Izuku dan hal yang dia lupa

479 41 3
                                    

"Theres nothing i wanted the most than come home and  look at your beautiful face after long day"
____________________

"Tadaima." Suara serak terdengar dari koridor apartemen mereka, yang tidak lain adalah Pro hero Deku yang baru saja pulang dari patrolinya. Kelelahan.

Deku menutup pintu di belakangnya, melepas sepatu merah dan syal dengan tema all mightnya.Uap putih masih terlihat mengepul di sekitar bibir keringnya.

"Okaeri." Katsuki menjawab.Suara itu terdengar jauh.

Deku tidak melihat dimana sosok laki-laki itu, tapi dia dapat mendengar suara dentingan piring dan air mengucur.

Oh, dia sedang mencuci piring?
Batinnya.

Tersenyum, Deku berjalan cepat menuju dapur. Mendorong gagang pintu dapurnya dan menemukan sosok Katsuki sedang berdiri di depan kitchen counter, masih tetap fokus mencuci sambil membelakanginya.

"Aku pulang kacchan!"

Tanpa pikir panjang Deku memeluknya. Melingkarkan lengannya di pinggang kecil katsuki.

Tidak sadar tangan Deku masih sedingin es.

"BODOH! TANGANMU DINGIN!" Katsuki merinding, refleks berteriak.

Refleks juga menggeplak wajah Deku dengan spons di tangannya.

Yang tentunya cuma dibalas dengan cengengesan bodoh dari laki-laki berambut hijau itu. Telapak lebarnya semakin iseng menelusuri pinggang Katsuki.

"Sengaja, Kacchan 'kan penghangat favoritku"

Deku menggosok-gosokan wajahnya dipundak Katsuki, rambut ikal hijaunya menusuk-nusuk geli leher Katsuki, membuatnya semakin jengkel

"Sekali lagi kau begitu kau bakal tidur di ruang tamu selamanya." Geram Katsuki.

"Kejamnya kacchan, bagaimana kalau aku mati kedinginan?" Deku memelas sembari melepaskan pelukannya dari pinggang itu.

"Cih, lebih baik kau mandi. Badanmu bau tengik."

"Kau berlebihan, aku kan tidak sebau itu, Kacchan.."

"Cuma orang yang tidak punya lubang hidung yang bilang kau tidak bau."

Tentu saja bohong. Katsuki tidak pernah merasa Deku sebau itu. Seringnya keringat Izuku bercampur deodorant malah menjadi tersisa wangi maskulin.

Yang diam-diam Katsuki selalu suka dengan aroma tersebut. Tapi tetap saja dia tidak akan pernah mengakuinya.

Intinya malam itu dia cuma mau Deku segera mandi agar dia tidak kedinginan.

"Eh, kau masak kari, Kacchan?" Tiba-tiba Deku sudah mengintip panci di atas kompor.

"MANDI!!!"

"Y-YES SIR!"

Tapi sebelum dia lari terbirit-birit menuju kamar mandi. Katsuki menggenggam pergelangan tangannya, seketika menghentikan Deku ditempat.

Manik zamrud menatap laki-laki yang lebih pendek itu kebingungan.

"Ada apa Kacchan?" Deku memiringkan kepalanya.

"Kau lupa sesuatu."

Deku berpikir keras.

Dia sudah meletakan syalnya di tempat yang benar..
Sepatunya juga tidak berantakan..
Tasnya juga tidak di lorong...

Tunggu apa jangan-jangan Kacchan minta dibelikan sesuatu sebelum aku kesini? Sialan aku benar-benar lupa..

"Berhenti bergumam bodoh.Aku tidak menitip apapun sebelum kau kesini." Katsuki mendengus kesal.

"Jadi.. aku lupa apa?"

Katsuki berdecak, tiba-tiba dengan aneh dia menatap lantai apartemennya. Gugup.

Perlahan dia mengadahkan pipi kanannya seperti menunjukan pada Deku ada sesuatu dipipinya, meski tidak ada apa apa.

Jari kakinya sedikit berjinjit, sampai
Kemudian Deku melihat Telinga Katsuki memerah.

Oh..

Tanpa pikir panjang Deku menariknya dalam pelukan, mengecup pipi lembut Katsuki.

"Maaf.Aku lupa ini, kan?" Deku menyeringai.

"Hm.."

"Aku pulang, kacchan!"

_______________________________

446 words

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Behind Their Closed Door (DekuBaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang