"Jadwal selanjutnya kamis de, kamu ada kesibukan kah di hari Kamis?" Arumi bertanya seraya menatap pemuda di depannya.
"Free kak" Januar menjawab bersamaan dengan senyum tipis dari bibirnya.
"Syukurlah, sebenarnya gapapa de kalau kamu ga check up lagi karena menurut kakak kaki kamu udah gapapa, dokter Ardhan juga bilang kaki kamu udah sembuh kan" Jelas arumi panjang lebar
Memang benar kaki Januar sudah baik-baik saja tetapi jika dia berhenti check up maka dia tak akan bisa bertemu dengan sang pujaan hati. Ya, Januar menyukai Arumi semenjak satu tahun yang lalu.
Selama itu pula dia hanya berani memendam perasaannya karena arumi sudah memiliki tunangan.
Bintang Vraperin, CEO Vraperin Company. Tunangan Arumi, mereka sudah berpacaran dari jaman SMA.
Ada satu hal yang berhasil membuat Januar merasa tidak percaya diri, bintang itu pria "normal". Tidak seperti dirinya, pria pengidap disabilitas fisik, Januar seumur hidup hanya bisa duduk diam di kursi roda.
" de, kamu dengerin kakak ngomong ga sih? kok ngelamun?" Arumi bingung melihat Januar melamun sedari tadi padahal dirinya sedang berbicara panjang lebar.
"sorry kak, aku ngantuk makanya ngelamun, bisa ulangin ga apa yang kakak bilang tadi?" Januar cengengesan
"Haduh kamu ini, tadi kakak cuma ngasih saran kamu gausah check up lagi karena menurut kakak dan dokter Ardhan kondisi kamu udah bisa terbilang sehat, abis ini langsung pulang terus istirahat, pasti kamu kemarin malem begadang"
"Kalau gue ga check up lagi gue ga bisa liat pujaan hati gue lagi dong" Batin Januar
"Nanti aku bilang ke bunda dulu kak, soalnya bunda yang nyuruh buat check up"
"Yaudah, sana pulang, Hati-hati di jalan de" Januar mengangguk lalu mulai menjalankan kursi roda miliknya menuju parkiran rumah sakit.
***
Handphone Januar berdering menandakan ada pangggilan masuk. Ia melihat sejenak siapa yang menelpon.
"Bunda? Tumben jam segini bunda nelpon" Gumam Januar.
Januar mengangkat panggilan tersebut dengan perasaan was-was.
"Halo bunda, ada apa?"
"Kamu dimana nu? Ada papa dateng ke rumah bareng nella katanya nella kangen kamu"
"Oh,suruh aja mereka nunggu bun, ini janu arah pulang"
Telpon dimatikan sepihak.
Januar sedikit lega. Ia kira dokter Ardhan mengabari ke bunda bahwa Januar masih sering check up. Bunda Januar mengetahui bahwa anak nya sudah sehat dan tidak perlu check up lagi.
Tetapi Januar tetap bersikeras check up secara diam-diam demi bertemu Arumi. Karena itulah Januar meminta bantuan ke dokter Ardhan agar merahasiakan hal ini dari sang Bunda.
***
Taksi yang Januar tumpangi sampai di pekarangan rumahnya. Januar pun keluar seraya di bantu supir.
Terlihat seorang wanita paruh baya yang sedang berjalan menghampiri dirinya, Rianta, bunda dari Januar dan Nella.
"Lama banget kamu sampai nya nu, tuh papa sama nella lumutan nunggu kamu dateng" Ujar Rianta
KAMU SEDANG MEMBACA
An Attempt
RomanceTepat setahun Januar memperjuangkan perasaannya pada Arumi, gadis yang tanpa sengaja bertemu dengannya saat sedang check up di rumah sakit. Tetapi Arumi tidak memberikan respon apapun dia menganggap hubungannya dengan Januar hanya sebatas "kakak-adi...