Cahaya Pagi itu menyinari sebagian wajahmu melalui celah jendela. Aroma pagi hari dengan sedikit wewangian yang asing membuat netra coklatmu memaksa melihat sekeliling. Tampak asing, ruangan yang tak kamu kenali.
Apakah aku masih hidup? tapi ini di mana? - batinmu
kamu mencoba untuk bangun dan duduk, menetralkan pikiranmu. Semalam kamu merasa baru saja tenggelam, berusaha mengakhiri hidupmu tapi, tak ada yang kamu ingat setelah atau sebelumnya. kamu berusaha bangun berjalan melihat beberapa barang yang tidak kamu kenali.
Aoba johsai, jersey voli, dann oikawa tooruu.. Hahhh ini pasti mimpi..- gumam dalam hati
Kepalamu berdenyut hebat, telinga berdengung, kamu terjatuh, dan tak sengaja memecahkan figura yang kamu pegang...
brugg.. prangg..
drap.. drapp..
terdengar langkah kaki, lalu pintu dibelakangmu mulai terbuka dan menampakkan sang pemilik kamar..
krieett..
Ia menghampirimu dan menyetarakan posisi denganmu yang terduduk..
"Daijobu?"
"..."Lelaki tersebut melambai-lambaikan tangannya dihadapan wajahmu yang begitu terkejut
"Daa .. iiii.. Jooo.. Buuuu.. ??"
Kamu tersadar sebelum akhirnya "KYAAAAAAAAAA ISEKAIIIIIIII" teriakmu lalu kembali tak sadarkan diri.
Bruggg..Brakkkk..
Terdengar pintu dibanting, lalu masuklah lelaki sebaya dengan oikawa. Lelaki berambut hitam dengann perawakan sedikit seram. Ia melempar bola voli tepat di kepala sang pemilik kamar..
Duaghh..
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
FanfictionKamu harus mengorbankan sesuatu yang berharga karena kesalahanmu menyepelekan pemberian Tuhan. "Aku menyukaimu. Tidak, Aku mencintaimu" Oikawa "Aku tak dapat menemukanmu" [You] "Iwa-chan rasanya hampa di sini, di dadaku.. Seperti ada yang hilang" O...