Hujan.

9 2 0
                                    

Hanyalah pemberian Tuhan kepada kami. Tetapi, hujan mempunyai tempat spesial tersendiri di diriku.

Kedatangan hujan selalu ditunggu orang lain, terutama untuk orang - orang yang membutuhkan. Tetapi, terkadang hujan juga tidak menguntungkan oleh orang - orang tertentu. "Ujan lagi, jadi gak bisa pergi deh gue". itu yang sering dikatakan oleh orang - orang itu.

Kalau aku, menjadikan hujan sebagai "tempat berlindung". Aku tidak bisa menjelaskannya dengan kata - kata. Tetapi, aku sangat merasa nyaman jika hujan itu datang.

Sejak kecil aku menyukai hujan, bermain hujan - hujanan seperti anak pada umumnya. Bukan hanya itu saja, aku sangat menyukai dari udara yang sejuk hingga bau khas hujan saat datang. Petrichor.

Pada saat ini, melihat keluar jendela, mendengarkan lagu dari penyanyi favoritku, dan mengingat kenangan - kenangan di masa lalu. Ya, masa lalu yang berakhir menyedihkan.

Mengingat ada laki - laki yang pernah datang di kehidupanku. Laki - laki itu sering sekali membuatku bahagia, walau hanya dengan hal kecil yang dia lakukan.

Aku ingat, pernah ada waktu ketika kita sedang menunggu jemputan di depan sekolah, saat hujan sedang deras - derasnya. Kita duduk berhadapan, mengobrol dengan canda tawa, tanpa ada suara bising dari orang lain.
Hanya kita dan hujan.

Aku selalu ingin bersamanya. Tetapi, dunia berkata lain. Semakin lama, aku semakin sadar jika dia memang bukan untukku. "The feel when you know that you can't have someone you loved", hanya itu yang aku bisa jelaskan.

Menurutku, dia seperti hujan.....Kedatangannya sangat menguntungkan, tetapi terkadang juga menyakitkan. Kedatangannya hanya sementara lalu menghilang, dan entah kapan kedatangannya akan bermunculan lagi.

HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang