Bab . 2 . Cacing Tanah

35 9 8
                                    

Cacing Tanah 

Semua kegiatan belajar mengajar ( KBM ) di sekolah Clara dimulai pukul 8 pagi , break snack time jam 09.30 lalu dilanjutkan kegiatan disentra bermain.

Selain sebagai guru kelas Clara juga berperan sebagai guru di sentra balok dan sentra bahan alam .

Sebenarnya Clara adalah orang yang terlalu cinta kebersihan dan menjadi guru disentra alam sempat membuat Clara agak tidak nyaman.

Karena mengharuskan Clara untuk bermain dengan pasir dan tanah liat atau berjalan diatas tanah tanpa alas kaki saat melakukan kegiatan lain yang berhubungan dengan alam sekitarnya.

Tapi lama kelamaan Clara mulai bisa beradaptasi dengan kegiatan bermain di alam.

Walau kadang masih merasa jijik saat melihat cacing tanah .

Tapi harus berjuang menahan rasa jijik didepan murid-muridnya seperti saat ini ketika melakukan kegiatan menanam dengan media tanah yang sudah diberi pupuk kandang .

Iya ... pupuk kandang , masih keliatan dong bulatan - bulatan kotoran kambing dan tercium baunya .

Clara berusaha menahan rasa mualnya karena aroma khas pupuk kandang itu.

Saat Sena mengambil tanah dengan sekop kecilnya tiba-tiba ada seekor cacing tanah berwarna coklat , sontak Sena berteriak kaget karena cacing itu menyembulkan kepalanya dan meliuk-liuk menjijikkan .

Membuat semua muridnya ikut tertarik dan ikut berteriak .

“Ibu guruuu ….. ada ular !” teriak Sena

Kaget dan segera Clara berdiri menarik Sena agar berdiri menjauh menghindari bahaya .

Clara segera mencari ular yang Sena maksudkan , tetapi begitu Clara melihat kedalam pot kecil yang tadi Sena isi dengan media tanam ada benda coklat panjang meliuk-liuk menjijikkan dan ternyata seekor cacing tanah .

Cacing itu berukuran agak besar dengan panjang hampir 8 cm.

Semua murid-murid Clara yang kaget dan langsung berlari mengelilingi tubuh Clara ikut berkomentar dan berteriak - teriak dengan heboh.

Ada ular… awas teman-teman hati-hati , kita lapor polisi bu guru.” Ucap Raya dengan suara cemprengnya sibuk berteriak-teriak sehingga memancing teman-temannya yang perempuan untuk ikut berteriak-teriak heboh.

Sedangkan murid-murid yang lelaki hanya berteriak-teriak sambil tertawa senang.

Clara segera memberi penjelasan kepada murid-muridnya ,
“Itu bukan ular teman-teman tapi namanya cacing tanah ."

"Inget gak aku kan pernah cerita tuh  manfaat cacing tanah untuk kesuburan tanah .”

“Jadi nanti tanaman yang ditanam bapak tani bisa tumbuh dengan subur karena adanya cacing tanah yang sangat bermafaat itu.”

Clara dan teman-temannya sesama guru yang lain memang membiasakan membahasakan dirinya dengan kata “Aku _Kamu dan teman” agar murid-muridnya merasa dekat dan bisa menganggap guru mereka sebagai temannya . 

Jadi ketika ada muridnya yang membahasakan kamu ke Clara maka Clara akan merespon dengan aku .

Begitu juga saat mulai belajar , maka Clara akan sampaikan dengan Bermain .

“Teman-teman …. Hari ini kita akan bermain di sentra persiapan .

Kita mau bermain dengan kertas , krayon , pensil , ada kartu kata , bermacam-macam puzzle , ada pompom warna-warni , meronce , menjahit .

Forever Friends ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang