3

2.8K 268 61
                                    



...........

"Segera urus mayatnya, dan pastikan agar jangan sampai siapapun mengetahuinya, apalagi Sakura.
Jangan sampai menantuku itu mengetahui hal ini, karena aku khawatir kalau dia akan ketakutan nantinya. "

"Baik, Nyonya.. "

"Dan ya--,, " Mikoto kembali berucap kearah beberapa pelayannya itu.
"--kalian tidak perlu takut atau merasa khawatir tentang apapun, karena selagi kalian semua tidak melakukan kesalahan--,, maka kalian semua pasti akan tetap aman. "

Setelah mendapat anggukan dari semua pelayannya, Mikotopun segera berlalu dari sana untuk menemui salah satu putranya yang baru saja berbuat ulah itu.

.........

Mikoto memasuki kamar Sasuke dengan sangat hati-hati karena banyak sekali pecahan beling disana.
Hingga diapun menghampiri putra bungsunya itu yang sedang berdiri di depan pagar balkon kamarnya.

"Kau sudah berjanji kepada Kaasan untuk tidak melenyapkan seseorang lagi, Sasuke.. " Mikoto membuka percakapan meskipun putranya itu tidak menatap kearahnya.
"Hari itu adalah untuk yang pertama dan terakhir kalinya kau melakukan hal yang sangat mengerikan.
Tapi kenapa kau harus melakukannya lagi sekarang? "

Mikoto sangat tahu kalau apa yang baru saja terjadi kepada salah satu pelayannya itu adalah ulah putra bungsunya.
Jadi karena itulah, dirinya segera menemuinya saat ini.

Dan untung saja,, Sakura sang menantu kesayangannya belum mengetahui tentang hal ini.

"Sasuke.. Kaasan mohon, tolong hentikan semua kegilaanmu itu.." Mikoto kembali berucap saat ia melihat putra bungsunya itu yang hanya terdiam.
"Kaasan bahkan sangat tahu kalau kaulah yang sudah berusaha untuk mencelakai kakakmu kemarin malam. "

"Itu pantas untuknya. "

"Sasuke.. " Mikoto sedikit meninggikan suaranya dan menatap kesal kearah putra bungsunya itu.
"Sampai kapan kau akan terus seperti ini, hah!
Bahkan Itachi,, dia adalah kakakmu sendiri, Sasuke. Dan tidak seharusnya kau melakukan hal itu padanya--"

"Lalu kenapa Kaasan hanya diam, saat dia melakukan kebodohan, hah! Katakan! " Sasuke menatap ibunya dengan raut wajah dingin. Terlihat sangat jelas kemarahan diwajah tampannya itu.

"Sasuke--"

"Aku akan melenyapkan siapapun yang berbuat kesalahan, meskipun itu adalah keluargaku sendiri.
Dan aku sangat yakin--,, kalau Kaasan sangat mengerti dengan apa yang baru saja kukatakan ini."

"Tapi Sasuke,, Itachi adalah putraku juga. Dan Kaasan hanya memiliki kalian saja saat ini.
Jadi Kaasan sangat memohon padamu,, tolong jangan sakiti kakakmu--"

"Seorang penghianat. " rahang Sasuke terlihat mengeras.
"Siapapun itu adalah sama untukku. Jadi jangan pernah menghentikan aku untuk melenyapkan seluruh pendosa yang berada tepat di depan mataku, karena aku tidak akan pernah berhenti, meskipun Kaasan sendiri yang melarangku sekalipun!. "

Mikoto hanya bisa terdiam dengan raut wajah cemasnya saat ia melihat Sasuke yang berlalu dari hadapannya.

Suaminya bahkan tiada beberapa bulan yang lalu, karena ulah putranya itu.

Ya.

Fugaku menghianati kesetiaannya.
Dan Mikoto tidak bisa menyalahkan Sasuke atas apa yang dilakukannya saat itu, karena dirinya juga benar-benar sangat membenci suaminya setelah apa yang dilakukan pria itu terhadapnya.

Sasuke benar-benar sangat menyayanginya.
Sehinga saat putranya itu melihat dirinya yang menangis karena tersakiti,, maka saat itu juga Sasuke benar-benar tidak akan memberikan ampunan untuk orang yang menyakitinya itu, meskipun dia adalah ayahnya sendiri.

Tapi sekarang,, Mikoto tidak bisa membiarkan Sasuke melenyapkan siapapun lagi, apalagi kakaknya sendiri.

Tidak.

Mikoto benar-benar tidak akan membiarkan itu terjadi.
Dia benar-benar harus bisa mengendalikan kemarahan putra bungsunya tersebut.

.........

Itachi terlihat baru saja pulang dari perusahaan karena semalam lembur. Dan dia berpapasan dengan adiknya yang baru saja sampai di lantai bawah.

"Sasuke kau tidak pergi kekampus?"

Sasuke mengabaikan ucapan Itachi, hingga sulung Uchiha itupun melanjutkan langkahnya.

Namun baru beberapa langkah Itachi berjalan, tiba-tiba saja Sasuke berucap yang membuat Itachi kembali menghentikan langkahnya.

"Kau sangat tahu apa alasanku, kenapa melenyapkan Tousan, bukan?

Itachi terdiam mendengar itu.

"Jadi cepat perbaikilah kesalahanmu itu, sebelum aku melihat istrimu terluka.
Karena saat itu juga--,, kau akan bernasib sama seperti bajingan itu. " Sasuke berucap penuh penekanan yang membuat Itachi semakin terdiam saat ini.

......

Itachi memasuki kamarnya dan dia langsung disambut senyuman hangat dari istrinya.

"Itachi_kun,, kau sudah pulang? " dengan senyum cantiknya, Sakura berjalan kearah Itachi lalu memeluknya dengan penuh rindu.

Merasakan kehangatan itu,, Itachi langsung mengeratkan pelukannya dengan raut wajah penuh penyesalan.
"Maafkan aku.. "

"Tidak apa. Aku mengerti. "
Sakura mengusap-usap pelan punggung tegap suaminya itu.
"Kau pasti harus menyelesaikan banyak pekerjaan. Jadi karena itulah kau tidak bisa pulang dan harus tertidur diperusahaan semalam. Iya, kan? "

Mendengar itu,, Itachipun langsung melepaskan pelukannya.
"Kau tidak marah padaku? "

Sakura menggeleng.

Dan Itachi langsung tersenyum lega melihatnya.
"Aku merindukanmu. Sangat." ucap Itachi dengan tatapan sayunya, yang kemudian diapun mengecup lembut bibir mungil didepannya itu dengan perasaan yang mulai terasa kacau.
'Maafkan aku, Sakura... Maafkan aku. '

..........

"KELUAR!! "

Sakura mengernyit bingung saat ia membuka pintu kamarnya dan ia langsung mendengar teriakan itu.

Itu suara teriakan adik iparnya.
Dan salah satu pelayan terlihat keluar dari sana dengan raut wajah pucat. Terlihat seperti ketakutan dan panik.

PRAAANG..

'Apa yang terjadi? Ada apa disana? '

Dengan langkah pelan, Sakurapun mulai berjalan kesana.

Meskipun takut,, tapi Sakura benar-benar penasaran dengan apa yang terjadi disana.

Sampai akhirnya--

'Yaampun.. '

Sakura menatap shock kedalam kamar Sasuke yang terlihat sangat berantakan saat ini.

Pecahan beling berserakan dimana-mana.

Dan sepertinya pecahan itu berasal dari piring dan juga gelas yang dilempar oleh pria itu.

Tapi dimana adik iparnya itu.

Sepertinya Sasuke tidak terlihat disana.

Mencoba memberanikan dirinya,, Sakura pun melangkah masuk.
Dan dia menemukan Sasuke yang tengah duduk bersandar di sofa dengan kedua matanya yang terpejam sembari menengadah keatas.

'Sebenarnya apa yang terjadi dengannya? '

Sakura terdiam dengan terus menatap kearah Sasuke, sampai tiba-tiba saja pria itu membuka matanya lalu menatap kearahnya.

Dan pandangan mereka pun bertemu.

..............








Untuk fullnya di pdf yaa...

Yang berminat langsung chat saya..
Terimakasih..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Obsesion(End)pdf. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang