CERITA ALADIN

5 3 0
                                    

Ibu Aladin kemudian pergi ke Istana raja Baghdad dengan membawa permata-permata milik Aladin.” Baginda, ini adalah hadiah untuk Baginda dari anak Laki-lakiku Aladin.”

Raja amatlah senang dengan pemberian tersebut.

“Wah.. anakmu pasti seorang pangeran yang tampan. Besok aku akan datang ke istana kalian dengan membawa serta puteriku.”

Setelah tiba dirumah, Ibu segera menggosok lampu dan meminta Jin untuk membuat sebuah istana yang lebih indah dari istana Raja Baghdad dalam satu malam. Aladin dan ibunya segera pergi ke atas bukit dimana jin membuat istana untuk mereka. Benar saja diatas bukit terlihat sebuah istana yang sangat megah berkilauan terkena cahaya, dan sudah lengkap dengan prajurit dan pelayan istana.

Esok harinya Raja Baghdad dan Puterinya datang berkunjung ke istana Aladin yang sangat megah.

“Maukah engkau menjadikan anakku sebagai istrimu.” Tanya Raja Baghdad kepada Aladin. Tentu saja Aladin sangat gembira mendengarnya. Aladin dan Putri Jasmine kemudian melaksanakan pesta pernikahan di Istana milik Aladin.

Si penyihir ternyata mengetahui semua kejadian itu melalui bola kristal miliknya. Dia lalu pergi ke istana Aladin dan berpura-pura menjadi seorang penjual lampu. Dia berteriak-teriak,” Tukarkan lampu lama anda dengan lampu baru!” Putri Jasmine yang melihat lampu ajaib aladin yang usang segera keluar untuk menukarkannya dengan lampu baru. Segera si penyihir menggosok lampu itu dan memerintahkan jin memboyong istana Aladin dan Putri Jasmine ke rumahnya.

 Segera si penyihir menggosok lampu itu dan memerintahkan jin memboyong istana Aladin dan Putri Jasmine ke rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                            TAMAT

ALADINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang