"lo cantik, selalu cantik" ucap asfaf sambil membelai lembut pucuk kepala sang empu.
raya tersenyum mendengarnya, entahlah setiap kata yang di lontarkan oleh asfaf selalu membuatnya tersenyum lembut penuh hangat.
asfaf mengedarkan pandangannya disaat ia melihat raya menatap keatas, kearah bintang bintang.
"indah ya bintangnya?" ucapan asfaf di dukung anggukan mantap dari raya.
" mau tau sesuatu?" asfaf menoleh kearah raya seraya mengangguk tanda ia mau.
"bintang di langit langit itu penyatu dari kita" ucap sang gadis diiringi senyuman manis khas nya.
asfaf mendadak dibuat bingung, "kenapa begitu?"
"kalo nanti kita gak sama sama lagi, liat aja bintang bintang dilangit. karena di suatu tempat yang berbeda aku juga akan selalu ingat bintang bintang itu, bintang bintang sebagai saksi atas rasa sayang aku ke kamu" ucapnya sambil menatap bintang bintang dilangit
"kenapa kok bisa bilang gitu ray?" tanya asfaf ikut terlarut dalam tatapan raya sambil menatap bintang bintang indah di atasnya.
"persiapan aja, kan gak ada yang tau gimana kedepannya. jadi harus ada satu alasan buat kamu biar ingat aku" ucap raya tersenyum kearah asfaf, senyum nya lucu mata raya seluruhnya menyipit.
asfaf mencubit gemas pipi nya, "jangankan satu, aku punya seribu bahkan ratusan ribu alasan buat selalu ngingat kamu." timpal asfaf
"entah apa yang akan kita hadapi di kedepannya, tapi aku selalu berharap setiap cerita dan hal dalam hidup aku yang akan aku hadapi itu selalu terselip kamu ray."
_______
disinilah asfaf, menatapi bintang bintang yang bersinar terang terpancar di langit langit atap rumahnya, kembali teringat semua ucapan gadis mungil yang ia rindukan keberadaannya.
"kalo emang ucapan kamu benar ray, sekarang aku lagi natap dua bintang yang paling bersinar itu, dan aku harap kamu juga lagi natap bintang itu." asfaf terus memperhatikan dua bintang yang paling mencolok dimatanya, seakan akan bintang itu adalah dirinya dan raya. dia berharap di suatu tempat entah dimana
raya juga menatap bintang yang sama dengannya. dan tentu saja dia berharap raya menatap bintang itu dengan perasaan yang sama sepertinya juga
"gimana cara aku nemuin kamu. aku salah, dan aku harap aku dapat satu kesempatan buat minta maaf ke kamu secara langsung."
pasalnya, asfaf tidak pernah bertemu dengan raya lagi setelah ia melakukan kesalahan besar kepada gadisnya tersebut, bahkan disaat dia sudah menyadari kesalahnya dan ingin segera meminta maaf seakan akan takdir tidak mengizinkan ia bertemu dengan raya. raya lenyap, pergi entah kemana. kabarnya tak ia dengar lagi
bahkan seluruh tentang raya, sudah tak ia lihat lagi. orang orang disekelilingnya, sosmednya, bahkan raya mengganti nomor nya.
lebih anehnya, teman teman raya sudah tidak ada satupun yang asfaf lihat keberadaannya disekolah. seakan semuanya lenyap seketika.
apa mungkin mereka pindah serempak(?)
bahkan disaat asfaf bertanya kepada teman kelasnya raya, dimana keberadaan gadisnya. tidak ada satupun yang tahu, atau pura pura tidak tahu(?)
entahlah, guru gurupun tak tahu raya pindah kemana. dia mengasingkan diri, pergi tanpa jejak.
cukup aneh, dalam jangka satu minggu dia bisa lenyap sekejap. tak ada satupun tentang raya yang tersisa. hanya foto foto raya yang pernah asfaf abadikan dan segala kenangan bersamanya.
"masih ada 1001 alasan gue buat terus nyari lo, ingat lo dan terus berharap kalo gue bisa nemuin lo" asfaf berjanji kalo saja dia bisa menemukan raya lagi, dia tidak akan melepas gadis itu lagi.
dia harap dia bisa menemukan raya sebelum kelulusan. setalah lulus, dia ingin menempuh pendidikanya ke luar kota, mungkin memulai hidup baru tapi tanpa melupakan raya.
raya terlalu membekas, membekas dihatinya.
apalagi senyum wanita itu. selalu membuat asfaf candu...
asfaf terkejut saat mendapati bintang jatuh lewat diatas langit, buru buru ia memohon satu hal yang sangat amat dia harapkan terjadi.
"gue harap bisa liat senyum lo lagi, gue harap bisa nemuin lo, dan gue harap bisa dapet kabar terbaru tentang diri lo, kangen ray"
"and last gue harap lo mau maafin gue"
______
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
