"semakin Lo memperlakukan gue dengan buruk,perlahan rasa cinta ini hilang."
-Natasha••••
"Sha, tungguin gue!!"teriak Edgar yang berlari-lari kecil,Edgar tau bahwa Natasha sedang tidak baik-baik saja.
Natasha berhenti,dia sedikit menghela nafas kemudian ia berbalik lalu menunggu Edgar menghampirinya.
"Lo kecewa banget ya,sha?"tanya Edgar
"Pake nanya"sahut Natasha dengan nada lirih.
"Lo harus buat perhitungan sama jeanjing itu!"ucap Edgar sembari memegang kedua bahu Natasha,ia menatap mata Natasha dalam,dan meyakinkan apa yang dia pikirkan.
"Gabisa,gue gabisa,itu cuman bisa memperkeruh keadaan gue sama dia,gar"ucap Natasha melepaskan kedua tangan Edgar dari bahunya.
"Tapi sha,Lo gak mungkin disakiti gini terus"ucap edgar,ia mulai kesal melihat perilaku Natasha yang keras kepala.
"Gue yakin,dia bakalan berubah gar"jawab Natasha tanpa menatap sang lawan bicara.
"Yakin dia bakal berubah?"tanya Edgar,langkah Natasha terhenti kemudian ia menatap Edgar penuh arti.
"Udah,gausah sedih-sedih gini."ucap Edgar sembari menunjukan senyum hangatnya itu.
"Lo udah jelek,nanti tambah jelek"lanjutnya dengan diiringi tawa, Natasha hanya diam menatap Edgar yang sama sekali baginya tidak lucu.
"Gue duluan"pamitnya sembari menepuk pundak Natasha
***
“semakin gak yakin bahwa kamu bisa berubah,je"
-Natasha
***"okeh anak-anak,sekian dari bapak terimakasih"ucap guru itu mengakhiri pembelajaran.
"Eh sha,makan apa enaknya?"tanya gadis dengan rambut sebahu, namanya adalah Selma.
"gak mood makan gue el,Lo duluan aja bareng Hanzell"ucap Natasha yang sibuk dengan ponselnya.
"Loh?mau nitip apa nanti gue beliin deh,masa gak makan sih?"ucap Selma,tapi kali ini ucapan nya sama sekali tidak direspon.
"Pstt,Selma"Panggil Hanzell dari bangku sebelah Selma.
"Ha?kenapa?"tanya Selma
"Dia lagi gak mood,kita duluan aja"jawab Hanzell,benar hanya Hanzell yang mengerti perasaan Natasha yang sekarang sedang tidak baik-baik saja.
"Oh okay,sha yaudah gue duluan ya"ucap Selma,Natasha mengangguk dan akhirnya Selma pergi meninggalkan kelas tentu saja dengan Hanzell.
"yakin dia bakal berubah?"
Ucapan Edgar terus saja terngiang di telinga Natasha,ia hanya menghela nafas panjang kemudian ia mengeluarkan kertas lalu menuliskan sesuatu di dalam kertas tersebut.
“dear jeandra,cowok dingin yang gue kenal,cowok sensitif,dan juga cowok yang posesif,gue sengaja nulis ini karena gue bingung harus apa.”
“kita kenal di hari itu,tepat dimana kita sama-sama di ospek,Lo waktu itu lucu banget bikin gue gemes sampe pengen nyubit pipi lo.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly
Teen FictionUntuk membuat suatu hubungan agar terlihat baik-baik saja memanglah sulit, jika dipaksa akan membuat terluka dan jika pergi itu akan lebih menyakitkan. Ntah akan berakhir bahagia atau malah sebaliknya? -butterfly