4. The Same Hobby

229 27 7
                                    

Seseorang yang sedang berada diwaktu luang pasti memiliki sebuah kegiatan yang mereka sukai, banyak sekali kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu luang terkadang juga ada beberapa orang yang melakukan kegiatan tersebut untuk menenangkan pikirannya, orang-orang bisa juga menyebutnya sebagai hobi.

Sama halnya dengan orang-orang lain renzee juga memiliki sebuah kegiatan yang selalu ia lakukan saat ia ada waktu luang dan pikirannya sedang semrawut. Melukis, iya renzee sangat menyukai kegiatan tersebut dimana setiap lukisan yang ia buat bisa mencerminkan apa yang sedang ia rasakan.

Setelah sibuk membersihkan rumah dengan para sepupunya, renzee kini tengah bingung harus melakukan kegiatan apa lagi. Karena kepalang bingung harus melakukan apa, akhirnya renzee melangkahkan kakinya menuju kamar sang adik kembar untuk mengajaknya keluar rumah menemaninya mencari barang yang sedang ia inginkan.

Tok.. tok.. tok..

Renzee mengetuk pintu kamar sang kembaran yang setengah terbuka, di dalam kamar terlihat yoshrey yang tengah duduk di balkon kamar sambil memegang alat lukisnya.

Yoshrey terlihat sangat tenang saat melakukan kegiatan melukisnya. Melihat sang adik yang tidak bergeming dan tetap fokus dengan kegiatannya akhirnya renzee memutuskan melangkah masuk menuju kamar sang adik tanpa persetujuan dari pemilik kamar.

" Fokus banget dek sampe abangnya ketok pintu gak denger." Renzee berucap tepat setelah ia sudah berada di belakang punggung sang adik yang tengah fokus dengan kegiatannya.

Yoshrey yang tengah fokus akhirnya menoleh ke arah belakang guna melihat siapa orang yang barusan berbicara kepadanya.

" Eh.. iya bang kenapa? Sorry.. sorry.. tadi lagi fokus hehehe." Ucap yoshrey sesaat setelah melihat sang kakak kembar berdiri di belakangnya.

" Iya gak papa dek, gue juga kalo lagi fokus ngelukis gak bakal sadar kalo disekitar gue ada orang lain wkwk."

Renzee tengah memperhatikan hasil lukisan sang adik yang sepertinya masih setengah jadi. " Lagi mikir apaan lo dek? Warna yang lo pake dominan warna birunya biasanya nih ya kalo kaya gini lagi pengen nenangin pikiran, coba sini cerita lagi mikirin apa sih adek kesayangan gue."

" Wkwkwk gue bukan lo ya bang yang kalo ngelukis ada makna tersembunyi di dalamnya, gue ngelukis cuma buat ngisi waktu luang aja kalo pun gue mau cerita lewat lukisan yang gue buat gak bakalan gue kasih liat ke lo bisa-bisa ketebak isi pikiran gue." Yoshrey menjeda ucapannya dan melihat ke arah sang kakak.

Setelah bertatap mata dengan sang kakak, yosh kembali melanjutkan ucapannya. " Gini nih kalo punya abang hobinya sama mau cerita lewat lukisan bisa ketebak wkwk.. tapi kalo ini kaga kok bang I don't think anything, kayak tiba-tiba aja tadi lagi gabut gak tau mau ngapain jadinya yeah as you can see jadi ini lukisan."

" Wkwkwk gabut lo bermanfaat dek." Ucap bang ren yang bingung harus menjawab apa.

" Kenapa bang tiba-tiba nyamperin gue?" Tanya yosh melihat sang kakak yang sepertinya tidak akan melanjutkan ucapannya karena malah terlihat fokus melihat hasil lukisannya.

" Oh iya malah lupa tujuan awal gue ke sini ngapain hehehe.. dek temenin gue yuk beli kanvas sama cat akrilik buat lukis punya gue dah banyak yang abis sekalian mau lihat-lihat cat air yang bagus udah lama gak pake jadi pengen beli, siapa tau ada yang mau lo beli juga kalo nemenin gue."  Ajak bang ren pada yoshrey.

" Wkwkwk kalo dah liat lukisan mata lo emang gak bisa beralih bang, yaudah ayok deh gue juga mau beli kanvas sekalian liat-liat kuas kali aja ada yang bagus." Jawab yohs sambil merapikan barang-barang yang barusan ia gunakan untuk melukis.

" Yaudah lo siap-siap dulu, gue juga mau siap-siap. Nanti langsung ke bawah aja kalo dah siap biar tinggal berangkat." Ucap bang renzee sambil berlalu keluar kamar yosh.

Domus NostraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang