awal

952 80 3
                                    

Dentuman musik yang keras di sebuah bar malam yang menjadi tempat dimana para remaja-remaja mengabiskan waktunya untuk bersenang-senang pada dunianya sendiri di kehidupan bebas mereka.tak terkecuali dengan renjun,dia sekarang sedang asik menggoda para wanita-wanita yang berpakaian seksi dan berjoget sana-sini.

Bersama tiga sahabatnya yaitu jeno,chenle,dan shotaro,
Diantara mereka bertiga mungkin hanya renjun saja yang belum terpengaruh sama sekali oleh alkohol,karna memang ketiga sahabatnya itu yang paling banyak minum.

Setelah selesai dengan para wanita itu,renjun memutuskan untuk menghampiri teman-temannya yang sudah tepar,untung saja besok jadwal kuliah mereka siang.

"Ck nyusahin, siapa suruh kebanyakan minum,"omelnya.
Sekarang dia hanya perlu berpikir bagaimana caranya membawa ketiga sahabatnya itu pulang dengan keadaan mabuk begini.

Setelah lama berpikir-pikir dia memutuskan untuk menelfon seseorang saja dengan raut wajah yang dihiasi senyum jahilnya,
"Haha telpon pemiliknya aja,biar di hukum terus di gempur habis-habisan."

Jahat bukan?ya memang begitu persahabatan mereka,saling menjahili satu sama lain.tapi mereka juga tau batasannya,jadi itulah yang membuat persahabatan mereka awet sampai sekarang.

:
:

"Pulang"perintah seorang pria paruh baya ke anaknya dengan raut wajah yang dingin dan datar.

"Sebentar dad"ujar seorang anak laki-laki yang masih berseragam lengkap itu.

Ini sudah malam tapi kenapa anak itu masih berbalut lengkap seragam sekolah? jawabannya karna dia di jahili oleh teman-teman di sekolahnya dan disesatkan sampai malam begini di tengah jalan raya besar di kota, itulah yang membuat ayahnya sangat murka,dan untung saja tadi  orang-orang di rumah menyadari dan langsung menghubungi ayahnya itu.

"Ada apa lagi?"tanyanya

"Ituu"dia menunjukkan ke arah beberapa pemuda yang tengah memapah pasangannya masing-masing yang sedang mabuk.

"Biarkan saja, jangan menjadi seperti mereka nanti"

"Iya dad"ucapnya patuh dan mengikuti perintah sang ayah untuk masuk kedalam mobil.

sebenarnya dia berniat untuk membantu orang-orang itu karna ada satu remaja yang cara berjalannya agak sempoyongan di belakang teman-temannya yang lain,tapi melihat raut wajah sang ayah yang kurang bersahabat,jadi dia memutuskan untuk mengikuti perintah ayahnya saja.

Donghyuck sang ayah mulai masuk ke dalam mobilnya dan berniat untuk langsung pulang, tetapi diurungkannya karna teringat anaknya yang pasti belum makan dari siang tadi.

"Rui bawa bekal tadi?"tanya donghyuck ketika masuk ke dalam mobil

"Tidak dad"jawabnya dari arah bangku samping donghyuck.oh ya mereka, donghyuck dan mingrui jika berbicara memang sering menggunakan bahasa formal.karna memang sedari kecil mingrui selalu di didik keras oleh sang ayah agar bertutur kata sopan dan formal kepada semua orang yang berkomunikasi dengannya.

"Yasudah kita makan dulu"setelah berujar begitu,
donghyuck mulai menyalakan mesin mobilnya dan mulai tancap gas untuk menuju ke restoran favorit sang anak.

Drtt drttt~

Bunyi dering ponsel donghyuck berbunyi

"Tolong di angkat"titah sang ayah

Mingrui mengangguk dan langsung mengambil ponsel milik sang ayah yang berada di dalam tas kerjanya.

"........."

"Halo grandma,ini rui"

"………"

"Rui baik-baik aja,grandma tenang aja"

"........."

"Iya rui sebentar lagi pulang,see you grandmaa"

Sambungan terputus dari sebrang sana dan mingrui kembali menaruh ponsel milik ayahnya ke dalam tas kerjanya itu.

"Kenapa?"

"Tadi grandma nanya rui sudah ketemu atau belum"

"Oh yasudah,kita makan dulu"
Ucap donghyuck yang langsung diangguki oleh mingrui.

Sekarang situasinya agak canggung setelah percakapan singkat mereka barusan ,raut wajah donghyuck sekarang masih terlihat sangat tidak bersahabat dari sebelum-sebelumnya.

Biasanya sepasang ayah dan anak itu sering kali melontarkan candaannya masing-masing ketika di dalam mobil maupun dirumah.

Sesibuk apapun donghyuck dan sebanyak apapun pekerjaannya di kantor, tetap menghabiskan waktu dengan sang anak yang paling di utamakannya.


Setelah beberapa saat menempuh perjalanan yang memang tidak terlalu jauh, sekarang mereka sampai di restoran pada pukul 22.13 malam, yang mana restoran itu sudah agak reda oleh banyaknya pengunjung yang datang di restoran itu.

Donghyuck membuka pintu mobil dan diikuti oleh mingrui dari belakang, mereka mulai masuk kedalam restoran dengan mingrui yang masih setia  mengekori sang ayah dari belakang.dia sekarang masih belum berani bicara apa-apa pada ayahnya itu, sebelum di tanya langsung oleh sang ayah.biasanya ketika mereka baru saja sampai di depan restoran, mingrui tidak pernah lelah meracau-racau tidak jelas kepada sang ayah tentang hal-hal yang random, tetapi sekarang situasinya sedang berbeda.

"Pesanan seperti biasa atau ada tambahan lagi pak?"tanya sang pelayan restoran yang melihat donghyuck dan mingrui mulai menduduki meja yang memang sering mereka tempati itu.

"Tidak, seperti biasa saja"jawab donghyuck

"Baik"ucap pelayan itu patuh kemudian pergi untuk menyiapkan pesanan mereka.

Ngomong-ngomong soal makanan,mereka sendiri memang sering memesan hot pot kesukaan mingrui dan kimchi jigae makanan kesukaan donghyuck,dan para pelayan juga sudah sangat hapal apa yang sering mereka pesan jadi tidak heran lagi.

TBC.

Maap klo kurang memuaskan🙏
Kata²nya masih pada berantakan.
Sekian😔

om duda |Hyuckren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang