01

10 3 0
                                    

Dilarang ngecopy semua text disini!
Happy Reading ❤️

"Lyan! Jangan tinggalin Caca!" Teriak seorang anak kecil yang tengah menangis melihat sahabat nya pergi meninggalkan nya.

"Maafkan Lyan Caca, Lyan janji akan kembali suatu hari nanti" Balas sahabat anak kecil itu.

"TIDAK! LYAN!!"

"CARLA THERESA!" Mimpi Carla berakhir begitu saja setelah ia mendengar teriakan ibunda tercinta nya dari balik pintu kamarnya.

Buru-buru ia langsung menghapus air mata yang mengalir di pipi chubby nya.

Mimpi nya terasa begitu nyata! Bahkan alur nya pun sama seperti kejadian dulu.

"Carla?! Kamu ada di dalam kan nak?" Teriak Silvy-mama Carla dari balik pintu.
Tersirat kekhwatiran di teriakan itu.

Sementara itu Carla hanya diam sambil mengingat mimpi nya lagi.
Namun tak lama setelah itu, dia pun memijat pelipisnya yang terasa sangat pusing.

Ia buru-buru beranjak dari tempat tidurnya dan membuka pintu kamarnya.

"Ada apa ma?" Tanya Carla sambil tersenyum paksa.

"Astaga sayang, mama kira kamu kenapa-kenapa habisnya dari tadi mama manggilin kamu tapi kamu gak ada jawaban" Jelas Silvy bertubi-tubi dengan muka penuh kekhawatiran.

"Carla gapapa kok ma, tadi Carla ketiduran makannya gak denger panggilan mama" Ucap Carla berhasil menenangkan hati Silvy.

Silvy pun bernafas lega.
Ia pikir anaknya kabur dari rumah karna sudah tidak betah lagi menjadi anggota keluarga ini.

"Yaudah, nanti jangan lupa makan ya. Mama siapin rendang sama babi kecap kesukaan kamu" Seru Silvy yang diangguki oleh Carla.

Lalu Silvy pun pergi setelah itu Carla menutup pintu kamarnya dan langsung mandi.

Walaupun sekarang hari sabtu, tapi bagi Carla mandi pagi itu wajib.
Karna dia merasa tubuh nya akan menjadi sebau sampah jika tidak mandi.

Di dalam kamar mandi, Carla masih memikirkan mimpi nya.

Pasalnya mimpi itu selalu terulang akhir-akhir ini,  dan 100% alurnya pun selalu sama.

"Lyan, Caca kangen..." Terdengar lirihan Carla yang kembali menangis mengingat sahabat sekaligus cinta pertamanya itu.

Dengan sengaja, Carla menutup kedua matanya dan menenggelamkan tubuhnya di bathtub.

Hal itu biasa ia lakukan ketika sedang stres atau banyak pikiran.

Tak lama, Carla pun mengangkat kepala nya keatas dan menghirup napas dengan rakus.

"Huh, huh, huh"

Sebenarnya kesadaran Carla hampir hilang, namun ketika ia mendengar teriakan mama nya Carla langsung bergegas bangkit dari bathtub dan membilas tubuh nya sekali lagi dengan shower.

"CARLA? SUDAH 25 MENIT KAMU NGAPAIN SIH? MANDI APA LAGI BERTA-"

Cklek

"Carla udah selesai ma, tadi ketiduran di dalam. Jadi gak denger panggilan mama" Seru Carla buru buru sebelum mama nya ini melanjutkan ucapannya.

"Ngapain aja di dalam? Mama kira kamu kabur dari rumah ini karna udah gak betah jadi beban keluarga ini lagi" Ucap Mamanya.

"Astaga ma, anak sendiri dibilang beban keluarga?! Abang tuh beban keluarga kerjaanya kalo gak tidur ya bernafas" Kesal Carla.

"Bernafas itu wajib nak, yasudah sana pakai baju nya. Habis itu langsung makan itu makannya udah mama sisain, mama taro kulkas nanti kamu tinggal masak lagi aja biar hangat. Tadi mama, abang, sama papa udah makan duluan" Seru Silvy langsung mengalihkan pembicaraan nya.

"Loh! Emangnya sekarang jam berapa? Kok kalian udah pada makan aja? Kenapa kalian gak nungguin aku?" Tanya Carla tambah kesal.

"Carla anak mama yang cantik, ini udah jam 10.25 nak. Udah menjelang siang malah" Ucap Silvy mencoba untuk sabar.

"APA? YANG BENAR SAJA? KENAPA CEPAT SEKALI?" Carla tentu saja sangat kaget dengan perkataan mamanya.

"Itu karna kau tidur sampai larut malam sehingga bangun siang. Ayolah Carla aku tau kau bergadang semalaman untuk nonton dorakor" Seru Gio, kakak Carla tiba-tiba.

Carla yang mendengar kakak nya itu mengucapkan kata Drakor dengan salah pun tambah kesal.
"Drakor bang bukan dorakor, kau kira kartun?!"

"Halah, sama aja itu" Gio hanya cuek-cuek saja dan terlihat tak perduli dengan apa yang di ucapnya.

"Sudahlah, mending Carla masak aja" Carla akhirnya menyerah dan pergi ke dapur.

"Car, kalo udah selesai makan langsung ke ruang tv ya. Ada yang mau papa sama mama omongin" Teriak Alfian-papanya.

"IYA PA" Balas Carla yang masih fokus dengan masakan nya itu.

Setelah kira-kira menghabiskan waktu hampir 30 menit, Carla selesai makan dan langsung ke ruang tv dimana ada kakak,mama, dan papa nya itu.
"Kenapa pa?" Tanya Carla lalu mendudukan dirinya di sofa dekat mamanya.

"Gini Car, Sebenernya papa sama mama udah diskusiin ini dari kemarin sama Gio. Dan karna keputusan papa sudah bulat plus juga keadaan yang mendesak, papa sama mama mutusin buat pindah rumah aja" Alfian menjelaskan maksud nya.

"WHAT? KENAPA PA? PAPA BANGKRUT? KENAPA HARUS PINDAH SIH PA?" Seru Carla tampak tak terima.

Pasalnya ia sudah sangat nyaman tinggal di perumahan itu.
Dari Carla lahir sampai di umurnya yang sekarang. Kira-kira sudah 16 tahun Carla tinggal.
Ia tak mungkin dengan mudahnya ingin pindah begitu saja.

"Papa sama mama ada urusan mendadak Carla, Gio juga mau kuliah di sana. Universitas disana bagus bagus nak" Ucap Silvy mencoba menenangkan Carla.

"BIG NO! INTINYA CARLA GAK MAU PINDAH DARI SINI TITIK!" Ucap Carla lalu pergi ke kamarnya meninggal keluarga nya yang terpaku.

"Udahlah ma, pa biar Gio aja yang coba bujuk Carla" Gio lalu pergi menyusul Carla ke lantai atas.

Jangan lupa vote, comment, and follow akun author ya maniezzzz 😽💗

💋💋💋💋 Author kasih kecupannya manjahh untuk kalian yg vote, comment sm follow akun author 😘

Babay lopyuuuu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Carla And LyanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang