The last chapter

246 27 4
                                    

Bagi Mingi, berita tentang kehamilan palsunya adalah kemalangan. Begitu juga semua pihak yang terlibat. Namun tidak bagi Jongho. Ia justru mendapat keuntungan dengan terungkapnya nama dirinya di balik pembongkaran rahasia Mingi. 

Wartawan menyerbunya, meliput berita tentang bagaimana ia membuka kedok Mingi dan mengembalikan ketenarannya.

Selain ujaran kebencian publik, Mingi harus menanggung banyak kerugian atas namanya yang tercoreng, dan beberapa kontrak yang gagal. Eden yang memberitahu, bahwa Hongjoong, Yeosang, bahkan dirinya sendiri sudah memohon keringanan pada semua pihak yang dirugikan.

Jika dihitung, total kerugian yang harus Mingi bayar sekitar dua miliar won. Cukup dilunasi dengan semua harta Mingi, termasuk rumahnya sendiri. Namun selain itu, ia juga harus membuat permintaan maaf secara resmi agar dirinya tidak didakwa dan dilanjutkan ke jalur hukum yang lebih rumit lagi.

Beruntungnya, media mulai bersikap sedikit lebih tenang setelah Hongjoong meminta keringanan dan Eden yang menjanjikan sebuah pertemuan resmi dimana Mingi akan meminta maaf sendiri.

Malam itu, Mingi sengaja mengundang Eden, Yeosang, Hongjoong, Seonghwa dan kedua anaknya untuk makan malam.

“Bagaimanapun, kita sudah berhasil melalui masalah ini dengan cukup baik,” ujar Eden. “Ayo bersulang!” Ia mengangkat gelasnya, diikuti yang lain.

“Kau memiliki beberapa agensi yang menawarkan pekerjaan padamu kan?” tanya Mingi, pada Hongjoong. “Kau pasti akan berada di sana tidak lama lagi.”

“Mingi.” Seonghwa kelihatan tidak suka dengan ucapan Mingi barusan.

“Apa aku salah bicara?” Mingi bertanya.

Hongjoong yang menyadari adanya raut kesal di wajah Seonghwa sontak menggenggam jemarinya, berusaha membuat ia tenang dan tidak meluapkan emosi di depan Mingi.

Sayangnya Seonghwa sudah telanjur marah. Ia menaruh lagi gelasnya, menghela napas keras, yang mana membuat Mingi ikut kesal melihatnya.

“Kugunakan uang penghasilanku di masa lalu untuk menyelesaikan masalah ini. Kenapa kalian melihatku seperti seorang penjahat?” tanyanya, meninggikan suara. Membuat semua orang menunduk, kecuali Seonghwa yang masih betah menaruh tatapan tajam padanya.

“Lalu apa kami salah dengan duduk di sini?”

“Seonghwa, hentikan!” Hongjoong menepuk pelan pundak Seonghwa, berharap perdebatan ini berakhir saja.

“Sejujurnya apa hal hebat yang sudah kau lakukan untuk masalah ini, Mingi? Kau yang salah dengan ceroboh mengemban tanggung jawab, mengedepankan nafsumu daripada mengingat ada hal yang lebih pantas menjadi prioritas, sementara mereka semua yang wajib berlutut meminta maaf pada semua pihak agar kau bebas dari tuntutan!” Seonghwa melanjutkan.

“Maafkan aku kalau begitu!” Mingi merespons segera, meski jelas dari suaranya ia tidak terdengar rela. “Setiap kali kalian membantuku keluar dari masalah aku selalu meminta maaf dan juga berterima kasih. Itu sebabnya malam-malam hujan deras seperti saat ini aku sibuk dari pagi memasak ini semua untuk menghibur kalian.”

“Siapa bilang mereka ingin dihibur?”

Satu kalimat Seonghwa itu akhirnya berhasil membuat Mingi bungkam.

“Mingi, kau pasti berpikir kau sedang menghibur kami saat ini kan? Setiap kau merasa gembira, kau akan pergi ke klub malam dan berhubungan dengan pria yang kau temui di sana. Sementara setiap kau memiliki masalah dan tidak ingin berada di rumah seorang diri, kau meminta kami datang dan makan malam. Lalu kau akan mulai menyalahkan orang lain dan bersikap seakan kau korban di dalamnya.” Seonghwa kembali memojokkan Mingi. “Sejujurnya pernahkah kau berpihak pada orang lain?”

Dynamo of Volition 🎬 YunGi [⏹]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang