempel di permukaan kulit nya

"Yeay hujan hujan hujan"

Ucap nya riang penuh semangat,baju dengan robekan pada beberapa bagiannya itu pun kini sudah basah karnaterpaan hujan namun sosok mungil itu tak menghiraukan atau mempermasalahkan hal itu ia malah asik berlarian di sekitar halte bus

Meloncati genangan genangan air yang banyak menggenang membuat air pada genangan terciprat ke banyak arah
Kaki kecilnya dengan semangat menghentak hentak ke dalam lubang kecil genangan air sembari berputar putar dan menengadah ke langit

Namun tiba tiba langkah kecilnya terhenti,kepala yang sedari tadi menengadah kini menatap ke bawah,
Mengigit bibir nya anak itu mulai berfikir

"Ricky haus mau minum tapi uang nya udah di belikan makanan"

Ricky nama anak tersebut, memiliki ciri khas mata yang berwarna biru,rambut perak dan tubuh yang tak terlalu berisi

Wajah nya manis bulu matanya lentik,hidung kecil yang tak terlalu mancung,pipi gembil yang terlihat seperti adonan kue, jemari lentik, serta kulit yang seputih susu membuat ia terlihat amat menggemaskan

Jari kecilnya mengetuk ngetuk dagu berpose seolah tengah memikirkan sesuatu.

Tak lama sebuah senyum bukan sabit terbit di wajah manis nya, Ricky berlari menuju salah satu bak sampah yang berada tak jauh dari halte bus

Mengaruk ngaruk bak sampah yang tak terlalu tinggi itu guna mencari salah satu benda, menyingkirkan benda beda yang menghalangi beda yang di cari nya itu

"Yes dapat!!!"

Sorak Ricky dengan penuh gembira setelah berhasil mengambil satu botol air mineral dari dalam bak sampah.
Kembali ia berlari menuju halte bus dengan wajah senang seolah telah menemukan sebuah harta Karun berharga

"Tinggal di buka terus di tampung"

Tutup botol air mineral ia buka, mengarahkan botol tersebut ke arah air hujan yang mengalir turun dari atap halte hingga air hujan itu kini telah memenuhi botol

"Yeay bisa minum"

Loncatan loncatan kecil di atas jalanan membuat air air yang menggenang di sana terciprat kemana mana, Ricky berjalan dengan sesekali moloncat menuju ke gedung paling pojok yang berbatasan dengan TPA (tempat pembuangan akhir)

Berjalan ke arah samping gedung lalu duduk di pondok kecil yang ia buat menggunakan lembaran kain sebagai atap dan dinding,dan kayu sebagai tiang penyangga nya

Menarik tas usang yang berada di tepian pojok agar tak ikut basah karena air hujan lalu mengeluarkan satu bungkus nasi dan sosis kemasan yang ia beli tadi dari dalam tas

"Fiuhhh untung nasi nya gak di ambil guguk lagi"

sebelum membuka bungkusan nasi,Ricky keluar dari pondok nya guna mencuci tangan menggunakan air yang ia tampung dengan bak mandi bekas yang ia dapat saat memungut sampah di sekitar TPA

Selesai mencuci tangan ia kembali masuk,membuka bungkusan nasi dan membuka bungkusan sosis kemasan menggunakan gigi

"Nyamm nyamm eumm enakkk"

Pipi bulat itu semakin menggembung ketika mengunyah nasi putih tanpa ada tambahan apapun sebagai campurannya dengan semangat dan rasa senang yang membuncah

Ricky terus menyuap nasi putih  ke dalam mulutnya sembari sesekali menegak air hujan yang tadi ia tampung dengan botol sebagai minuman

Rasa dingin yang menusuk hingga ke tulang membuat tubuh kecil itu mengigil kedinginan,mata bulat itu perlahan menyayu sedikit demi sedikit terpejam ketika rasa kantuk sudah mulai mengambil alih Ricky menggelengkan kepalanya dengan kencang lalu meletakkan nasi yang tersisa setengah itu ke dalam toples

Meletakkan toples ke tempat yang ia rasa nyaman lalu mengambil kain tipis dengan banyak sobekan di segala sisi nya.

Ricky mulai merebahkan tubuhnya di atas kardus yang merupakan alas tidur yang ia buat beberapa Minggu lalu dan menggunakan kain usang tadi sebagai alat penghalau dingin hingga kemudian manik kristal itu terpejam

.
.

Ricky terbangun ketika merasa merasakan dingin di ujung kakinya perlahan ia membuka mata dan merubah posisi menjadi duduk.

Ah pantas saja kakinya terasa dingin ternyata pondok nya banjir lagi,
Ini sudah biasa terjadi di saat musim hujan pondok kecil yang ia bangun pasti akan kebanjiran karena posisinya yang terletak tepat di pinggir kali pembuangan

Ingin rasanya ia pindah dari tepi kali namun apalah daya penduduk kota yang tak menerima dirinya bahkan para polisi yang melihat dia saat tengah memungut botol plastik dari dalam tempat sampah akan meneriakinya berkata "hey anjing liar berhenti mengorek ngorek tempat sampah itu kau hanya membuat sampah di dalam nya berserakan saja dan merepotkan orang orang"

Membuat Ricky kini tak berani mengangkat kepala saat berhadapan dengan orang orang, jika dia melihat para polisi yang tengah berjaga Ricky dengan sekuat tenaga berusaha mengabaikan ucapan mereka meyakinkan diri dalam hati jika sang kakak akan kembali menjemput nya dan membawa ia pulang

Namun walau itu hanya sebuah keyakinan tanpa kepastian karena itu mustahil terjadi tak membuat pemuda kecil ini patah semangat terus menyemangati diri walau dengan kata kata semangat yang selalu membohongi dirinya sendiri

Ricky mengambil toples yang ia letakkan di atas tumpukan boneka usang yang ia dapatkan di saat ia tengah memungut botol bekas, mengeluarkan nasi yang masih terbungkus pelastik dan mulai memakannya,tak perlu mencuci tangan karna ia memakan nasi hanya dengan menyobek salah satu sudut pelastik

Kepala Ricky sedikit berdenyut pusing,mungkin karena ia kehujanan atau bisa di bilang bermain hujan dan meminum air hujan tanpa menyaring dan memasaknya terlebih dahulu

"Nasi nya habis....tapi Ricky masih lapar"

Senyum manisnya merengkah saat menatap boneka boneka usang di pojok ruangan,mengambil karung yang terlipat lalu melambaikan tangan kepada kelima boneka yang tertata rapi

"Pappay boneka Ricky pergi cari botol dulu doain Ricky dapat banyak botol ya dadahhh"

Ujar si kecil lalu keluar dari dalam pondok nya,
namun tanpa ia sadari di saat yang sama salah satu kepala boneka itu terlepas dari badan bonekanya dan menggelinding entah kemana

soul dollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang