03

20 2 1
                                    

”Sayang, makan mie ayamnya ya, Abang suap mau?”,Tanya Kenzo pada Lussy, mereka itu sedang asik duduk berdua, tanpa mempedulikan parah jomloh di sana.

Aqila yang menjadi nyamuk sejak tadi, memandang parah bucin itu dengan wajah datarnya, ia geli melihat para bucin disana, sebab dari tadi mereka mengejeknya jomloh karatan.

Lussy, menggeleng”Hm, nanti aja”

”Nurut, gak?”

Lussy memeluk Kenzo dari samping,”Aku malu”, bisiknya ditelingah Kenzo.

”Kalau gak mau, Abang marah”

”Iyaa-iya!, Bawel banget sih” kesal lussy, pacarnya itu terus saja menawarkan mie ayam padanya, ia mengunyah mie itu dengan malas.

”Gw pengen pindah ke pluto!,”

Teman-temannya tertawa ketika mendengar perkataan Aqila, gadis itu sedang enak memakan mie pedasnya sendiri.
Yusuf yang juga berstatus jomloh disana, langsung menyauti perkataan Aqila ”Ayok, gw ikut! ”, Balas yusuf dengan wajah kocaknya sambil merangkul pundak Aqila.

Kenzo bergabung diantara mereka, meninggalkan lussy yang sedang berbicara dengan teman kelasnya, Jaraknya tidak terlalu jauh.
Ia berjalan dengan gaya khas miliknya,”Makanya nyari,” Ucap pria itu, sambil mangambil mangga yang sudah dipotong,  dan mencoleknya dengan garam pedas yang dibuat qila tadi, wajah jelek menahan asam mangga itu, membuat Aqila tidak bisa lagi menahan tawanya, ”Kenzo jelek kalau makan mangga ”Ucapnya dibarengi tawa kecil diakhir ucapannya.

”Gw jelek aja, masih ada yang mau qil”, Ia menyadarkan badannya dipohon besar.

”Qila lebih milih sendirian, dari pada harus minta maaf tiap hari, cuma karna ketiduran.” Jawab aqila dengan nada mengejek, sambil memandangi Kenzo, pria itu pastinya tersinggung dengan apa yang Aqila ucapkan, karna pria itu sering bercerita tentang lussy padanya, Kenzo yang dikenal Cool oleh temannya itu, ternyata sangat bucin dengan lussy, bahkan pria itu akan melakukan apapun demi gadisnya bahagia.

”Biarin aja, dari pada kelamaan jomloh, ga mau pacaran, apa ga laku bos?”,Aqila memukul kepala Kenzo sendikit keras, membuat pria itu memegang kepalanya yang perih, ia tertawa, ”Lah,kenapa marah, benerkan?”Lanjutnya.

”Asal lu tau ya kentod!, gw sendiri itu bukan karna ga laku, tapi karna ga lagi jualan anj”,Kenzo tertawa lagi hingga mulutnya terbuka lebar.

”Bacot dek” Ucapnya.
Aqila menjitak keras kepala kenzo, dia tidak membalas Aqila, justru malah tertawa, dia senang jika membuat gadis itu kesal.

”Uchyyyy”, Gadis itu berlari ke arah lussy,
”huuh dasar bocah tukang ngaduh”,Tariak Kenzo
Aqila berbalik, ia mengulurkan lidahnya, Yusuf yang menyimak dari tadi juga ikut tertawa,
”Pengen gw karungin”,Ucap yusuf sambil melihat kearah Aqila yang sedang duduk bersama lussy,
”Buat apa?”, Tanya kenzo

Yusuf memperlihatkan wajah seriusnya,tetap8 wajah itu tetap juga terlihat lucu
”Mau kasih ikan peranha”,

”Gw setuju”

Mereka berdua bertos riah.

Author- kasian sekali Aqila, telah terzolimi oleh dua mahluk jelek ini(⁠っ⁠˘̩⁠╭⁠╮⁠˘̩⁠)⁠っ.

***
Setelah selesai berkumpul, kini sudah menunjukkam pukul 12.45
Sudah dua pelajaran mereka lewati, Aqila berteriak memanggil teman-temannya.

”Ken, ucip, ayok balik bentar lagi pulang”

Kenzo Yang sedang bermain game online dengan yusuf itu, hanya mengangguk, dan tetap fokus ada handphonenya,”Duluan qil, Nanti gw nyusul bareng ucip” Ucapnya tanpa melihat kearah Aqila.

Aqila menghela nafas berat, ”Jangan lama, sebelum pak amir tau lu ada disini.”

