Bab 1

7 1 5
                                    

Zayna telah sampai di kantin sehabis ulangan semester dirinya langsung bergegas menuju kantin,namun sosok zean belum muncul dikantin,Zayna mengambil tempat duduknya dipojokan iya kemudian menjatuhkan bokongnya dikursi seraya menaruh tasnya dimeja.

"Hemmm lagi dan lagi aku duluan yang datang,padahal dia yang ada keperluan."gerutu Zayna seraya memanggil pemilik kantin.

"Mau pesen apa dek Zayna?"

"Aku pesen es jeruk dua Sama siomay mercon satu porsi,terus roti bakar selai coklatnya satu ya mbk."

"Siap dek Zayna."

Zayna melirik arlojinya sudah lewat jam sembilan dua puluh menit tapi zean belum juga muncul,bahkan setelah pesanannya datang pun zean belum menampakan batang hidungnya.

Zayna masih menunggu zean sambil menikmati makanannya apalagi siomay mercon kesukaannya.

"Hay,lama nunggu ya..?"celetuk zean memasang wajah santai tanpa  dosanya yang membuat Zayna sampai lumutan menunggunya.

"Dari jaman purba aku menunggu mahkluk nyebelin..!" Gerutu Zayna seraya mulutnya kepedesan dan langsung menegak minumannya tergesa-gesa,melihat ekspresi Zayna yang seperti itu membuat zean merasa gemas dengan Zayna,tangannya yang jail langsung mencubit pipi Zayna yang mengembul akibat terisi siomay pedas.

"Zeaaan!!usah deh."bentak Zayna dengan matanya yang melotot tajam menatap zeandra yang tertawa

"Hahaha menggemaskan tau,pengen gigit rasanya!"celetuknya lagi dan kemudian langsung menjatuhkan bokongnya dikursi bersebrangan dengan zayna.

"Apa yang mau kamu bicarakan zean??" Tanya Zayna setelah zean duduk.

Kebetulan dikantin terlihat sepi hanya ada beberapa orang saja.

"Aku mau keluar negeri zay setelah kita wisuda."ucap Zean

Uhuuukk!!Uhhuuukk!!

Zayna tersedak mendengar ucapan zean barusan.

"Kamu kenapa sih kok bisa tersedak begitu,makannya pelan-pelan donk zay,aku gak bakalan minta." Cerucus zean seraya membukakan tutup botol air mineral untuk Zayna.

"Kamu gak bercanda kan ze,kamu bakalan jauh dari aku..?? Ungkap Zayna yang tiba-tiba saja perasaannya campur aduk antara sedih dan takut berpisah dengan zean.

"Aku gak bercanda zay,setelah wisuda dan mungkin aku gak sempat datang ke acara bahagiamu aku akan berangkat ke Jerman mengambil S2 ku disana. Zayna berusaha menetralkan emosinya yang campur aduk,namun entah kenapa air matanya tanpa permisi lolos begitu saja dipipinya yang mulus,Zayna mencoba memalingkan wajahnya agar zean tak mengejek dirinya yang menangis,iya mencoba menatap kearah lain.

"Kamu nangis zay..?"tanya zean

Zayna hanya menggelengkan kepalanya pelan.

Zean berdiri menghampiri gadis itu yang berusaha menyembunyikan wajahnya dari tatapan zean.

Zean tepat berada didepan Zayna kemudian iya berjongkok meraih kedua tangan gadis itu,dan menatap wajah Zayna lekat.

"Ya elah nangis,zay bukankah ada Dion disini yang menemani mu,lagi pula kalau kau menikah semuanya akan berubah,meski kita masih sahabat tapi kita tak bisa sedekat itu zay,lagi pula kita masih bisa berkirim pesan kan..??"

Zayna masih menangis iya menggelengkan kepalanya pelan,dia sudah lama bersahabat dengan zeandra,lelaki itu selalu ada dismpingngnya dalam keadaan suka maupun duka,bahkan mungkin Zayna sudah ketergantungan terhadap zeandra yang selalu ada untuknya.

Keduanya terlihat seperti sepasang kekasih,mungkin orang akan mengira zean dan Zayna adalah pasangan yang romantis,ditambah lagi posisi zean yang berjongkok dihadapan gadis itu.

"Kok aku cengeng banget,seharusnya aku senang gak ada yang jailin. Ucap Zayna seraya menampakan senyumannya.

"Haha ya aku gak bisa jailin kamu lagi zay,apalagi kalau kamu sudah menikah dengan Dion,hah aku mungkin tak berani menatapmu!"

Entahlah ucapan zean membuat dirinya sendiri terasa begitu sesak,zean berdiri dan kembali diposisi duduknya lagi.

"Tapi kamu harus sempatin datang ya ze,masak sahabatmu mau menikah kamu gak hadir diacaraku."ungkap Zayna

Zean hanya mengulum senyumannya

"Aku usahakan datang zay,ya meskipun aku sakit hati melihat sahabatku diambil orang."cetus zean

"Hahaha bisa aja ze,aku yakin suatu saat nanti kamu akan menemukan wanita baik-baik untuk melengkapi hidupmu."

"Wanita itu adalah kamu zay."lirihnya dalam hati

Triiingg!!triing!! Ponsel Zayna berdering sebuah panggilan masuk Zayna segera mengangkat telfon yang ternyata dari Dion kekasihnya.

"Hallo kak ada apa?" Ya Zayna memanggil kekasihnya dengan sebutan kak,karena iya belum terbiasa menggunakan kata mesra meskipun mereka sudah lama bertunangan,dan juga keduanya jarang bertemu karena Dion yang begitu sibuk dengan perjalanan bisnisnya yang selalu berpindah-pindah kota bahkan sesekali perjalanan dinas keluar negeri.

"Zay kau dimana,aku akan menjemputmu sekarang,bukankah kita akan melakukan fitting baju..?" Ucap Dion

"Ooh aku lupa kak,aku sekarang masih dikampus,kak Dion bisa menjemput ku dikampus.

Zean lelaki itu hanya menatap Zayna yang sedang mengobrol dengan Dion ditelefon,entah mengapa lelaki itu selalu merasakan sesak,meskipun keduanya hanya seorang sahabat.

Bantu dukungannya ya buat author,agar kami semakin semangat melanjutkan Novel CINTA YANG MEMILIH 🥰🥰 jangan lupa tinggalkan komentar manis 💓💓

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HATI YANG MEMILIH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang