Wilayah Tanah Harapan..
Aku Terbangun di padang rumput yang luas, Cahaya bersinar Terang di atas wajahku.. awan oranye cerah mendominasi langit... aku kira itu senja tapi itu bukan lah senja... awan senja tidak seperti ini pikirku... lagi pula aku tidak melihat ada bentuk seperti matahari... hanya saja cahaya berkelap kelip juga sesekali terlihat di sekitar awan itu.
saat itu aku sedang terbaring.. beberapa butiran pasir juga aku rasakan di telapak tanganku... ini seperti butiran pasir putih di pantai, walaupun ketika di bumi aku jarang ke pantai tapi itu mirip seperti yang ada di pantai tetapi ini lebih halus dan lebih berwarna putih ke emasan..
Rumput disini terasa lembut dan harum ku rasa.. Terlihat beberapa bunga-bunga kecil juga tumbuh di sini...
Pikiranku masih melayang layang saat itu...
Aku tidak tau kenapa aku tiba tiba ada disini..
Sesekali ingatan peristiwa berseliweran di kepala ku.. ..
"Nayna"!.. Ah.. Aku ingat jika tadi aku sedang berada di tengah kota bersama kekasihku....
Ketika sebuah bola api raksasa menyinari seluruh ujung kota dan tiba tiba aku terbangun disini.." Apakah Aku telah Mati? Apakah ini Adalah Akhirat seperti yang orang orang bilang? Ataukah ini hanya sebuah Mimpi? "
Almean Berfikir banyak...
Aku pun mencoba bangun dan mengangkat kepalaku
"Ah sepertinya disana terlihat banyak orang yang sama sepertiku" Kata Almean.Pada saat itu Almean melihat banyak orang berkumpul dari kejauhan mengenakan pakaian seperti pakaiannya.. Yaitu kain tipis berwarna putih terang yang menyelimuti pinggang dan sebagian dadanya.
"Baiklah Tunggu dan ambil kartunya yang menempel di daun itu, masing masing ada nama kalian tertulis disana" Kata seseorang yang memiliki tubuh bercahaya berbadan lebih besar dan lebih tinggi dari orang orang yang sedang berkumpul itu...
Ternyata orang orang itu berkumpul mengelilingi sebuah Altar melingkar yang di tengahnya ada sebuah pohon besar, di setiap daunnya ada sebuah kartu yang tertulis nama dan nomor tertentu... Daun itu akan lepas dari pohon dan terbang menuju ke arah pemilik nama, jika mereka ada di sekitar pohon itu.
Almean pun sedikit demi sedikit mendekati pohon itu..
" Apa yang akan terjadi, aku sudah mendapatkan namaku"
"Apa artinya nomor ini"
"Kenapa aku ada disini.."
Terdengar beberapa kata yang muncul dari orang orang itu.Sebuah daun jatuh dan menuju Almean yang sudah lebih dekat ke pohon itu..
Dan daun itu pun tepat berada di depan Almean...
Di kartu itu tertulis...
"Almean-400-4111-Pemikir yang Baik Hati... Apa artinya ini" Kata Almean.
"Tetra-400-4100-Penderita yang suka Memuji.. Nomor yang bagus tapi aku tidak tau apa ini" Kata Seseorang di samping Almean membaca kartunya..
"Apakah namamu Tetra, itu nama yang unik" Tanya Almean
"Benarr.. Itulah namaku, salam kenal..
ohya apakah kamu ingin tau kenapa aku bisa ada disini? Aku sepertinya mati karena kelaparan.... hahah...
Tidak tidak aku tadi pingsan dan tiba tiba tersadar ada disini " Kata Tetra
"Aku tidak bertanya begitu Tetra... Tetapi apakah kita sudah benar benar mati? Lalu kenapa kita masih tersadar dan memiliki tubuh? " Kata Almean
"Aku dengar nama tempat ini adalah Tanah Harapan.... Ada suara keras ketika aku tadi terbangun, suara itu berkata " Siapa yang beruntung akan menuju Experium, siapa yang Rugi akan menuju Abbysium.. Selamat datang di Tanah Harapan wahai jiwa jiwa yang telah datang" .. Apakah kamu tidak mendengarnya? " Kata Tetra
"Tidak Tetra, Aku baru saja terbangun dan tibaa tiba sudah melihat banyak orang berkumpul di sini" Kata AlmeanTetra berusaha melihat kartu yang di pegang Almean dan membacanya
"Hummm... Almean-400-4111-Pemikir Yang Baik Hati... Apakah namamu Almean? " Tanya Tetra
"Benar" Jawab Almean
"Salam Almean, hmm.. Lalu nomor nomor ini dan kata-kata di belakangnya apakah kau tau artinya Almean... Aku tidak tau" Kata Tetra
"Entahlah Tetra aku juga baru datang kemari" Kata Almean
"Selama aku hidup aku tidak merasa Suka memberi ataupun Suka Beryukur deh.. Lalu kenapa di kartu ku tertulis begini? " Kata orang lain di dekat mereka ketika membaca tulisan di kartunya.
"Halo kalian, namaku Okta salam kenal, " Kata Okta memberi salam
"Aku Tetra dan Ini Almean.. Salam kenal" Kata Tetra..
"Lihatlah kartu ku ini... " Kata Okta
"Okta-400-4021-Pemberi yang suka beryukur.... Itukah yang tertulis disana okta" Tanya Tetra melihat tulisan berwarna emas bercaya sama seperti miliknya hanya saja memiliki nomor dan kata kata di belakang yang berbeda..
"Aku pun begitu okta, selama hidup di bumi aku tidak pernah merasa mengalami penderitaan dan tidak pernah suka memuji.. Tetapi di kartuku tertulis begitu.. Aku juga tak paham" Kata Tetra
"Ada banyak orang disini Tetra, orang orang itu juga sedang membaca kartunya dan sedang kebingungan juga sepertinya" Kata Almean
"Benar... Sepertinya begitu, ada banyak daun yang melayang layang juga... lagi pula Pohon itu lebih besar dari sebuah pohon beringin di sekolahku ketika aku di bumi dan disIni ada lebih banyak orang dari pada jumlah yang aku kenal di bumi.. Tempat ini juga lebih terang dari pada kehidupanku di bumi hahah.. " Kata Okta
"Lalu siapakah orang orang yang besar dan tinggi itu.. Lihatlah mereka lebih besar 3x lipat dari manusia biasa.. Lagi pula kenapa mereka mengumpulkan orang orang dan berbicara mengucapkan pengumuman dan salam disana? " Kata Tetra
"Sepertinya mereka bukan berasal dari bumi seperti kita Tetra, mungkin mereka memang tinggal disini dan menjadi semacam penguasa wilayah disini" Kata Almean
"Apakah mereka adalah malaikat seperti yang orang orang kata di bumi? "Kata Tetra
"Jika kita memang sudah mati di bumi, mungkin itu hal yang benar Tetra! Mungkin saja mereka malaikat! " Kata Almean.
"Tetapi aku tidak terlalu yakin jika kita sudah mati Almean, Aku rasa aku hanya jatuh pingsan saja tadi,ketika aku berusaha untuk menahan rasa laparku di samping jalan raya yang ramai" Kata Tetra.
"Mungkin ini hanya mimpi Almean... Dan Aku harap bisa bertemu denganmu di kenyataan Almean jika ini memang mimpi.. Tetapi kamu juga pasti tidak ada di kenyataan jika ini memang mimpi haha" Kata Tetra
"Hmm.. Jika mimpi lalu kenapa kita seperti sedang tidak bermimpi" Kata Almean
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulwave : Grand Union
EspiritualBerkisah Tentang Almean yang terbangun di Experium dan kemudian membentuk sebuah Domain di Experium dan memecah dirinya menjadi 14 rupa, ia ingin merubah sejarah di bumi 400 kemudian ia pun mulai berpetualang menggunakan Arthauri Ark.