dibawah kendaliku

244 30 0
                                    

Di rumah win.

Dia sedang membantu neneknya mengupas bawang.

"Win, jangan lupa antarkan pesanan ini ya kerumah Bu indah, besok pesta pernikahan putrinya"

"Iya nek".

"Oh ya nenek lupa, semalam temanmu datang lalu memberikan alat pijat untuk nenek "

"Hah, siapa nek?" Tanya win penasaran.

"Kalau gak salah namanya BRI"

Win terkejut dan terlihat mengepalkan tangannya.

"Wahhh, alatnya sangat berguna badan nenek lega sekali"

Win menghampiri neneknya,lalu memegang halus tangan nenek.

"Nek, win gak akrab dengannya lain kali kalau dia datang tolong jangan hiraukan dia ya nek ,win mohon sekali nek "

"Loh win ada masalah apa sama nak bri, kelihatanya dia anak baik-baik sudah tiga kali ia berkunjung"
"HAH, tiga kali nek?"

Nenek mengangguk.

"Apa sih maunya"dalam hati win.

"Nek, lain kali tolak aja ya nek
Sekarang win antar pesanan dulu nek".

Saat ia mengayuh sepedanya.
Ia memikirkan apa tujuan bright melakukan itu.

    

                              *******
Area balapan.

"Lo lagi dekatin win atau bagaimana?" Tanya Luke.

Bright tidak menjawab.
"Dia straight, dia suka Keiza kalau Lo gak tahu, mundur aja bright dari awal gue juga dah curiga sama Lo , kalau Lo masih ingat waktu gue pertama kali menjabat ketua OSIS lalu aku menyuruh win untuk memberikan mu buku yang ketinggalan , namun Lo menghindarkan karna Lo tahu dia sedang mendekati Keiza, alibi Lo ya main-main sama orang"

"Sejelas itukah?" Tanya bright terkekeh.

"Lo kemarin gak berbuat aneh kan?"

"Sikit, gue cuma cium bibir sama sedot putingnya" ucapnya bar-bar.

Luke terkejut dan langsung menonjok bahu bright.

"GILA LO"
"Mau gimana lagi gue dah gak tahan"
"Bajingaaaaaan Lo"
"Ya memang dari dulu kan gue bajingan, Lo gak ada niat mau bantuin gue , apes banget gue waktu di parkiran trus di gangnya gue cium Sam karena dia dah mau berhenti buat ngejar gue"

Luke tertawa.

"Oh itu yang membuat win jijik nengok Lo, dia ngomong sama gue kalau Lo itu sasimo"

"Kurang ajar"

"Dah gabung sama gun , acaranya dah mau di mulai tuh".

Bright pun mengangguk lalu meninggalkan Luke.

"Yakin gue lo bakal menang lagi hari ini " ucap Joss.

Dan ternyata benar bright berhasil mendahului geng sekolah sebelah.

"Gue dah transfer ke rekening Lo , gila Lo ya bright memang jagoan, lain kali gue masih mau nantangin Lo"ucap Alex.

"No problem" ucap bright sambil mengangkat bahu.

"Gay club'?" Tawar Alex.

Namun bright menolak.
"Gak malam ini, soalnya gue ada urusan ,gun,Joss,Mike ,Luke kalian aja deh yang ikut dia"

"Oke"

Bright pun meninggalkan area.
Ia masuk ke mobilnya.
Sambil menyetir ia menelepon seseorang.
"Sialan tidak diangkat"
Akhirnya ia menambah kecepatan mobilnya.
Hingga ia sampai didepan rumah seseorang.

"Nyari siapa ?"

"Malam om,Winnya ada om?"
"Oh teman win rupanya, masuk aja dia sedang menonton di ruang tamu" ucap ayah win.

Bright menuju tempat yang disuruh.
Ia melihat win duduk sambil tertawa melihat ada yang lucu di acara yang ditontonnya.

"Lucu ya?" Tanya bright yang mengakibatkan win terkejut.

"Handphone ditangan tapi di telpon gak diangkat maksudnya apa?".

"Kak bright kenapa bisa disini, siapa yang suruh masuk?"

Tiba-tiba ayah win datang.

"Temanmu suruh duduk win, ayah mau nyusul nenek di tempat Bu indah dulu".

Setelah ayah win pergi.
Bright pun ingin duduk lalu membuka jaketnya.
Sedangkan win pergi kedapur.
Bright yang tak melihat ayah win pun langsung mengunci pintu.

Win memberikan air minum untuk bright.
Bright menerimanya.
Ia sengaja membuat tangannya bersentuhan dengan jemari win.

"Gue menang tadi balapan sama Alex"ucap bright.

Win memicingkan matanya.
Tidak ada yang bertanya dalam hati win.

Karna merasa tidak dihiraukan.
Bright pun menarik tangan win lalu menjatuhkan badannya ke sofa.
Bright menindih win.

Cup

Ia mengecup bibir win.
"Ciuman untuk kemenangan"

"Menyingkirlah " suruh win menahan emosi.

"Tidak sopan, tidur di apartemen ku malam ini, biar besok berangkat bareng kesekolah"

"Gak bisa,lebih baik anda pulang"

"Ngusir?" Ucapnya dengan tatapan tajam.

Win sedikit takut.

"Bereskan barangmu sekarang atau malam ini kita menghabiskan malam disofa ini"

"Gila" ucap win lalu pergi ke kamarnya.

Apartemen bright.

"Gue mau mandi dulu , sana tidur duluan" suruh bright.

Win pun menurut.

Setelah bright siap membersihkan diri. Ia pun menyusul win yang sudah terlelap.

Drrtrtrt
9
Bunyi notifikasi ponsel win.
Bright melihatnya.

// Win jangan lupa besok bawa flashdisk nya ya buat up acara besok//

"Keiza, hahaha sialan "ucap bright.

Lalu naik ke kasur.
Menyelimuti badan mereka berdua.

Ditengah malam win terbangun.
Ia melihat bright belum tidur , bersandar di ranjang sambil memakai earphone.

Sudah pukul 02.35

win melihat tangannya yang di elus dan di gemgam bright.
Membuat nya bingung dan terkejut.

Bright yang ingin memutuskan untuk tidur , membuat win kembali memejamkan matanya.
Bright tersenyum melihat wajah tidur win.

"Tidur yang nyenyak" ucapnya dan mencium bibir win sekilas.

"Tidak ini sudah gila" bathin win.

with you in the futureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang