Nampak Selena berjalan ke tengah ruangan yang dipenuhi aroma keringat yang menyengat. Kecantikannya begitu menarik minat para pejantan yang dimana mata mereka mengamati setiap inchi tubuh cantiknya.Mata hazelnya masih setia menelusuri ruangan dan berakhir menemukan seorang pria yang menarik minatnya. Selena berjalan ke arahnya dengan percaya diri, dan gelombang lembut pinggulnya sudah cukup untuk memikatnya.
Dia berdiri di sampingnya tanpa ragu, terlihat cukup dekat baginya untuk merasakan panas tubuhnya tanpa menyentuh kulitnya.
Pria itu bergidik dengan kehadirannya tetapi tidak terlalu mempedulikannya. Selena bergeser sedikit ke samping, tetapi matanya tetap ke arah pria tampan itu.
"Maaf, aku kesakitan. Bisakah kau membantuku?" Selena berbisik menggoda ke telinga pria itu. Memastikan napas mintnya yang panas menyapu hidungnya.
"Apa yang terjadi?" tanya pria itu dengan nada flat dan sepenuhnya tidak memberikan perhatiannya pada wanita cantik di sampingnya.
Selena tersenyum dan mendekat, cukup untuk dadanya yang besar dan padat menyentuh lengannya. "Aku mabuk, tolong bantu aku meredakannya."
Pria itu mengangguk tanpa ragu, sudah terperangkap dalam kecantikan Selena yang tiada duanya.
Selena mengarahkan jari telunjuknya ke dagu pria itu untuk membuatnya mendambakan sentuhannya. Ia mulai berjalan menuju salah satu kamar kosong dan membuka pintu dengan lebar.
Selena masuk ke dalam dan duduk di tempat tidur, membiarkan rambutnya yang berwarna auburn brown itu rontok dan meluncur melewati bahunya hingga ke pinggangnya.
Pria itu memasuki ruangan dan memastikan untuk mengunci pintu. Seringai menghiasi bibirnya, mengira dia telah mendapatkan jackpot karena membawa wanita yang begitu cantik dan seksi ke tempat tidur.
Wanita itu mengangkat jari telunjuknya dan memberi isyarat agar dia datang saat dia perlahan-lahan merentangkan kakinya cukup lebar untuk memperlihatkan bagian vaginanya yang sudah basah.
Tindakannya sudah cukup untuk menggodanya. Pria tersebut tidak membuang waktu dan meraih bahu Selena, kemudian mendorongnya ke tempat tidur. Memimpin dalam permainan mereka, tetapi Selena lebih dulu mendorongnya. Dia ingin memegang kendali.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEOVAN | JJK [M]
Fanfiction[O N G O I N G] "JEOVAN ABIGAIL" "Tunggu sebentar, Kau JEOVAN!" Teriak Selena yang hampir meledak untuk kedua kalinya. Sementara pria itu belum juga memberikan tanda-tanda klimaksnya. "Haahh... aahh..-ahh ..nnhh.." "Huurghh! Urghh! Apa.. hrrgh! Ka...