Note :
(Nama karakter diambil dari tokoh yang ada di dalam drama Memorist dan Revenge is Back, dan cerita di bawah ini hanyalah sekelumit imajinasi penulis dan tidak bermaksud aneh-aneh. Terima kasih)
.
"Jangan pernah pertemukan Dongbaek dan Boksoo dalam satu ruangan karena mereka akan berakhir saling membunuh"
Kapten Koo setelah membaca notes kecil pada jurnal milik Sehoon kemudian pandangannya beralih pada orang yang tengah menyeringai dengan wajah tak bersalah, satu luka goresan di rahang bawah serta rambut dan pakaian yang agak berantakan - Kang Boksoo. Sementara orang yang menjadi lawan bicara Kapten Koo sudah menghilang dari pandangannya hanya dalam sekejap mata.
"Kemana dia?" Koo Kyungtan jelalatan mencari kemana perginya pria berwajah serupa dengan Boksoo dan dia menemukannya tertidur di meja kerja Sehoon dengan dua kaki terangkat, satu tangan berada di atas kepala dan satu lagi di dalam saku coat nya. Untuk ukuran polisi, dia memang terlalu menawan dan tampan tapi tak membuat Kyungtan serta merta meng-anak-emas-kan-nya.
"Dasar kunyuk! Kemari kau Dongbaek sialan!" Kyungtan berteriak setelah melempari Dongbaek dengan gumpalan kertas sampai dia terbangun dan melenguh kesal.
"Aih, jangan panggil hyung ku seperti itu paman" Boksoo memohon dengan wajah manis yang dibuat-buat membuat Sehoon dan Kyungtan jengkel melihatnya. "Kau tidak tahu bagaimana baiknya dia padaku selama ini .." katanya lagi.
Kyungtan memberi isyarat pada Sehoon untuk mengurus Boksoo sementara dirinya sendiri beranjak kemudian menjewer telinga Dongbaek tanpa ampun.
Boksoo dan Dongbaek yang sama-sama sedang dijewer kala itu hanya bisa meringis kesakitan sambil mereka digiring masuk ke dalam sel tahanan sementara. Kyungtan kadang tak habis pikir dengan kakak beradik yang selalu bertengkar setiap kali bertemu sampai harus berakhir di kantor polisi dan untungnya hari itu di kantor sedang sepi karena jam makan siang dan semua orang sedang keluar.
"Diam dan renungkan kesalahan kalian, kalian tidak akan kukeluarkan sampai salah satunya meminta maaf dan memaafkan yang lain" lagi Kyungtan berucap setelah menjebloskan Boksoo dan Dongbaek ke dalam sel dengan sangat tidak manusiawi.
Sel dikunci, Kyungtan dan Sehoon kembali ke meja kerja masing-masing.
Boksoo tampak tersenyum aneh sambil memandangi kakaknya yang baru saja duduk di bangku besi dalam sel dengan wajah dongkol buatannya, sementara dia sendiri menyandar di kerangkeng besi.
"Chi!" Boksoo mendengus dengan wajah berpaling tapi telinga Dongbaek terlalu tajam, seakan aura naga api di dalam dirinya bangkit dia melotot pada Boksoo lalu berkata"Apa kau baru saja mengumpat dalam hati?"
Boksoo berkilah "Memangnya aku mengatakan apa?" Bibirnya mencebik lalu mencibir tanpa suara.
"Kan! Kan! Kan .." Dongbaek bangkit menghampirinya dengan telunjuk menodong tajam. "Aku sangat mengenali mulutmu, kau baru saja mencibirku. Iya kan?!"
Boksoo menepiskan tangan Dongbaek merasa ketahuan, hatinya sedang kesal dan lebih kesal lagi ketika melihat kakaknya begitu. "Ayolah, aku bahkan tidak mengatakan satu kata pun" ucapnya malas
Dongbaek melangkah lebih maju membuat Boksoo mau tak mau harus terpojok ke sudut sel, tangannya dia ulurkan ke arah dahi Boksoo tapi disaat bersamaan Boksoo melotot padanya dengan mata penuh intimidasi. "HO OH!!" seru Boksoo, telapak tangan Dongbaek tinggal 5 cm sebelum menyentuh kulitnya. Alih-alih melarikan diri dari kepungan sang kakak Boksoo malah menendang pinggul Dongbaek hingga dia terdorong menjauh
"YA, KAMPRET SIALAN!! BERANINYA KAU .." sekali lagi Dongbaek berderap ingin menghajarnya Boksoo langsung melambaikan tangannya beberapa kali.
"Tidak, jangan disini. Nanti kalau hyung babak belur bagaimana? Diatas ada cctv" Boksoo menunjuk ke langit-langit ruangan dengan dagunya.
Dongkol setengah mati pada adiknya membuat Dongbaek langsung melepas sepatunya dan melemparkannya kepada Boksoo sampai dua kali, kalau Boksoo berlari menjauh maka Dongbaek akan menendang pantatnya, mencekik lehernya, memukul punggungnya dan menjitak kepalanya tanpa ampun. Dan Boksoo tak bisa melawan sama sekali, dia itu hanya banyak bicara tapi soal fisik jelas Dongbaek unggul lima langkah.
"Sampai aku lihat nilaimu dibawah enam puluh lagi, akan kubunuh kau Babo!!"
"Akh! Aw! Aw!""Masih berani melawan?"
"Lepaskan aku! Kita bisa bicara baik-baik hyung!"
"Kunyuk sialan!!"
Keributan di dalam sel memantik perhatian Kyung tan dan Sehoon, mereka berderap mendekati sell dengan wajah yang frustasi dan air mata berlinang di ujung mata. Kalimat yang tertulis di buku jurnal Sehoon sudah menjadi petunjuk sejak awal tapi mereka terlalu acuh.
"SIALAN!! AKU MINTA KALIAN MERENUNG BUKAN BERTENGKAR LAGI!! AGGHHH!!.
.
.
.
.
- FIN -
#211020
"Dongbaek hyung come to my graduation day with 'Phabo soo'. Thanks dude! :')"
- Boksoo
- Terima kasih sudah mampir, alangkah baiknya jika meninggalkan jejak juga😊❤-