Pair : Draco x Harry
Length : 4151 Words
Note : Omegaverse. Alpha Draco, omega Harry. Intersex Harry. Adegan 18+, smut, naena. Plot alakadarnya, bahasa sekenanya.
Happy Reading.
------------------
.
.
.
Kekasih Draco belakangan ini memang sering jadi bahan pembicaraan.Harry Potter. Atlet kampus. Anggota baseball dengan tinggi dibawah rata-rata. Namanya sudah tersohor bahkan sebelum kabar ini melanglang buana. Bukan karena ia hitter berprestasi, atau sering mendedas Mr. Snape dengan kata-kata tajam—tapi karena ia punya pheromone tak lazim bagi omega-omega kebanyakan.
Jika kau mendekat dan berani membaui kulit lehernya, akan muncul aroma yang biasa kau endus pasca petasan diledakkan.
Bubuk mesiu.
Draco jatuh cinta pada Harry tanpa sengaja, begitu pula sebaliknya. Berawal dari rival, sering cekcok, lalu ujung-ujungnya nafsu pada pandangan entah keberapa. Dua orang itu memang dikenal sering bikin ribut kalau bertemu, sering bikin pening orang disekitar karena susah dilerai. Tapi siapa sangka, dibalik ujaran kebencian, sang pangeran kampus dan si omega maskulin saling menaruh hati? Tahu-tahu datang ke kampus sambil bergandengan tangan.
Ah, takdir memang misterus. Dari jauh, terdengar suara penggemar Draco berteriak nestapa.
Banyak orang penasaran mengapa Draco mau mengencani Harry, dilihat dari sejarah mantan-mantan pacarnya yang sangat feminin—Fleur, Tracey, Astoria, dan jangan lupakan kakaknya, Daphne. Sebuah loncatan mencengangkan tiba-tiba saja Draco berubah preferensi, membuat bingung para penggemar gosip. Beberapa ada yang sampai nekat mewawancarai langsung dan dihadiahi lirikan sebal. Lagipula, mereka berbisik-bisik, Harry Potter terlalu macho untuk seorang omega. Hubungan mereka pasti hanya akan bertahan 2 minggu. Tidak lebih.
4 bulan berlalu, dan dua sejoli itu masih datang ke kampus sambil bergandengan tangan.
Draco pernah bercerita kepada sang karib—Blaise, bahwa ia tak mengerti bagaimana perasaannya kepada Harry muncul begitu saja. Semua terjadi saat musim gugur tahun lalu, saat Draco memutar haluan mobilnya kembali ke kampus karena barang tertinggal. Ia melihat Harry masih disana—diruangan kelas terakhir mereka, meringkuk sambil merintih lemah. Seantero ruangan terisi aroma pekat—aroma yang hampir-hampir berbau seperti alpha sedang rut—
—kecuali, pemuda itu masih omega tulen, dengan slick membasahi celananya. Memandang Draco yang mendekat dengan tatapan nafsu.
Benar. Harry masih omega tulen. Bagaimana ia bisa lupa?
Draco, yang tersadar bahwa ia sedang heat, langsung menggeretnya keluar ruangan. Mencari jalan teraman yang jauh dari lalu lalang. Mendudukannya di kursi belakang dengan susah payah karena seingatnya Harry menggelayut seperti bayi koala. Ia, entah kenapa, merasa aneh—pemandangan sang rival dengan keadaan sebegitu rentannya membuat sesuatu didalam diri Draco bangkit. Cinta dan barang dibalik celana. Saat itu hidupnya tak lagi sama. Perayaan tahun baru membuatnya merana karena selalu teringat akan pheromone si omega.
Berawal dari lupa bawa suppresants, berujung dapat kekasih kaya raya, beruntung benar hidupmu, Potter—komentar Pansy, yang tahu-tahu ikut nimbrung saat itu.
..
.
Hawa hangat musim panas menyulut pertikaian dua orang dari bangku pojok. Seperti yang diketahui, lagi-lagi pasangan itulah penyebab kegaduhan."Jika kau ingin cari orang dengan bau bunga atau wangi menyenangkan lainnya, kau tahu betul aku bukan opsinya!"
Harry beranjak, meninggalkan sang kekasih dengan muka memerah marah. Seluruh orang di cafetaria memandang Draco dengan tatapan beragam—iba, komikal, beberapa berharap hubungan mereka kandas di titik ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
R O S E // Harry-oneshoots
FanfictionHarry x All. One-shoots Harry Potter © J.K. Rowling