”Siapp bos!”sahut mereka bersamaan.

Lussy dan yang lainnya, sudah kembali lebih duluh, Aqila berlari kearah gerbang tanpa rasa takut sedikitpun, dia lebih takut jika pagar belakang sudah ditutup, bagaimana caranya dia agar bisa memanjat, sebelum sampai di pintuh gerbang, sudah ada satiya di depan sana, pria itu benar-benar menunggunya

Ia mendekat sedikit, agar jaraknya dengan Aqila tidak jauh,” Jadi pulang bareng?”Tanyanya sambil menaiki alisnya sebelah.

”Jadi, tapi gw ambil tas duluh, lu tunggu disini” Ucap Aqila berlari menuju kelas, Ia melihat faini duduk di depan kelas itu, sepertinya gadis itu sedang mencarinya.

Benarkan!, Baru saja sampai dikoridor dua, fiani langsung menanyakannya, mukanya datar tanpa ekpektasi, alis tebalnya itu turun kebawah, Aqila tau temannya itu pasti sedang menahan kesal, ia terkekeh lalu duduk didekat fiani.
Gadis itu sedang memegangkan tasnya.

”Dari mana?”

”Anuh, itu dari lapangan hehe”

”Dasar, nih tas lu” melemparkan tas milik Aqila padanya, Aqila menangkapnya, ia menyengir.

”Hehehe, Jangan marah dong bebebku”, Ucap Aqila memajukan bibirnya kedepan.
Fiani yang melihat itu, langsung menabok tepat diwajahnya,” Jijik,bego!” Aqila tertawa.

”Hm, Pulang sama siapa?”Tanya fiani.

”Sama tompel”

Fiani tertawa,”Gak suka, tapi nerima tawaran?”,Tanyanya sambil memegang sebelah bahu Aqila.

”Kasian, gw tolak muluh”

”Kalau suka, bilang aja za!”

”Gak, Gw cuma menghargai”

”Kalau ga suka, lu ga bakalan kasian”sekak Fiani membuat ia terdiam.
”Kalau diam, berakti bener suka”Lanjutnya lagi, Aqila memutar bola matanya malas, ” Nyenye”
Fiani tertawa,” Kalau bareng dia, gpp gw bisa bareng sama bemo”

”Emang berani?”Tanya Aqila

”Beranilah, soalnya ada dia hehe”
Aqila hanya menanggapinya dengan senyum, tapi dengan wajah yang menyebalkan.
”Ternyata suka sama cwo juga”

”Gw masih normal” balas fiani singkat, sambil tersenyum tipis memandang pria yang berdiri dikoridor kelas sana.

”Yaudah deh, gw duluan yaa kasian mahluk itu dari tadi nunggu”, Ucap Aqila, Ia tersenyum pada fiani

”Okee”

***

”Satiya”, Panggil Aqila.
Pria hitam manis itu, masih setia menunggunya, ia tersenyum tulus kearah Aqila.

”Udah?”
Aqila mengangguk.

”Pake sepeda mau, ga?”
Aqila menatap satiya ragu,

”Tapi gw make rok”Jawabnya.

”Angkat roknya, masih make celana panjang didalamnya, kan?”

”Iyaa,tapi susah”

”Yaudah, roknya simpan didalam tas, sini tasnya biar gw pegang”

Aqila mengangguk dan memberikan tas miliknya pada satiya.
Sepeda itu mulai berjalan diayunkan oleh satiya, Aqila tersenyum melihat kearah lautan, ombaknya sangat kencang.
”Anginnya sejuk, gw suka”

”Kapan-kapan gw ajak lu kesini ya”

”Oke”

Aqila yang berada dibelakang, memegang kedua pundak satiya, pria itu sedang menahan senyumnya, untung saja Aqila tidak bisa melihatnya.
Dia hanya berusaha tetap biasa saja, meski salting setengah mati.

Satiya berdehem,”Qila, suka sama Aksa?” Tanya satiya.
Membuat Aqila kaget, ia menepuk pundak satiya,”Aqila ga tau”

Satiya menganggukkan kepalanya.
Kini sepeda itu telah sampai didepan jalan, Aqila turun, sebelum Satiya pergi, dia memberikan minuman yang tadi sempat dia beli ”Makasih tumpangannya hehe” Ucap Aqila, kali ini senyumannya terlihat sangat manis, Satiya membalas senyuman gadis itu.
”Sama-sama qila, gw pamit duluh ya” Sambil mengusap kepala Aqila, gadis itu menggangguk

”Hati-hati”. Jawabnya.

”Sampai jumpa besok, gadis aneh”.

RetakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang