chapter 1

17 3 4
                                    

Assalamu'alaikum man teman cuma mau ngingetin sebelum baca jangan lupa follow dlu ya, nah kalau udh follow jangan lupa vote sma comennya
Nah kalau ada bagian yang typo mohon di maklumi ya🙏

Happy Reading
👇

"Shit" Seorang wanita beusia 17 tahun dengan rambut sebahu berwarna keemasan itu mendengus kesal, tangannya yang mengepal memukul dinding di sebelahnya. Wajahnya nampak sangan geram dan menyimpan dendam yang begitu dalam. "Kapan kita harus pergi jek? " Tanya gadis itu kesal pada pria yang berumur 2 tahun lebih tua dari dia, pria itu tengah duduk santai sembari menikmati hembusan rokok yang diisapnya sejak tadi.

"Sabar Zhay belum waktunya kita pergi" Jawabnya dengan begitu santai, sedangkan adiknya berbicara dengan nada yang begitu kesal. "Kita tunggu waktu yang tepat" Lanjutnya sambil membuang putung rokok ke sembarangan tempat.

Kedua remaja itu hanya tinggal berdua di rumah yang ukurannya hanya kurang lebih 6x8 Meter, tak ada seorangpun yang tinggal disna kecuali mereka, terlebih lagi rumah mereka terletak di gang sempit yang keadaannya sangat meminimalisir penduduknya. Jika di lihat dari sudut pandang luar rumah sepertinya rumah mereka sudah seperti tak berpenghuni tapi nyatanya masih ada 2 manusia laknat yang tinggal di dalamnya.

"Sampai kapan aku harus bersabar Jek? " Tanya Zhay dengan nada tinggi. Kurang ajar sekali anak satu ini beraninya tidak memanggil kakanya dengan panggilan kakak bahkan dia membentak-bentak kakanya sendiri. "Setiap aku bertanya hanya itu jawabanmu, tidak adakah jawaban lain? "

"Memang belum waktunya Zhay, kau harus bersabar, kau fikir rencana kita ini tidak butuh persiapan yang sangat matang hmm? " Tanya jek masih dengan nada sesantai mungkin.

Zhay menghembuskan nafas panjang berusaha mengendalikan emosinya sebelum menjadi semakin membara. "Ku tunggu kesiapanmu hingga pekan depan jika kau masih seperti ini biar aku yang pergi sendiri,kau fikir aku tidak bisa pergi jika tanpamu"

"Baiklah ku turuti kemauanmu kita pergi beraksi pekan depan" Jek menggelengkan kepalanya sembari beranjak dari duduknya kemudian merebahkan tubuhnya di atas kasur. Jek melipat kedua tangannya dan di letakan di bawah kepalanya. "Jangan lupa membangunkanku nanti" Ucap jek sebelum akhirnya terlelap. Zhay yang sudah sedikit mereda emosinya pun ikut merebahkan tubuhnya di atas kasur di sebelah jek.

🥷 🥷 🥷  

"Jek bangun" Zhay yang baru saja membuka kedua matanya menggoyang-goyang kakaknya. "Huaaaaaaaa" Meregangkan tubuhnya kemudia menatap jek yang masih tertidur pulas 'plak' zhay memukul kuat pipi jek, namun jek nampak masih tenang tanpa bergerak sedikitpun"bangun sialan" Lotarnya sekelas memukul. 'Sialan makhluk satu ini ' batinnya. "JEKKK" Peliknya d telinga jek, saat itu juga jek membuka matanya

"Cepat " Kerah baju jek d tarik kuat oleh zhay sehingga lehernya tercekik terpaksa jek harus bangun dari pada dia harus mati lantaran kerah bajunya yang di tarik oleh adik laknat yang tidak tahu diri. Zhay beranjak mengambil 2 stel pakaian yang akan dia pakai malam ini "cepatlah pakai" Lempar nya sepasang baju ke wajah jek. Jek hanya menghela nafas panjang kemudian mengganti pakaiannya.


"Tujuan kita dimana malam ini? " Tanya jek.

"Tidak usah banyak bertanya ikuti saja, aku sudah dapat target tepat malam ini."

Kakak beradik itu pergi berjalan keluar rumah melewati gang-gang sempit dengan costum serba hitam dan juga penutup kepala yang belum terpakai,jalanan sudah sangat sunyi karena saat itu menunjukkan pukul 01:15 dini hari.

"Pakailah penutup kepalamu"

Jek hanya mengangguk kemudian memakainyatad, sedangkan penutup kepala milik zhay ia sudah kenakan sejak tadi. "Sampai, kau masuk lah biar aku yang berjaga di luar" Ucap zhay ketika mereka sudah sampai tepat didepan minimarket. Tanpa menunggu lama jek langsung menuju pintu utama untuk mulai membuka pintu. Tapi, nampaknya pintu tidak perlu di buka menggunakan kunci karena sudah jelas tertera tulisan masukan pin. "Jangan gegabah jek bisa-bisa kita tertangkap jika kau tiga kali salah memasukan pin" Pringatan dari zhay.

Jek menghela nafas panjang kemudian menghembuskannya perlahan. Hal seperti itu sangatlah mudah dilakukan oleh jek karena ia memiliki kemampuan di atas rata-rata manusia lainnya. Jek meregangkan kedua tangannya kemudian mulai mengotaka-atik tombol disebelah gagang pintu.

Percobaan pertama salah, jek menutup matanya mencoba untuk lebih berkonsentrasi dan akhirnya percobaan kedua berhasil pintu minimarket terbuka. Tidak langsung sembrono masuk, jek masih berdiri tegap di ambang pintu, matanya memutar melihat ke sekeliling.

Gimana critanya??
Seru ngak?
Kalau seru komen yaa👍
Pasti penasaran yaa kelanjutannya??
Tunggu kelanjutan ceritanya di chapter 2 yaa,,,, insya Allah malam kamis dan malam minggu upload lanjutan ceritanya
Trimakasih sudah membaca

THE REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang