2

3K 277 56
                                    





........

Itachi langsung mematikan ponselnya yang bergetar saat ia melihat Sakura yang terlihat baru saja keluar dari kamar mandi.

"Sayang,, aku akan berangkat lebih pagi hari ini. Maafkan aku karna aku tidak bisa menemanimu sarapan.. "

"Tidak apa, Itachi_kun.. " Sakura tersenyum samar, berusaha untuk menyembunyikan kekecewaannya. "Aku bisa sarapan dengan Kaasan, nanti. "

"Yasudah.. Kalau begitu aku berangkat, okey.. Aku janji akan berusaha pulang lebih cepat hari ini. "

Sakura mengangguk.
Hingga Itachi pun mendekat kearahnya, lalu mencium keningnya sebelum kemudian suaminya itupun keluar dari kamar mereka.

Mereka menikah karena perjodohan. Dan Sakura begitu sangat mencintai Itachi, jadi karena itulah dia langsung menerima perjodohan itu, saat mereka dipertemukan beberapa minggu yang lalu sebelum akhirnya keduanya memutuskan untuk menikah setelahnya.

"Aku merasa kalau Itachi sedang menyembunyikan sesuatu dariku. Tapi apa? "

..........

Sakura keluar dari kamarnya, dan tepat saat itu juga dia melihat Sasuke yang tengah berjalan menuju tangga.

'Kenapa Sasuke tidak pergi ke kampus? Apakah dia libur hari ini? ' dengan langkah pelan, Sakura berjalan menuju arah yang sama dengan adik iparnya itu.

Sakura berjalan sepelan mungkin, karena dia tidak ingin berpapasan dengan Sasuke yang selalu saja bersikap dingin padanya itu.

Sasuke tidak menyukainya. Dan mungkin juga pria itu tidak menginginkan dirinya yang menjadi kakak iparnya saat ini. Begitu pikir Sakura dalam hatinya yang mulai merasa sedih.

'Itu--,, ' Sakura mengernyit bingung saat tanpa sengaja mata hijaunya tertuju pada tangan Sasuke yang terkepal.

Tidak.

Bukan itu yang menarik perhatiannya. Tapi balutan perban di tangan pria itulah yang membuat Sakura bertanya-tanya,, apa yang sudah terjadi dengan adik iparnya itu, sehingga tangannya terluka saat ini?



"Tuan Sasuke,, anda membutuhkan sesuatu? "

Salah satu pelayan menyapa Sasuke yang sudah sampai di dapur.
Namun sepertinya bungsu Uchiha itu terlihat bergeming dan mengabaikan ucapan pelayan tersebut.

'Yaampun,, dia benar-benar bersikap dingin terhadap semua orang. Apakah dia juga selalu bersikap seperti itu terhadap kekasihnya? ' Sakura terus memperhatikan Sasuke dari kejauhan yang tengah meminum air putih saat ini.

Hingga Sakurapun langsung bersembunyi saat ia melihat Sasuke yang sudah berjalan kembali kearahnya. Lebih tepatnya pria itu berjalan keluar dari ruangan itu.

Dan tanpa diketahui Sakura,, ternyata Sasuke mengetahui kehadirannya dan tiba-tiba saja dia berhenti tepat di dekat tempat Sakura bersembunyi.

"Apa aku sangat menakutkan untukmu? Kenapa kau harus bersembunyi seperti itu? "

'A-apa.. ' Sakura langsung membulatkan matanya mendengar itu.
'Yaampun,, Bagaimana bisa dia mengetahui aku ada disini? '

"Kau juga terus memperhatikankanku sejak tadi. Aku sangat tahu itu. " Sasuke kembali berucap yang membuat Sakura semakin tersentak kaget mendengarnya.

Sasuke tersenyum tipis saat ia melirik kecil kearah Sakura yang masih saja enggan untuk keluar dari tempat persembunyiannya itu.

Hingga beberapa saat kemudian,, Sakura pun keluar dari tempat persembunyiannya, yang untung saja Sasuke sudah tidak berada di sana saat itu.

'Huft.. Untung saja. '
Sakura menghela nafas lega dan diapun mulai kembali melangkah menuju dapur. Namun langkahnya langsung terhenti saat dia mendengar samar-samar suara seseorang yang tengah membicarakannya.

"Apa kau merasakannya juga? "

"Merasakan apa? "

"Nona Sakura itu pembawa malapetaka. Karena apa--,, karena semenjak dia hadir di keluarga ini,, aku benar-benar sangat sering melihat kejadian aneh yang sangat mengerikan. "

"Sst.. Jangan berbicara yang tidak-tidak. Kejadian itu hanya terjadi dua kali, dan itupun tidak pernah memakan korban, karena Nona Sakura yang selalu berhasil menyelamatkan tuan Itachi. "

"Aku hanya berbicara tentang apa yang kulihat."

"Sebaiknya hentikan omong kosongmu itu, karna jangan sampai Tuan Sasuke mengetahuinya, atau kau akan bernasib buruk sama seperti apa yang terjadi kepada tuan Fugaku. "

"Tapi Nona Sakura bukan orang yang penting untuk Tuan Sasuke. Dan lagipula--,, aku tidak melakukan penghianatan seperti apa yang dilakukan Tuan fugaku saat itu. Aku hanya berbicara tentang apa yang terjadi dan kulihat."

"Aku sudah memperingatkanmu. Jadi jangan salahkan aku kalau kau sampai mengalami kemalangan nantinya. Sudahlah,, aku harus pergi untuk menyiram tanaman. " pelayan itu pergi meninggalkan salah satu temannya tersebut.

Dan tanpa mereka sadari,, saat ini Sakura tengah menangis di balik tembok setelah ia mendengar semuanya tadi.

.........





Malam pun tiba..

Sakura terus mengurung diri dikamarnya, bahkan
dia menolak turun ke lantai bawah untuk makan malam, saat salah satu pelayan memanggilnya beberapa menit yang lalu.

Itachi belum pulang saat ini. Dan itu membuat perasaan Sakura semakin bertambah kacau.

"Kau bahkan tidak mengangkat panggilanku, Itachi_kun.. Hufft,, ini benar-benar sangat menyebalkan.. "
Sakura menarik selimut tebal itu untuk menyelimuti seluruh tubuhnya, dan diapun mulai memejamkan matanya dengan perasaan yang benar-benar pilu.

.........


"Menurutmu--,, kenapa Nona Sakura melewatkan makan malam hari ini? "

"Kau pikir saja tentang kesalahanmu itu. "

"Apa.. Astaga.. Memangnya apa kesalahanku? "

"Sebaiknya kau minta maaflah padanya selagi sempat. Karena aku sangat yakin kalau Nona Sakura mendengar semua yang kau ucapkan tentangnya tadi.." ucap gauri yang kemudian meninggalkan Hanako sendirian di ruangan itu.

"Astaga,, yang benar saja! Kenapa aku harus minta maaf padanya? "
Dengan raut wajah asuhnya,, Hanako berjalan menuju kamarnya lalu diapun masuk kedalam kamar yang berukuran cukup besar itu.

Namun tiba-tiba saja--



Uhukk.. .



--seseorang mencekiknya, lalu mengikat cepat lehernya menggunakan tali panjang sehingga pelayan itu benar-benar kehabisan nafasnya saat itu juga.

'Cih! Seorang pelayan bahkan bisa melakukan dosa yang sangat menjijikan.. '

********

Love Obsesion(End)pdf. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang