10 - FAKTA

3.4K 241 5
                                    

Sebelum baca tinggalin jejak dulu dong. Jangan jadi hantu readers....

 Jangan jadi hantu readers

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- HAPPY READING

★★★

"Lo gak laper ria?" Tanya lelaki yang tengah memakai dasi sekolahnya sedangkan yang ditanya menggeleng lesuh.

Lelaki itu menghela nafas kasar melihat gelengan itu. Ia beranjak mendekati wanita hamil yang ia panggil ria itu.

"Lo harus mikirin kandungan lo juga riana, dari tadi malam lo gak mau makan."

Ya wanita hamil itu siapa lagi jika bukan riana.

"Jangan maksa gue ran. Gue emang gak laper." Kata riana.

"Lo cerita kalau Abang lo maksa buat gugurin kandungan lo kan? Sementara lo aja sekarang gak mau makan. Itu sama aja buat kandungan lo perlahan lahan gugur ria."

Riana tersentak. Ia saja tidak kepikiran hingga situ.

Wanita hamil itu mendongak menatap wajah lelaki yang selama ini selalu menemani nya selama di sekolah, Dia gibran.

Gibran fajarnilen, Ketua geng lionza. Masih ingat dengan kejadian dikantin saat tiba tiba saja raka meneriaki bahwa riana adalah kekasihnya. Dan saat itu terdapat sekumpulan lelaki yang terlihat tidak menerima. Dan itu adalah lionza.

Gibran itu sudah sangat lama menyukai riana. Dari awal masuk sekolah setahun yang lalu gibran sudah jatuh hati pada gadis itu namun sayang. Riana tidak peka dan ia keduluan raka. Tapi bukan berarti bahwa ketua lionza itu menyerah. Ia hanya membutuhkan waktu untuk mengambil riana dari raka.

Dan kemarin, entah sebuah keberuntungan atau kekecewaan ia dapat bertemu dengan riana di bandara. Beruntung karena ia bisa membawa riana pergi jauh dari raka dan kecewa bahwa ada sebuah kehidupan di perut riana dan itu darah daging raka.

"Makan ya?" Tanya gibran sekali lagi setelah keduanya terdiam. Riana mengangguk kemudian gibran berjalan keluar kamar dan kembali dengan membawa nampan berisi makanan dan satu gelas susu.

Riana menatap nanar susu itu. Ia jadi rindu saat raka rela menemani nya membelikan susu SGM. Padahal seharusnya ia meminum susu ibu hamil tapi justru ia malah meminum susu anak anak.

Riana tersenyum tipis mengingat kenangan nya dengan raka walau tak banyak dan tak lama. Namun kenangan itu begitu berkesan.

"Satu suap lagi ria.. tanggung." Gibran terus menyodorkan satu sendok bubur pada riana namun sepertinya wanita hamil itu telah kekenyangan padahal riana baru memakan 5 sendok bubur.

"Udah ran, gue kenyang. Mending lo sekolah sekarang."

Gibrang menghela nafas kasar mendengar tolakan itu. Ia menarok sendok tersebut pada mangkok dan beralih mengambil segelas susu.

"Ini susu ibu hamil. Minum dan gue bakal berangkat sekolah." Riana mengambil segelas susu itu dari tangan gibran dan meminumnya hingga habis. Rasanya aneh.

RIANA [ SEGERA TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang