Aksara terduduk di padang rumput, matanya tak henti memandang indahnya langit sore. Ia sangat mengagumi langit, tak ada objek yang paling indah selain langit dimatanya.
Aksara merubah posisi tubuhnya yang semula duduk menjadi tidur terlentang.
"Andai ada orang yang bisa ngelebihin indahnya langit, gua bakal cintain dia sebagaimana gua cinta sama keindahan langit." Gumam Aksara, sambil tersenyum.
Tak terasa, warna langit sore yang indah, kini sudah berganti menjadi langit malam yang penuh dengan taburan bintang indah. Bulan purnama muncul menerangi padang rumput tempat dimana Aksara terduduk sambil menulis.
Aksara menutup bukunya, lalu mengemasi barang bawaannya. Ia segera bergegas kembali ke rumahnya menggunakan sepeda.
Di perjalanan, matanya sesekali menatap langit malam. Aksara tersenyum tipis, sambil mengayuh terus sepedanya. Sesekali ia melihat sekitarnya.
'Ckitt'
"Astaga, hampir aja gua nabrak lu, meng! Hati-hati ah kalo jalan. Mana malem malem lagi ini. " Kesal Aksara pada kucing yang menyebrang sembarangan, itu hampir membuatnya jatuh dari sepeda.
Aksara pun memutuskan untuk menyisi, lalu ia menggendong kucing itu.
"Majikan kamu siapa meng?" Tanya Aksara sambil mengelus-elus tubuh kucing itu.
Tak lama dari itu, suara teriakan memasuki indra pendengaran Aksara. "Loky!!! Ayo masuk rumahh!! Jangan keliaran teruss!! Ini udah malem! Kamu dimana sih!?"
Aksara yang mendengar suara itu, langsung berdiri menghampiri sumber suara itu. "Maaf, itu kucing lu?" Tanya Aksara pada lelaki yang sedang berjalan sambil menyenteri jalanan.
"YAAMPUN LOKY!!! NAKAL BANGET SIH KAMU!! UDAH MALEM!!" Omel lelaki itu pada kucing yang ada di gendongan Aksara.
Aksara terkekeh kecil melihat tingkah lelaki dangan tinggi kurang lebih 170cm di hadapannya itu.
"Makasih banget lhoo udah nemuin kucing gue." Ucap lelaki itu pada Aksara, sambil mengambil kucing itu dari gendongan Aksara.
"Gue gak sengaja kok ketemu dia, tadi dia nyebrang gak liat-liat. Hampir aja gue nabrak dia." Jelas Aksara.
"Astaga, tapi kamu gakpapa kan? Ada yang luka? " Tanya lelaki itu dengan tatapan cemas.
"Aman kok gue. Eh, gue duluan ya. Gue belum nyalain lampu rumah, takut ada apa-apa." Ucap Aksara, sambil berjalan menuju tempat sepedanya di parkir kan tadi.
"Eh, Hati-hati di jalan!!" Teriak lelaki itu.
Sesampainya di rumah, Aksara tak henti memikirkan lelaki pemilik kucing hitam putih dengan mata ood eye tadi.
"Andai gue punya banyak waktu, gue pengen bisa kenal lu lebih jauh, bukan sebatas si pemilik kucing hitam putih ood eye." Gumam Aksara.
KAMU SEDANG MEMBACA
L A N G I T
Teen Fictiondulu, langit adalah ciptaan Tuhan yang paling aku kagumi. tapi, setelah hadirnya kamu di dalam hidupku, aku sadar betapa indahnya dirimu. Started , 7 nov 2022