Kembali

659 114 1
                                    

Dipagi hari yang cerah..

//Chirp//Chirp//

//Piyek//

.

.

.
.

M/n sedang berjalan menuju kelasnya tak sengaja melihat kiki didepan kelas

"Yo kiki" sapa m/n sambil melambaikan tangan

Merasa terpanggil kiki pun menoleh dan melihat m/n berjalan ke arahnya

"Yo m/n kenapa aja lu" tanya nya

"Hehe sibuk " ucap m/n

M/n menatap ke arah bunga yg di bawa oleh kiki

"Itu bunga buat siapa ki?" tanya m/n dia penasaran untuk siapa bunga itu

"Tentu saja amu " jawab kiki dengan bangga

"Eh.. Sudah ku duga" gumam m/n yg mana membuat kiki tidak dapat mendengar nya

"Yaudah ku mau ke kelas naro tas " ucap m/n lalu pergi ke kelas

Dikelas m/n bertemu dengan toro

Toro yang melihat m/n datang pun langsung menghampirinya

"M/n selama 2 hari ini kamu kemana aja?"

"Apa kamu sakit?"

"Atau mungkin ada masalah"

"Kenapa tidak menghubungi ku sama sekali"

Toro terus melayangkan berbagai pertanyaan pada m/n

"Tunggu! Toro tenanglah tanya satu persatu" ucap m/n dia tidak bisa menjawab jika ditanya banyak soal sekaligus

Toro pun menenangkan dirinya

"Ah, maaf m/n aku hanya khawatir pada mu" ucap toro dengan wajah sedih

M/n hanya bisa menghela nafas dia tidak tega melihat wajah toro

"Tidak masalah toro aku tau kau khawatir dengan ku" ucap m/n dengan lembut

"Aku tidak masuk selama 2 hari karena sibuk"

"Dan tidak sempat menghubungi kalian" lanjutnya

Toro yang sudah mendapat jawaban dari m/n pun merasa lebih tenang

Dia selalu khawatir terjadi apa apa dengan temannya itu

"Toro aku mau keluar dulu bye" ucapnya sambil pergi meninggalkan toro

M/n keluar menemukan amu dan kiki sedang berdua

Tanpa pikir panjang m/n sembunyi menonton mereka berdua

"Wowowow apaan nih?"Tanya amu dengan wajah bingung

"Bunga, baru ku beli" jawab kiki sambil menyodorkan bunga matahari ke amu

"Buatku?" tanya amu yg masih bingung

"Yep" jawab kiki singkat

"Tapi kenapa?" tanyanya

"Dalam rangka meluluhkan hatimu, kuberikan bunga cerah indah ini padamu " ucap kiki dengan pede nya

.

.

"Njir dasar kiki bucin" gumam m/n yg masih memperhatikan mereka

"Duh ki, makasih banyak"

"Tapi maap aku nggak bisa terima, aku nggak bisa ngerawat bunga, yang ada nanti bunga nya malah mati" ucap amu

"Kalau dibawa masuk kelas juga nggak mungkinkan" lanjut amu sambil mencoba meyakinkan kiki
.

.

Sedang kan m/n mencoba menahan tawa melihat kiki ditolak

'Mampus ditolakkan' batin m/n

.

.

"Maaf" ucap amu

Kiki diam sesat sambil memegang bunga

"Okay, santai aja" ucap kiki dengan senyum

"Tapi...."ucap kiki sambil memberikan satu bunga matahari dipipi amu

"Kalau satu bunga nggak masalahkan" ucapnya

.
.

"Sial bikin iri" keluh m/n yg udah gk tahan liat mereka berdua

.

.

"Cantik" ucap kiki

Amu hanya diam menahan emosi nya dengan bunga yg berada di kepalanya

"Awkwkwkwk amu sus"ucap kiki dengan tawa yg keras

.

.

"Hahahaa! Sial amu " ucap m/n yg sudah tidak bisa menahan tawanya

Kiki dan amu menoleh ke arah m/n

"Oh hi..." ucap m/n dengan canggung

"Bismillah mumpung ga ada yg liat" ucap amu sambil bersiap mengeluarkan pedang nya

"A- tunggu bentar mu !" ucap m/n mencoba menghentikan amu

"Sini kalian" ucap amu

M/n langsung pergi kembali ke kelas dan bersembunyi dibelakang toro

"Tor bantu aku amu mau bunuh aku" ucap
m/n sambil memasang wajah memelas

"Toro minggir!" ucap amu

"Tunggu kalian berdua tenanglah" ucap toro yg sedang mencoba menenangkan kedua anak nya itu

"Lagian mu yg ngerjain kamu kan kiki bukan aku" keluh m/n yg merasa tidak adil

"Dia udah pergi" ucap amu dengan singkat

"Tapi kenapa aku!" m/n merasa ini benar benar tidak adil

"Kamu tadi ketawa" ucap amu

"Kan cuma ketawa doang" ucap m/n yg masih sembunyi

Mereka berdua terus berdebat sampai pulang sekolah

Wee X M/n Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang